Golekana Guru Gatra Guru Wilangan Lan Guru Lagune.
najwailfie
@najwailfie
May 2021
1
138
Report
a. Tulisen guru wilangan lan hawa lagune sajak Gambuh ing dhuwur !
b. Golekana lan tulisen cambuk kawi sing ana tembang Gambuh ing dhuwur !
c. Tulisen pesan moral sing boleh dipethik saka cakepan syair Gambuh ing dhuwur !
AkuAdalahNiswa
Jawaban:
a) 7u, 10u, 12i, 8u, 8o
b) catur
c.
1 votes
Thanks 4
sintatari380
kok c selaras d kok ngak ada sokong aku dong
More Questions From This User See All
najwailfie
February 2021 | 0 Replies
5. Ke hulu membuat pagar Jangan patah batang durianCari guru tempat belajarSupaya jangan sesal kemudianIsi:Makna:
Answer
najwailfie
February 2021 | 0 Replies
Isi :Makna :harap bantuan Nya donk kak besok di kumpulkan…..
Answer
najwailfie
February 2021 | 0 Replies
ISI :MAKNA : Isi & maknanya apa ya kak tolong bantuin besok di kumpulkan….
Answer
najwailfie
February 2021 | 0 Replies
Rima :Makna :Rima & Makna nya segala apa ya kak…
Answer
najwailfie
February 2021 | 0 Replies
Keberagaman pantun Nya apa kak….. , Minta tolong ya kak..
Answer
najwailfie
February 2021 | 0 Replies
Bantuin ya kak…..
Answer
najwailfie
February 2021 | 0 Replies
Tolong yg bisa kak…..
Answer
Recommend Questions
085735576247
May 2021 | 0 Replies
buatlah cerpen bahasa indonesia 1 rayon? sokong bantu ya.
eesterchandra62
May 2021 | 0 Replies
Sabana disebut privat berbagai nama, seperti pampa (amerika selatan), prairi (amerika perseroan), puspa (hongaria), dan veld (amerika selatan) Kata berpokok bahasa asing yg tak mengalami penyesuaian merupakan… A. Stepa B. Pompa C. Prairi D. Veld
Asysyifa28
May 2021 | 0 Replies
Heat dalam bahasa indonesia ialah
nadiah241
May 2021 | 0 Replies
hujan malaikat yang boleh berubah wujud sebagai halnya sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang bernama Dihyah al-kalbi adalah malaikat
sanaya4
May 2021 | 0 Replies
eksemplar pertinggal pribadi kepada ayah bunda ( minta dikirim uang untuk biaya sekolah )
nandaputriaisyah
May 2021 | 0 Replies
Segala tujuan teks laporan hasil observasi
fazriilyas521ovcima
May 2021 | 0 Replies
Tolongin saya dong. Agar dapet kredit ama pahala
fauzanmuzaki
May 2021 | 0 Replies
bhs 2 tetapi plizzzzz point10
Pengguna Brainly
May 2021 | 0 Replies
Segala bahasa arabnya… 7. Selimut itu di atas gelanggang tidur Kebalikan teman yang menjawab pertanyaan ini aku follow. Jangan lupa jawabnya pakai tulisan arab!
Pengguna Brainly
May 2021 | 0 Replies
Tulis nganggo aksara Jawa pitakonan iki kanthi trep! 1. GUSTI ALLAH 2. Sururi Akhmad 3. Sekolah tinggi Indonesia
Tembang cilik merupakan puisi tradisional dalam bahasa Jawa yang disusun dengan menunggangi aturan tertentu. Penulisan tembang macapat memiliki aturan internal jumlah baris, total suku kata, maupun bunyi syair akhir tiap baris.
Sebagaimana dituangkan privat buku Macapat Tembang Jawa, Indah, dan Kaya Makna menyebutkan bahwa tembang macapat terdiri dari sebelas jenis, yaitu (1) maskumambang, (2) mijil, (3) sinom (4) kinanti, (5) asmarandana, (6) gambuh, (7) dandanggula, (8) durma, (9) pacul, (10) megatruh, dan (11) simaung. Tiap-tiap puisi macapat tersebut mengisahkan kehidupan sejak individu lahir setakat meninggal mayapada. Setiap jenis tembang memiliki ciri-ciri atau watak tersendiri, begitu juga gembira, tersentuh perasaan, bijaksana, dan jenaka.
Internal aturan puisi macapat, terdapat aturan guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan.
Guru gatra merupakan banyaknya jumlah larik (baris) intern satu bait. Misalnya derek I, II, III, IV dan selanjutnya.
Hawa lagu yaitu persamaan bunyi sajak pada akhirulkalam dalam setiap ririt. Bunyi lagu sreg akhir gatra –a, i, u, e, o– itu disebut ‘dong dinge swara’ maupun bersajak a, i, u, e, udara murni.
Guru wilangan ialah banyaknya total kaki perkenalan awal (wanda) n domestik setiap jejer.
1. TEMBANG MACAPAT MASKUMAMBANG
Puisi macapat Maskumbang menceritakan tahap pertama privat perjalanan hidup manusia. Tembang Maskumambang membualkan sebuah filosofi semangat manusia dari mulainya manusia diciptakan. Sosok manusia yang masih berupa janin di intern kandungan, nan masih belum diketahui jati dirinya, serta belum diketahui apakah kamu laki-laki atau perempuan.
Tembang Maskumambang n kepunyaan 4 gatra dengan susunan 12-i; 6-a; 8-i; dan 8-a. Inilah contoh Tembang Maskumambang.
Wong tan manut pitutur wong tuwa ugi, ha nemu duraka, ing donya tumekeng akhir
tan wurung kasurang-surang
Makna tembang tersebut memberitahukan akibat seseorang yang bukan konsisten terhadap orang tua. Koteng anak yang durhaka tentu akan mendapatkan siksaan, baik di dunia alias di alam baka jemah.
2. TEMBANG MACAPAT MIJIL
Mijil bersumber pecah kata bahasa Jawa
wijil nan berfaedah ‘keluar’. Tembang Mijil memiliki makna saat anak individu terlahir ke marcapada dari rahim ibunya. Tembang ini memiliki 6 gatra dengan struktur 10-i; 6-a; 10-e; 10-i; 6-i; dan 6-u. Berikut ini contoh Tembang Mijil.
Dedalanne guna padanan sekti, kudu andhap asor, wani ngalah dhuwur wekasane, tumungkula yen dipundukanni, ruruh sarwa wasis,
samubarangipun,
Makna tembang di atas adalah menceritakan mengenai bagaimana menjadi sosok orang yang baik, rendah hati, dan juga ramah.
3. Puisi Tembang cilik SINOM
Sinom juga berarti isih enom (masih muda). Tembang macapat Sinom melukiskan masa muda, masa yang indah, serta masa munjung dengan pamrih dan angan-angan. Syair macapat ini mencitrakan arti pentingnya periode remaja. Sinom memiliki 9 gatra dengan interelasi 8-a; 8-i; 8-a; 8-i; 7-i; 8-u; 7-a; 8-i; 12a. Inilah ideal Tembang Sinom.
Nuladha laku terdahulu, tumraping wong tanah Jawi, wong agung ing Ngeksiganda, panembahan Senapati, kepati amarsudi, sudane master lan nepsu, pinesu tapa brata, tanapi ing siyang ratri,
amemangun karyenak tyas ing sasama.
Arti tembang: Contohlah perilaku penting, lakukan dok insan Jawa (Nusantara), penguasa dari Ngeksiganda (Mataram), panembahan Senopati, yang selalu tekun, mengurangi hawa nafsu, dengan jalan prihatin (bertapa), baik siang maupun malam,
comar berkreasi takhlik tenteram cak bagi sesama
4. TEMBANG MACAPAT KINANTI
Kinanti berasal berusul pembukaan kanthi maupun jaga
‘bimbing’ yang berharga bahwa kita membutuhkan tuntunan maupun arahan. Tembang Kinanti mengisahkan spirit koteng anak asuh nan membutuhkan tuntunan bagi menuju kronologi yang benar. Tembang ini memiliki 6 gatra berstruktur 8-u; 8-i; 8-a; 8-i; 8-a; 8-i. Di bawah ini adalah komplet Puisi Kinanti.
Marma den taberi kulup, angulah lantiping ati, rina wengi den aneda, pandak-panduking pambudi, bengkas kahadaning driya,
cak agar dadya utami.
Arti tembang: Oleh karena itu rajinlah anakku, berlatih menajamkan perasaan, siang malam berusaha, berusahalah selalu, meredam nafsu pribadi,
mudahmudahan menjadi terdahulu/indah.
5. TEMBANG MACAPAT ASMARANDANA
Tembang Asmarandana berbunga berasal kata asmara ‘asmara’ dan dahana ‘jago merah’ yang berarti ‘api asmara’ alias ‘cinta hadiah’. Tembang ini mengisahkan perjalanan nasib manusia yang congah pada tahap memadu cinta karunia dengan antitesis hidupnya. Selain itu, juga dikisahkan cinta sreg alam sepenuh dan sayang kepada Yang mahakuasa Yang mahakuasa.
Puisi Asmarandana mempunyai 7 gatra dengan struktur 8-i; 8-a; 8-e; 8-a; 8-a; 8-u; 8-a. Inilah transendental Tembang Asmarandana.
Gegaraning wong akrami,
dudu bandha dudu rupa,
amung ati pawitané,
luput pisan kena pisan
ringgit ta gampang luwih gampang,
rial angèl angèl kalangkung,
tan kena tinumbas arta.
Makna tembang tersebut ialah jangan hingga memilih pasangan cuma mengandalkan kemungelan, ketampanan paras alias karena kekayaan harta benda. Berumah tingkatan itu sekali memperbedakan untuk selamanya. Kesukaan dalam sebuah batih tak dapat ditukar dengan harta maupun benda.
6. Syair MACAPAT GAMBUH
Gambuh memiliki manfaat cocok ataupun jodoh. Karena kecocokan itulah dua cucu adam akan mengarungi hidup seiring seia sekata. Tembang Gambuh ini menceritakan seseorang nan telah bertemu imbangan hidupnya. Mereka berlaga kutub dan mengait perkariban akad nikah. Tembang Gambuh
menggambarkan keselarasan dan sikap bijaksana.
Gambuh punya 5 gatra dengan susunan 7-u; 10-u; 12-i; 8-u; 8-o. Berikut ini contoh Puisi Gambuh.
Tutur bener puniku,
sayektine apantes tiniru,
nadyan metu saking wong sudra papeki,
lamun becik nggone muruk,
iku pantes kamu anggo,
Arti tembang: ucapan yang benar itu sejatinya pantas kerjakan diikuti meskipun keluar dari turunan yang cacat derajatnya jikalau baik dalam mengajarkan
itu pantas ia gunakan
7. TEMBANG Macapat DHANDHANGGULA
Alas kata dhandhanggula berasal berusul pengenalan ‘dhang-dhang ‘bertekad’ atau ‘mendambakan’, belaka ada pula yang mengatakan berasal berbunga prolog gegadhangan yang berjasa ‘cita-cita’, ‘angan-angan’, atau ‘tujuan’. Alas kata sakarosa menyantirkan rasa manis, luhur, atau bahagia. Dengan demikian, tembang macapat Dhandhanggula memiliki makna ‘berharap sesuatu nan manis’ atau ‘mengasakan yang luhur’. Angan-angan nan indah kebanyakan dapat dicapai pasca- melangkaui penangkisan dan pengorbanan.
Tembang Dhandhanggula punya 10 gatra dengan susunan 10-i; 10-a; 8-e; 7-u; 9-i; 8-a; 6-u; 8-a; 12-i; 7-a. Berikut ini merupakan contoh Tembang Dhandhanggula.
Nanging yen sira ngguguru suku, amiliha manungsa kang nyata, ingkang becik martabate, sarta kang wruh ing kukum, kang ngibadah lan kang ngirangi, sukur maka itu wong tapa, ingkang wus amungkul, tan mikir pawewehing liyan, iku pantes sira guronana tungkai,
sartane kawruhana.
Arti tembang: Jika dia berguru, Nak, pilihlah guru yang sebenarnya, yang baik martabatnya, memahami hukum, dan cerbak beribadah, syukur-syukur jika menemukan pertapa, yang sudah mumpuni, tanpa mengharapkan sagu hati, dialah yang pantas kau jadikan guru,
serta menimba embaran.
8. TEMBANG MACAPAT DURMA
Tembang macapat Durma biasanya digunakan lakukan mengilustrasikan resan-kebiasaan amarah, berontak, dan nafsu untuk berperang. Sajak ini menunjukkan watak sosok nan sombong, berlagak, serakah, suka mengumbar hawa nafsu, mudah emosi, dan berbuat semena-mena terhadap sesamanya.
Tembang Durma mempunyai 7 guru gatra berstruktur 12-a; 7-i; 6-a; 7-a; 8-i; 5-a; 7-i. Berikut ini adalah contoh semenjak Puisi Durma.
Dipunsami hambanting sariranira, cecegah dhahar guling, darapon sudaa, napsu kang ngambra-ambra, rerema hing tyasireki, dadi sabarang,
karsanira lestari.
Arti sajak: Hendaklah kalian menahan diri, mengurangi makan dan tidur, agar menciut, nafsu yang tidak keruan, tenangkan hati kalian, jadi segalanya,
agar abadi.
9. TEMBANG MACAPAT Cangkul
Pacul bisa disamakan dengan introduksi usungan yang artinya ‘undur diri’. Sajak Pangkur menayangkan khalayak yang sudah tua dan sudah mulai banyak kemunduran dalam fisiknya. Galibnya pada musim ini orang akan lebih mendekatkan diri kepada Yang Mahakuasa.
Tembang Pangkur memiliki 7 guru gatra dengan 8-a; 11-i; 8-u; 7-a; 12-u; 8-a; 8-i. Inilah contoh Puisi Pangkur
Mingkar-mingkuring ukara,
akarana karenan mardi siwi,
sinawung resmining kidung,
sinuba sinukarta,
mrih kretarta pakartining ilmu luhung,
kang tumrap ing tanah Jawa,
agama ageming kanjeng sultan.
Arti syair: Membolak-balikkan introduksi karena hendak merebus momongan diuntai intern indahnya syair disajikan dengan penuh warna agar menghayati hakekat ilmu luhur yang ada di tanah Jawa
agama merupaka baju raja
10. TEMBANG Tembang cilik MEGATRUH
Prolog megatruh berusul berpokok alas kata megat ‘singkir’ dan ruh ‘nyawa’ sehingga megatruh dapat diartikan ‘berpisahnya ruh berasal tubuh turunan’. Makna yang terkandung dalam sajak megatruh adalah ketika hamba allah mengalami kematian. Tembang Megatruh berisi nasehat kiranya setiap cucu adam mempersiapkan diri cenderung alam baka yang kekal dan abadi. Sajak ini umumnya digunakan buat memvisualkan rasa penyesalan, benguk cita, atau kemasygulan.
Puisi Megatruh terdiri dari 5 master gatra dengan susunan 12-u; 8-i; 8-u; 8-i; 8-o. Di bawah ini yaitu paradigma Tembang Megatruh.
Sigra milir si gèthèk sinangga bajul, perseroan dasa kang njagèni, ing ngarsa miwah ing pungkur, tanapi ing kanan kéring,
si gèthèk lampahnya alon.
Kebaikan tembang Mengalirlah segera sang rakit ditopang bicokok, empat desimal penjaganya, di depan juga di pinggul, taklupa pula di kanan kiri,
sang rakit pula melanglang pelan.
11. Sajak Macapat PUCUNG
Tembang tembang cilik Pucung diibaratkan tingkatan ragil dalam arwah manusia, yaitu berada di pataka baka. Kata pucung atau pocong ditafsirkan sebagai sosok meninggal yang sudah lalu subur di umbul-umbul kubur. Tembang ini terdiri terbit 4 guru gatra dengan susunan 12-u; 6-a; 8-i; 12-a. Inilah pola bersumber Tembang Pucung.
Ngelmu iku kalakone kanthi larap, lekase lawan kas, tegese kas nyantosani,
setya budya pangekese dur keganasan.
Arti tembang: Ilmu itu dapat diraih melalui proses, dimulai dengan keinginan, maksudnya kemauan nan sungguh-alangkah,
taat sreg keperawanan lever menjadi penakluk keangkaraan.
Sumur: Diolah berpunca taktik Macapat Tembang Jawa, Indah, dan Berbenda Makna. Katib : Haidar, Zahra, Penerbit: Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2018
Golekana Guru Gatra Guru Wilangan Lan Guru Lagune
Source: https://apayangkamu.com/golekana-guru-gatra-guru-wilangan-lan-guru-lagune-tembang-gambuh