Alat Yang Digunakan Untuk Melakukan Gerak Tari Debur Ombak Berupa

Tari randai merupakan tarian asal Sumatera Barat dan menjadi salah satu seni tari tradisional kebanggaan publik Minangkabau.

Uniknya, tari randai ini mengkombinasikan seni gerak, seni sastra, seni musik dan seni suara melangkaui dendangan dalam satu pagelaran.

Makara bagaimana penjelasan masing-masing elemen pembangun tari randai ini?

Berikut ini ulasannya!

Sejarah Tari Randai

Radiks usul dan pencipta kesenian randai yang berkembang di provinsi Sumatera Barat ini belum diketahui secara tentu sampai kini.

Beberapa sumur menyebutkan randai berasal dari istilah
handai
yang mendapat awalan
ba
menjadi
barandai, dan mengacu pada arti obrolan panas kuku n domestik suasan santai dan intim.

Hal ini berlandaskan cerita jatuh temurun semenjak masyarakat yang mengatakan, bahwa randai tumbuh bermula permainan komunal para pemuda yang dimainkan sreg malam periode di pelataran surau atau
sasaran silek.

Salah satunya yakni
alamat silek
ataupun perguruan silat di area tepi laut Padang dan Pariangan, Tanah melelapkan, Sumbar.

Para jejaka ini sebenarnya sedang menggerinda kemampuan mereka dalam bela diri menggunakan gerakan-operasi silat, sebagai salah satu
skill
wajib suami-laki Minangkabau di masa lalu.

Latihan dilakukan dalam formasi
legaran
yang mempunyai pengertian melingkar seperti rantai andai simbolisasi kekompakan pemuda Minangkabau.

Prolog ‘rantai’ dalam gudi ini juga dianggap bak asal mula istilah randai dalam tari randai yang berkembang waktu ini.

Di paruh
legaran
cowok tersebut, berdirilah koteng
pangkatuo
atau pelatih silat yang menyampaikan pesan melalui syair, dendang, dan gurindam.

Pangkatuo
ini kemudian diperankan oleh seorang
panggoreh
dalam formasi tari randai sekarang.

Para pemuda ini menyarungkan serawal osean yang disebut celana galembong sebagai keseleo suatu ciri khas seragam perguruan silat.

Dimana celana ini kemudian mengasihkan efek suara seperti debur ombak ketika melakukan operasi menepuk celana secara sedarun.

Penggunaan seluar ini juga masih dipertahankan bagaikan identitas randai di jaman sekarang.

Keunikan, Makna dan Kelebihan

Randai sebenarnya lebih semupakat disebut andai pementasan teater rakyat daripada sebagai seni tari randai.

Hal ini karena keunikan yang ditampilkan dalam pertunjukkannya berupa perpaduan berbagai macam silang seni menginjak semenjak seni sastra atau cerita, seni gaok, seni gerak dan pula seni sandiwara tradisional maupun akting.

Lewat segala apa fungsi terbit Tari Randai solo Sumatera Barat bakal masyarakat Minangkabau?

Tari Randai lazimnya ditarikan kerumahtanggaan berbagai rupa formalitas adat seperti ijab kabul, khitanan, akikah, ataupun ritual pewarisan gelar dan penobatan resan.

Tari randai juga ditampilkan dalam beberapa acara biasa seperti mana kegiatan kepemudaan, dan kegiatan lain dalam
Nagari
Minangkabau.

Formasi Penari dalam Pementasan

Tari Randai bukanlah joget tunggal karena dimainkan secara pasuk dengan peran masing-masing nan berbeda.

Penarinya dapat dari kalangan suami-laki ataupun dayang dengan tidak ada aturan khusus dalam seleksi peran setiap variasi kelamin.

Sekadar secara masyarakat, penari laki-laki mengambil peran lakukan menarikan tari randai.

Sementara penari perempuan akan menjadi penyanyi maupun berbuat akting sesuai dengan
kaba
alias kisah yang dibawakan.

Adapun peran yang dibawakan dalam pertunjukan tari randai yaitu sebagai berikut:

1.

Penari randai

Penari randai lazimnya adalah laki-laki bercelana
galembong
sehingga disebut juga dengan
pemabawa galembong.

Seluar ini selain bagaikan kostum, tercantum juga misal eigendom musik yang menghasilkan perkakas khas tari randai.

2.

Tukang Goreh

Tukang Goreh
ini disebut juga dengan
janang
yang berlaku laksana superior atau pemberi aba-aba para penari randai.

Ia sekali lagi memiliki peran bikin menjaga suasana patuh habis-habisan sepanjang pertunjukan berlangsung, merupakan bisa mencapai dua jam.

Teriakan
Hep, Tah, Ti, Ya!
dijadikan andalan
tukang
goreh
 untuk mengatur tempo tarian randai yang sedang berlantas.

3.

Pemusik

Pemusik kerumahtanggaan tari randai teragendakan salah satu unsur yang vital.

Lazimnya alat musik yang dipakai untuk mengiring tari randai antara lain talempong, gandang, papuik sarunai, dan saluang.

4.

Pandai Burung dandang

Tukang dendang beperan untuk membawakan ‘gurindam’ yang berisi nasihat-petuah khas Minangkabau.

Peran tukang dendang biasanya diambil oleh seorang perempuan.

5.

Anak komidi peran

Pemain peran adalah sekerumun orang yang memainkan teater rakyat kerumahtanggaan pergelaran randai.

Jumlahnya tergantung
kaba
apa yang dipilih cak bagi ditampilkan dalam satu pagelaran randai.

Unsur Unsur Tari Randai

1.

Unsur Gerak

Elemen gerak merupakan molekul utama intern pertunjukan tari randai.

Unsur gerak intern tari randai diadaptasi berpunca kampanye persuasi terlak Minangkabau.

Propaganda paling spesifik yakni
tepuk galembong
atau menepuk celana galembong dengan kedua telapak tangan sehingga menimbulkan suara singularis.

Gerak
galembang
dalam tari randai sememangnya tidak dihafalkan oleh para pemain.

Kejadian ini karena para anak ningrat privat menarikan tari randai semata-mata mesti mengajuk didikan gerak berasal
tukang goreh.

2.

Unsur Cerita

Kisah yang diangkat dalam pertunjukan
randai
disebut sekali lagi dengan
kaba.

Kaba
ini juga disampaikan intern kerangka dendangan gurindam ataupun syair.

Kaba
yang ditampikan dalam pertunjukan randai umumnya adalah sinopsis dari berbagai kisah rakyat di Minangkabau.

Cerita tersebut antara bukan
Malin Deman, Anggun Nan Tongga Jobang, Cinduo Mato,
Lareh Simawang,
dsb.

3.

Anasir Dendang

Gaok memiliki pengertian lagu, sehingga dendangan berarti lantunan.

Dendang intern tari randai menjadi pembatas peralihan babak satu dengan adegan yang lainnya.

Keberagaman dendang kerumahtanggaan tari randai bergantung dengan
legaran
nan ditampilkan.

Aneh-aneh burung dandang dalam tari randai dibedakan menjadi beberapa babak berikut:

a.

Dendang Pasambahan

Dendang ini dimainkan sebagai bentuk ratib memohon rida kepada Tuhan bagi kelancaran tontonan tari randai.

Selain itu
gagak pasambahan
sekali lagi dipakai bagaikan rencana pujian sekaligus permohonan izin terhadap semesta penonton yang sudah hadir.

Dendang n domestik
pasambahan
ini yaitu
Gaok Dayang Daini.

b.

Gagak Pengatur Adegan

Dendang ini biasa ditampilkan setelah
dendang pasambahan
selesai dinyanyikan.

Dendang pengatur bagian ini adalah
Gagak Simarantung
yang rata-rata diakhiri dengan
het-ta
dan
tapuak galembong
semenjak para penari randai di
legaran
pertama.

c.

Dendang Penyampai Cerita

Burung dandang seumpama penyampai cerita ini berarti bahwa  dendangannya berfungsi untuk menggantikan dialog.

Biasanya dendang ini ditampilkan apabila kisah yang disampaikan kurang
support
untuk dibuat dialog dan bertambah menarik apabila dijadikan dendangan.

d.

Burung dandang Penentu Suasana

N domestik menentukan suasana, dendang menyejajarkan dengan narasi yang diperankan.

Jika ceritanya berbentuk komedi (suka cita) maka dendang yang dinyanyikan memiliki sifat riang dan ritmis.

Semata-mata jika berbentuk narasi tragedi, maka dendang yang dipilih yaitu
Gaok Ratok.

e.

Dendang Penentu Panggung

Dendangan diversifikasi ini rata-rata dipakai menjadi
backsound
suatu episode.

Misal acuan ketika sedang mengobrolkan cerita perantauan maka dendangan yang dilantukan yakni
Dendang Ratok Lawang.

f.

Gagak Pengunci Cerita

Dendang ini dilantunkan momen pertunjukan tari randai akan diakhiri.

Biasanya dendang nan dinyanyikan adalah
Dendang Palayaran.

4.

Elemen Sandiwara bangsawan

Atom drama merupakan lembaga pengisahan dari unsur kisah yang dibawakan.

Dalam unsur ini, para anak tonsil berakting dan memerankan peran sesuai dengan cerita yang ingin ditampilkan dalam pergelaran tari randai.

Perian Pergelaran

Mulanya tari randai doang dilakukan pada malam hari selepas sholat isya.

Hal ini karena malam perian dianggap bak masa luang untuk bersantai, sehingga masyarakat bisa beristirahat sekaligus menikmati hiburan tari randai.

Semata-mata saat ini musim pertunjukan tari randai lebih fleksibel sesuai dengan acara nan didukung.

Ulah Gerak

1.

Usaha Vibrasi

Gerak vibrasi dikenal pun dengan nama propaganda bergetar ini memanfaatkan seluruh putaran tubuh bedaya.

Gerak ini digunakan kerumahtanggaan penyusunan ulah gerak
tupai bugalui
maupun
balah karambia.

2.

Gerakan Maju mundur

Ragam gerak ambruk bangun dipakai kerumahtanggaan langkah
injak baro.

Gerakannya dilakukan dengan merakut jasmani kemudian kembali bangkit dalam tempo cepat.

3.

Gerakan Ayun-temayun

Gerakan bergoyang-goyang dilakukan dengan kaidah mengayukan tangan seolah sedang merefleksikan seorang bayi dalam gendongan.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Namun, kampanye ini tidak saja dilakukan oleh penggalan tangan namun melainkan diikuti dengan manuver mengayun seluruh tubuh.

Gerakan mengayun nan berulang akan membentuk acuan rayapan bandul jam.

4.

Gerakan Bersirkulasi

Gerak berputar yakni aksi memutar tubuh secara keseluruhan ke jihat kanan dan kiri.

Posisi dan level gerakannya disesuaikan dengan tempo dan ritme musik pemandu.

5.

Gerakan Tegang Kendor

Kampanye tegang kendor atau
contract and release
berfungsi untuk menyambungkan beberapa fase gerak.

Gerakannya dikontrol oleh keseriusan dan kualitas tenaga yang digunakan makanya penari tari randai.

6.

Gerakan Patah-patah

Gerakan kotong kotong dalam tari randai disebut pula dengan gerak
staccato.

Gerak patah patah dilakukan bagi menunjukkan karakter yang tajam, kuat dan operasi dinamis.

7.

Manuver Lokomotor

Gerak lokomotor dalam tari randai digunakan untuk menyimbolkan aksi serang dan tangkis idiosinkratis pencak silat.

Gerakan ini menjadikan kepantasan tahapan perumpamaan poin utama perlintasan bentuk.

8.

Persuasi Berputar

Gerak mengalir kian memfokuskan emosi yang stabil privat tari randai.

Sehingga gerakannya ‘mengalir’ minus memiliki ancang maupun kerangka akhir yang jelas, belaka terlihat unsur
perturutan
yang menonjol.

9.

Kampanye Membumi

Saat berbuat gerakan masuk akal, posisi kaki dalam keadaan aswa kuda.

Oleh karenanya saat aksi konsekuen posisi fisik penayub randai menjadi cacat megikuti kecenderungan gravitasi bumi.

10.

Gerakan Menahan

Gerak menghambat dalam tari randai dilakukan dengan melakukan loncatan ke gegana dan menghambat tubuh tetap ‘tertahan’ di gegana sejumlah saat.

Gerak menahan memberikan kesan emosi dan sensasional yang tinggi internal tari randai.

11.

Gerakan Melantur

Gerak melayang berfungsi misal gerakan untuk mengakhiri gerak membumi.

Gerakannya boleh dilakukan dengan nocat ataupun posisi badan lainnya.

Pola Keramik

Tari randai hanya mempunyai satu abstrak lantai dari semula pertunjukan hingga akhir, yakni teladan tegel lingkaran.

Ritme gerakannya dilakukan internal formasi maju dan memulur sehingga lingkarannya berubah menjadi kian besar alias bertambah boncel.

Pola lingkaran ini misal representasi rasa kebersamaan dan kekompakan.

Pola kalangan pula menegaskan bahwa antar pemain adalah sama tanpa ada batasan dalam segi apapun.

Seragam dan Hak

1.

Pakaian Gunting Cino

Busana gunting cino adalah seragam nan dikenakan oleh penari lelaki tari randai.

Baju ini berbentuk serupa pakaian koko tetapi lain berkerah dan juga bukan bersaku.

Lengannya panjang dan sangkil ‘gombyong’ ataupun longgar.

2.

Serawal Galembong

Seluar galembong atau celana galambuak adalah celana khas penari pria intern tari randai.

Potongannya pula longgar atau lebar sehingga mendukung nada internal internal tari randai.

3.

Cawek songket

Cawek songket adalah kain nan dipakai penayub pria di luar celananya.

Pemakaian cawek songket cuma sebatas lutut saja.

Cawek songket ini memiliki makna bahwa pria harus memiliki kecakapan dan kelembutan dalam perannya umpama pemimpin.

4.

Deta

Deta atau destar ialah intiha kepala nan dikenakan oleh adam Minangkabau.

Deta terbuat pecah reja berbentuk persegi yang dilipat beberapa kali menyisakan tulangtulangan segitiga sama kaki kemudian dililitkan sreg kepala.

Kelipat pada deta ini n kepunyaan makna laki-laki Minangkabau selalu mempertimbangkan baik dan buruknya keputusan yang akan diambil.

5.

Ulos

Selempang adalah seutas karet panjang bercelup merah yang diikatkan pada pinggang penayub pria intern tari randai.

Sandang ini yakni filosofi bahwa lanang Minangkabau tunduk dalam hukum adat yang berlaku.

6.

Busana Anak Daro

Baju anak daro adalah pelecok suatu baju sifat amoi Minangkabau yang dikenakan internal tari randai.

Pakaian momongan daro saling memalang besar dan tidak ‘nempel’ ke tubuh dan menjulai tahapan mencapai lutut.

7.

Tiras Kodek

Antek baju anak daro digunakan reja kodek.

Kain kodek ini digunakan seperti mempekerjakan sarung sehingga potongannya lurus ke dasar.

Bahan yang dipakai buat kodek biasanya yakni kain songket Minang atau kembali bisa menunggangi korban yang sama dengan bahan baju anak daro.

8.

Suntiang

Suntiang merupakan mahkota atau hiasan komandan yang dikenakan maka itu penari randai perempuan.

Suntiang biasanya didominasi dengan warna emas alias perak.

Suntiang yang dianggap ‘runyam’ ini bagaikan simbolisasi bahwa kehidupan nan ditanggung sebagai seorang perempuan lain mudah.

9.

Talempong

Telempong merupakan salah suatu nasib baik tari randai yang berupa alat musik.

Dalam pertunjukan tari, jenis nan digunakan adaah talempong pacik.

Nada Iringan

1.

Musik Eksternal

Musik eksternal adalah musik pengarak yang dimainkan oleh para musikus.

Dalam pertunjukan tari randai, nada eksternal memiliki beberapa fungsi nan mendukung hidupnya pertunjukan nan digelar, antara enggak:

1. Pemberi ritme dan tuntunan gerak penari randai
2. Menambahkan efek dramatis pada beberapa adegan dalam
   kaba.
3. Backsound
   detik sebuah lakon menengah dimainkan oleh pemeran

Alat musik eksternal yang biasa dipakai merupakan perpaduan alat nada tradisional Minang dengan alat musik pembawa tari berbudaya yang sifatnya memang kekinian alias modern.

Mulai dari talempong, saluang, gandang, rabab, bansi dan canai untuk instrumen musik tradisional Minang.

Sementara itu perangkat musik modernnya terdiri mulai sejak gitar, saksofone, biola, fute, clarinet, dll.

2.

Musik Kerumahtanggaan

Irama privat adalah musik yang muncul dari para penari randai.

Dalam pertunjukan tari randai beberapa musik internal yang dikenal yakni tepukan serawal galembong, petik deriji, hentak kaki, siulan, dan juga suara minor vocal berpokok
goreh.

Urut-urutan Tari Randai

Tari randai yang ada detik ini terbagi menjadi randai klasik, randai kreasi dan pun tari randai diversifikasi kontemporer.

Randai klasik
laksana klaster pertama perkembangan tari randai masih murni menggunakan gerakan terlak tanpa adanya improvisasi.

Oleh akhirnya gerakannya kian monoton dan tidak banyak jenisnya.

Randai penemuan
sudah mulai diinovasikan dengan beragam koalisi gerakan lain yang lebih dinamis dan indah.

Jenis tari randai kreasi ini menjadi keseleo satu yang minimal dijadikan pilihan buat atraksi internal programa-acara di Sumatera Barat.

Randai kontemporer
adalah jenis paling modern bermula pementasan tari randai.

Keadaan ini ditunjukkan dengan memasukkannya partikel modern ke dalam zarah joget, seperti misalnya irama
rap
dan sebagainya.

Padalah, jadi semakin jelas, ya, bahwa segala sesuatu nan melekat pada masyarakat Minangkabau bisa dikaji dan diambil nilai hikmahnya.

Terutama dalam pemahaman rasa dalam penggambaran seni tari, termasuk tari randai ini.

Sesuai dengan riuk suatu perbahasaan lama di Minangkabau yang berbunyi,

Alua patuik raso pareso. -alur pantas rasa periksa.