Benang Spindel Menarik Kromatid Ke Kutub Pembelahan Terjadi Pada Fase

By | 13 Agustus 2022

Benang Spindel Menarik Kromatid Ke Kutub Pembelahan Terjadi Pada Fase.

Bani adam atma yang seikhwan memiliki jumlah kromosom nan sepadan pada setiap sel. Misalnya, manusia mempunyai 46 kromosom, kecuali puas lembaga pemasyarakatan reproduksi atau sel kelaminnya. Sel kelamin lega bani adam namun mempunyai setengah total kromosom sel tubuh lainnya, merupakan 23 kromosom. Kuantitas setengah kromosom (haploid) ini diperlukan bagi menjaga sebaiknya jumlah kromosom anak tetap 46. Anak terbentuk dari perpaduan antara terungku kelamin betina (kamp telur) dan sel kelamin nyali (mani). Perpaduan kedua sel kelamin yang masing-masing memiliki 23 kromosom ini akan menghasilkan sel anak (nomine bakal anak) nan mempunyai 46 kromosom. Oleh sebab itu, pembelahan meiosis sangat berwibawa privat perkembangan orang usia.

Pembelahan meiosis disebut sekali lagi pembelahan reduksi, yaitu pengurangan total kromosom lega sel-pengasingan kelamin (sel gamet jantan dan sel gamet lebah ratulebah). Sel gamet gagah pada hewan (hewan menyusui) dibentuk di dalam testis dan gamet betinanya dibentuk di dalam ovarium. Gamet jantan pada pohon dibentuk di dalam organ reproduktif riil lungsin sari, sedangkan gamet betinanya dibentuk di dalam bakal buah. Sel kelamin lebah ratulebah pada hewan berupa sel telur, sedangkan pada tanaman berupa bakal buah. Pada dasarnya, tahap pembelahan meiosis serupa dengan pembelahan mitosis. Hanya saja, lega meiosis terjadi dua bisa jadi pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II. Sendirisendiri pembelahan meiosis terdiri dari tahap- tahap nan sama, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase..

Tahap Meiosis I

Tahap Meiosis I

Begitu juga halnya pembelahan mitosis, sebelum mengalami pembelahan meiosis, kamp kelamin terbiasa mempersiapkan diri. Fase persiapan ini disebut tahap interfase. Lega tahap ini, sel melakukan persiapan konkret penggandaan DNA berbunga satu salinan menjadi dua pertinggal (sebagaimana interfase puas mitosis). Tingkah laris kromosom masih belum jelas terlihat karena masih berbentuk untai-kenur subtil (kromatin) sebagaimana interfase sreg mitosis. Selain itu, sentrosom pun bereplikasi menjadi dua (tiap-tiap dengan 2 sentriol), seperti tertumbuk pandangan pada tulang beragangan di samping. Sentriol berperan dalam menentu-morong jihat pembelahan kerangkeng.

Setelah terbentuk tembusan DNA, barulah sengkeran mengalami tahap pembelahan meiosis I yang diikuti tahap meiosis II. Tahap meiosis I terdiri atas profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I, serta sitokinesis I. Bagaimanakah ciri-ciri setiap fase pembelahan tersebut? Berikut akan dibahas fase-fase meiosis I pada sel dabat dengan 4 kromosom diploid (2n = 2). Kerjakan lebih jelasnya, simaklah penjelasan di asal ini.

Baca juga:   Berikut Ini Dampak Sosial Politik G30s Pki Kecuali

Profase I

Pada tahap meiosis I, profase I merupakan fase terpanjang atau terlama dibandingkan fase  lainnya  bahkan  lebih  lama  tinimbang  tahap  profase  plong pembelahan mitosis. Profase I dapat berlangsung intern beberapa waktu. Biasanya, profase I membutuhkan perian selingkung 90% bersumber keseluruhan musim nan dibutuhkan intern pembelahan meiosis.  . Pangkat ini terdiri berasal lima subfase, ialah leptoten, zigoten, pakiten, diploten, dan diakinesis.

Gambar  . Tahapan Profase 1

Gambar  . Tahapan Profase 1

Leptoten

Subfase leptoten ditandai adanya sutra-benang kromatin yang menciut dan menebal. Pada subfase ini mulai terbentuk sebagai kromosom homolog. Beliau perlu melepaskan kromosom homolog dengan kromatid saudara.

Zigoten

Kromosom homolog silih berdekatan atau mepet menurut panjangnya. Peristiwa ini disebut sinapsis. Kromosom homolog yang berpasangan ini disebut bivalen (terdiri mulai sejak 2 kromosom homolog).

Pakiten

Kromatid antara kromosom homolog satu dengan kromosom homolog yang tidak disebut sebagai kromatid bukan saudara (non-sister chromatids). Dengan demikian, lega setiap kelompok sinapsis terletak 4 kromatid (1 pasang kromatid uri dan 1 pasang kromatid bukan saudara). Catur kromatid nan menciptakan menjadikan musuh sinapsis ini disebut tetrad.

Diploten

Setiap bivalen me ngandung catur kromatid yang tetap berkaitan atau menempel di suatu tutul nan disebut kiasma (unik). Apabila titik-titik perlekatan tersebut lebih dari satu disebut kiasmata. Proses perlekatan maupun persilangan kromatid-kromatid disebut bermigrasi silang (crossing over). Puas proses pindah simpang, dimungkinkan terjadinya pertukaran materi genetic (DNA) dari homolog satu ke homolog lainnya. Mengimbit silang ini-lah nan memengaruhi spesies genetik sel bunga.

Diakinesis

Sreg subfase ini terbentuk benang-sutra spindel pembelahan (gelendong mikrotubulus). Sementara itu, membran inti sel maupun karioteka dan nukleolus start lucut. Profase I diakhiri dengan terbentuknya tetrad yang mem-bentuk dua pasang kromosom homolog. Perhatikan lagi Setelah profase I bercerai, kromosom tiba berputar ke bidang metafase. Perhatikan bagaimana perubahan bentuk kromosom sepanjang in

Metafase I

Pada metafase I, kromatid hasil duplikasi kromosom homolog berjajar berhadap- hadapan di selama daerah ekuatorial inti (permukaan metafase I). Membran inti berangkat menghilang. Mikrotubulus kinetokor dari salah suatu kutub tertuju lega satu kromosom di setiap p versus. Darurat mikrotubulus dari inversi berlawanan tertuju lega pasang-an homolognya. Dalam situasi ini, kromosom masih berperilaku diploid.

Baca juga:   Through the Telescope I See the Stars Clearly

Anafase I

Setelah tahap metafase I radu, kumparan mikrotubulus mulai menyentak kromosom homolog sehingga pasangan kromosom homolog terpisah dan masing- masing membidik ke kutub yang bentrok. Peristiwa ini mengawali tahap anafase I.  Belaka, kromatid saudara masih  terikat pada  sentromernya dan  bergerak perumpamaan satu unit tunggal. Inilah perbedaan antara anafase pada mitosis dan  meiosis. Pada mitosis, mikrotubulus memisahkan kromatid yang bersirkulasi ke arah berlawanan. Coba pelajari sekali lagi tahap anafase pada mitosis.

Telofase I

Pada telofase, setiap kromosom homolog telah mencecah lawan-teman yang berlawanan. Ini berarti setiap kutub mempunyai satu set kromosom haploid. Akan cuma, setiap kromosom tetap punya dua kromatid kembar. Pada fase ini, membran inti muncul pula. Peristiwa ini kemudian diikuti tahap selanjutnya, yaitu sitokinesis.

Sitokinesis

Anda masih ingat denotasi sitokinesis pada sel binatang atau tumbuhan tidak? Ya, sitokinesis merupakan proses pembelahan sitoplasma. Tahap sitokinesis terjadi secara simultan dengan telofase. Artinya, terjadi secara bersama-sekelas. Tahap ini yaitu tahap di antara dua pembelahan meiosis. Alur pembelahan ataupun pelat rumah tahanan mulai terlatih. Pada tahap ini bukan terjadi multiplikasi (replikasi) DNA.  Hasil pembelahan meiosis I menghasilkan dua rumah pasung haploid yang mengandung setengah jumlah kromosom homolog. Meskipun demiki-an, kromosom tersebut masih berupa kromatid tembuni (perut DNA- nya masih rangkap).

Cak bagi menghasilkan kerangkeng anakan yang mem-punyai kromosom haploid diperlukan proses pembelahan seterusnya, yaitu meiosis II. Jarak waktu antara meiosis I  dengan meiosis II  disebut dengan interkinesis. Jadi, tujuan meiosis II adalah membagi kedua dokumen DNA pada sel anakan yang yunior hasil berusul meiosis I. Meiosis II terjadi pada ta-hap-tahap yang serupa begitu juga meiosis I. Nah, untuk mengarifi bertambah lanjur tentang tahap meiosis II, perhatikan uraian lebih jauh.

Tahap Meiosis II

Tahap meiosis II kembali terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telo-fase. Tahap ini merupakan kelangsungan dari tahap meiosis I. Tiap-tiap sel anakan hasil pembelahan meiosis I akan membelah lagi menjadi dua. Sehingga, ketika pembelahan meiosis telah arketipe, dihasilkan empat pengasingan anakan. Hal yang perlu diingat ialah bahwa kuantitas kromosom keempat rumah pasung anakan ini enggak lagi diploid (2n) namun mutakadim haploid (n). Proses pengurangan jumlah kromosom ini terjadi sreg tahap meiosis II. Bagaimanakah proses penyunatan besaran kromosom ini terjadi? Anda akan mengetahuinya pasca- mempelajari uraian di bawah ini.

Baca juga:   Fermentasi Asam Laktat Ditandai Dengan Tidak Terbentuknya

Profase II

Fase pertama pada tahap pembelahan meiosis II ialah profase II. Lega fase ini, kromatid plasenta pada setiap sel bunga masih tertuju pada sentromer kromosom. Sementara itu, makao mikrotubulus tiba terbentuk dan kromosom mulai bergerak ke sebelah permukaan metafase. Tahap ini terjadi dalam waktu nan ringkas karena diikuti tahap berikutnya.

Metafase II

Pada metafase II, setiap kromosom yang kebal dua kromatid, merentang atau berjajar puas parasan metafase II. Pada tahap ini, utas-benang spindel (benang mikrotubulus) terpatok pada kinetokor per kromatid.

AnafaseII

Fase ini mudah dikenali karena benang spindel berangkat menyedot kromatid menuju ke tampin pembelahan yang berlawanan. Akibatnya, kromosom mengantarai kedua kromatidnya buat bergerak menuju kutub nan berbeda. Kromatid yang terpisah ini se-lanjutnya berfungsi bagaikan kromosom eksklusif.

Telofase II

Puas telofase II, kromatid yang sudah lalu menjadi kromosom mencecah kutub pembelahan. Hasil akhir telofase II yaitu terbentuknya 4 sengkeran haploid, lengkap dengan satu surat DNA pada inti selnya (nuklei).

Sitokinesis II

Selama telofase II, terjadi pula sitokinesis II, ditandai adanya sekat terungku yang merembukkan tiap inti lembaga pemasyarakatan. Kesudahannya terbentuk 4 sel kembar nan haploid. Berlandaskan uraian di depan, kerangkeng-sel rente sebagai hasil pembelahan meiosis mempunyai sifat genetis yang bervariasi satu sama tidak. Variasi genetis yang dibawa kamp kelamin ayah bunda menyebabkan munculnya zuriat yang bervariasi juga.

sendang: modul belajar mandiri pppk ipa ilmu hayat , Pendedahan 1. Sel, Organ, dan Kelangsungan Usia, Kemdikbud

Benang Spindel Menarik Kromatid Ke Kutub Pembelahan Terjadi Pada Fase

Source: https://www.mandandi.com/2021/09/tahap-pembelahan-meiosis-profase.html