Keong Sawah Hidup Diperairan Dangkal Yang Berdasar.
Keong sawah |
|
---|---|
Pila ampullacea![]() |
|
|
|
Status pemeliharaan | |
![]() |
|
Risiko rendah | |
IUCN | 184900![]() |
Taksonomi | |
Kerajaan | Animalia |
Filum | Mollusca |
Kelas | Gastropoda |
Ordo | Architaenioglossa |
Famili | Ampullariidae |
Genus | Pila |
Macam |
Pila ampullacea![]() Linnaeus, 1758 |
Keong sawah
(Pila ampullacea) merupakan sejenis siput air yang boleh dijumpai di perairan tawar Asia tropis, seperti di sawah, distribusi sungai buatan, serta tasik. Hewan bercangkang ini dikenal kembali sebagai Keong gondang, kijing sawah, siput air, atau tutut. Lembaga keong sawah sangkil menyerupai Keong mas, masih bersanak, tetapi keong sawah memiliki warna cangkang hijau pekat setakat hitam.[1]
Penyebaran
[sunting
|
sunting sumber]
Keong sawah atau
Keong gondang
teragendakan internal kerubungan Operculata yang hidup di perairan dangkal yang berdasar lumpur serta ditumbuhi rerumputan air, dengan aliran air nan lamban, misalnya sawah, rawa-rawa, pinggir danau dan pinggir sungai kecil.
Ada dua jenis berpangkal marga Pila yang nyawa di sawah, yaitu Pila scutata dengan brosur di Thailand, Kamboja, Malaysia, Indonesia (kecuali Irian Jaya) dan Filipina, dan Pila polita nan sebarannya mencangam Thailand, Vietnam Kamboja, Malaysia, Indonesia (Sumatra dan Jawa).
Ciri-ciri
[sunting
|
sunting sumber]
Keong sawah ini bisa memiliki tinggi paket hingga 85-100 mm dengan kaliber 85–90 mm; bentuknya seperti kerucut membulat dengan warna mentah-kecoklatan atau kuning kehijauan. Puncak pak agak runcing, tepi pak menyiku jumud pada nan muda, jumlah seluk 6-7, kira mungkum, seluk akhir besar.
Mulut membundar, tepinya bersambung, enggak melebar, kebanyakan hitam. Operculum asa bundar telur, tipis, sangka cekung, coklat kehitaman. Sebagaimana anggota Ampullariidae lainnya, beliau memiliki
operculum, semacam penutup/pelindung tubuhnya yang lunak ketika menyembunyikan diri di privat cangkangnya.[2]
Kas dapur gizi
[sunting
|
sunting sendang]
Keong sawah atau Tutut ternyata menyimpan kandungan gizi janjang, menurut Positive Deviance Resource Centre khasiatnya ini karena keong sawah mengandung kandungan protein 12%, kalsium 217 mg, rendah kolesterol, 81 gram air n domestik 100 gram keong sawah, dan sisanya mengandung energi, zat putih telur, kalsium, karbohidrat, dan phosfor.
Tembolok vitamin pada keong sawah pas tataran, dengan pengaruh vitamin A, E, niacin dan folat. Keong sawah pun mengandung zat gizi makronutrien berupa protein dalam takdir nan cukup tinggi pada tubuhnya. Sukar daging suatu ekor keong sawah dewasa dapat mencapai 4-5 gram.[3]
Selain makronutrien, tubuh keong sawah sekali lagi mengandung mikronutrien berupa mineral, terutama kalsium nan tinggal dibutuhkan maka itu manusia. Dengan manajemen yang tepat, tutut boleh dijadikan sumber protein hewani yang bermutu dengan harga yang jauh kian murah daripada daging sapi, embek atau ayam.
Keong sawah banyak dikonsumsi secara luas di berbagai wilayah Asia Tenggara dan n kepunyaan nilai gizi yang baik karena mengandung protein nan memadai pangkat. Walaupun demikian, kesiagaan perlu diberikan karena keong sawah yaitu inang berusul beberapa penyakit benalu. Selain itu, hewan yang diambil dari dekat persawahan dapat menyimpan sisa pestisida di n domestik tubuhnya.[4]
Khuluk daya
[sunting
|
sunting sendang]
Pertumbuhan keong sawah ini dipengaruhi oleh berjenis-jenis hal diantaranya bahan organik yang terkandung di dalam perairan karena incaran organik yang terserah di dalam perairan akan menumbuhkan plankton yang akan menjadi perut untuk keong sawah. Dengan belas kasih pupuk sreg tanah sawah maupun pada empang lauk akan meningkatkan pertumbuhan keong sawah.
Lihat pula
[sunting
|
sunting sumur]
- Siput
- Kijing
- Moluska hijau
Galeri
[sunting
|
sunting sumber]
-
Bungkusan
-
Sisi bawah
Referensi
[sunting
|
sunting sumber]
-
^
Kepadatan Keong Pila Ampullacea di Area Persawahan id.scribd.com -
^
Berkenalan Dengan Keong Diarsipkan 2014-06-16 di Wayback Machine. anneahira.com -
^
Keong Sawah Yang Enak dan Berkhasiat smallcrab.com -
^
Awas, Jamur Melinjo Berbahaya !
[
pranala nonaktif permanen
]
community.gunadarma.ac.id
Pranala luar
[sunting
|
sunting sumber]
- Pila ampullacea
Keong Sawah Hidup Diperairan Dangkal Yang Berdasar
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Keong_sawah