Besar Kecepatan Suatu Partikel Yang Mengalami Perlambatan Konstan

By | 15 Agustus 2022

Besar Kecepatan Suatu Partikel Yang Mengalami Perlambatan Konstan.

Gerak dipercepat nan minimum sederhana adalah gerak pada garis lurus dengan akselerasi
konstan. Puas kasus ini kecepatan berubah dengan laju yang sama selama gerak tersebut. Ini adalah keadaan yang sangat khusus, namun keadaan ini cangap terjadi di pan-ji-panji. Pada babak ini kita akan menempatkan persamaan-paralelisme untuk gerak lurus dengan percepatan taat. Paralelisme-persamaan ini akan memungkinkan kita tanggulang berbagai jenis persoalan.

Notasi n domestik fisika bervariasi dari satu taktik ke buku yang lainnya, dan temperatur nan farik menggunakan notasi nan berbeda pula. Untuk menyederhanakannya bagi pembahasan kita disini akan halnya gerak dengan akselerasi kosntan. Mula-mula kita memilih waktu awal di dalam semua pembahasan kita di sini yaitu nol, dan menyebutnya
t­0. Artinya,
lengkung langit
1
=
t
0
= 0 (Hal ini secara efektif memulai pengukuran dengan
stopwach
pada
t
0). Kita kemudian dapat mengasumsikan
t
2
=
ufuk
laksana waktu nan berpulang. Posisi semula
x
1
dan kecepatan awal
v
1
dari sebuah benda akan ditunjukkan oleh
x
0
dan
v
0; kedua simbol ini menunjukkan
x
dan
v
momen
n
= 0. Pada watu
t, posisi dan kecepatan akan disebut
x
dan
v
(bukan x
2
dan
v
2).


Kecepatan umumnya selama interval waktu ∆t
=
t

cakrawala
0
adalah

Karena kita telah memilih
t
0
= 0. Percepatan, yang diasumsikan konstan setiap masa ialah

Salah satu persoalan yang publik kita jumpai merupakan bagaimana menentukan kelajuan sebuah benda setelah perian ajal
tepi langit, bila kita mencerna akselerasi teguh benda tersebut. Maka persamaan buncit kita ubah menjadi

Jika sebuah benda mulai bergerak dari peristiwa diam (v
0
= 0) mengalami akselerasi 4,0 m/s2, setelah waktu yang berlalu
tepi langit= 10 s kecepatan akan menjadi
v
= 0 + (4,0 m/s2)(10 s) = 40 m/s.

Baca juga:   Benda Yang Termasuk Sumber Energi Yang Tak Terbatas Adalah

Interpretasi tak dari persamaan (5-2) merupakan bahwa pertukaran kederasan partikel
v

v­0
antara
t
= 0­ dan dengan wakti berikutnya
t
begitu juga luas daerah di bawah tabulasi
a

falak
antara kedua periode tersebut. Lega bagan (5-2), provinsi di bawah grafik akselerasi terhadap waktu diperlihatkan sebagai persegi panjang dengan sisi vertikan
a
dan sisi horisontalnya
t. Luas dari persegi panjang ini merupakan
at, di mana
at
berpunca persamaan (5-2) ini sama dengan perlintasan kelancaran
v

v
0. Oleh kesannya
pergantian kederasan selama satu selang perian seperti mana luas distrik di bawah kurva
a

t.

Ini dolan sekali lagi bakal percepatan tidak konstan.

Lebih lanjut, marilah kita melihat bagaimana pendirian menotal posisi
x
sebuah benda setelah waktu
t
bila benda tersebut mengalami percepatan konstan. Definisi kecepatan rata-rata semenjak paralelisme (5-1), dapat kita tuliskan lagi menjadi

Karena kecepatan bertambah sreg lampias (rate) yang seragam, kecepatan rata-rata akan memiliki nilai tengah antara kecepatan awal dan akhir:


Berhati-hatilah!!!
Persamaan (5-4) tidak plus bonafide jika percepatannya bukan konstan. Kita menggabungkan dua kemiripan terakhir di atas dengan persamaan (5-2), dimulai dengan paralelisme (5-3).

Kita lagi dapat memperoleh persamaan (5-1) sekadar ketika percepatan konstan dari tabulasi
v

t
merupakan sebuah garis verbatim, susuk (5-3) dan perubahan kecepatannya konstan. Pada kasus ini kecepatan rata-rata selama setiap selang tahun tak bukan merupakan biasanya dari kecepatan-kecepatan pada saat awal dan akhir. Untuk wejangan perian
t
0
= 0 hingga
n
kita nyatakan seperti paralelisme (5-4).
Sebagaimana perubahan kelancaran partikel sama dengan luas kawasan di sumber akar diagram
a

t, perpindahan atau perubahan posisi setolok dengan luas daerah di bawah grafik
v

t.


Perpindahan
x

x
0
dari partikel antara
t
= 0 dan waktu berikutnya
t
begitu juga luas kawasan
v

n
dibagi menjadi sebuah persegi panjang dengan sisi vertikal
v
0­ dan sisi horisontal
t
dan sebuah segitiga siku-belengkokan dengan sisi vertikal
at
dan sisi horisontal
t. Luas daerah persegi panjang ini merupakan
v
0
t
dan luas segitiga yakni ½ (at)(tepi langit) = ½
at
2, sehingga besaran luas daerah di bawah kurva
v

cakrawala

seperti nan dinyatakan maka itu pertepatan (5-4).

Baca juga:   Bentuk Persen Dari 7 20 Adalah

Pada banyak persoalan, akan sangat bermanfaat untuk memiliki hubungan antara posisi, kecepatan, dan percepatan yang tidak melibatkan waktu. Untuk mendapatkan ini, pertama kita selesaikan kemiripan (5-2) bikin
kaki langit, kemudian subtitusi balasannya ke persamaan (5-5) dan disederhanakan menjadi:

Kita pindahkan suku
x
0
ke jihat kidal dan kalikan seluruhnya dengan 2a
akan memasrahkan hasil,

Kita dapatkan satu kembali koalisi yang adv amat berarti dengan menyemakan kedua persamaan untuk kelancaran rata-rata yaitu persamaan (5-3) dan (5-4) dan mengalikan seluruhnya dengan
t, kita cak dapat

Catatan:
bahwa pertepatan (5-7) tidak mengandung percepatan
a. Persamaan ini seringkali berguna saat
a
konstan doang tidak diketahui nilainya.
Persamaan (5-2), (5-5), (5-6) dan (5-7) adalah
paralelisme gerak dengan akselerasi kukuh. Dengan menggunakan persamaan-persamaan tersebut, setiap masalah kinematika 1D yang melibatkan gerak lurus berpangkal sebuah benda dengan percepatan konstan. (YV)

Besar Kecepatan Suatu Partikel Yang Mengalami Perlambatan Konstan

Source: https://www.fisika-ok3.com/2015/10/5-gerak-dengan-percepatan-konstan.html