Maa Wadda Aka Rabbuka Wamaa Qalaa

By | 15 Agustus 2022

Maa Wadda Aka Rabbuka Wamaa Qalaa.

Artinya:
Tuhanmu tiada menyingkir kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.

Paragraf di atas merupakan Sertifikat Ad-Dhuha Ayat 3 dengan text arab, latin dan artinya. Didapati bermacam penjabaran dari banyak ahli tafsir mengenai isi surat Ad-Dhuha ayat 3, di antaranya sebagai halnya teragendakan:



Kata tambahan Al-Muyassar / Departemen Agama Saudi Arabia

1-3. Almalik bersumpah dengan waktu dhuha,dan maksudnya adalah seluruh siang, Almalik bersumpah Juga dengan lilin batik yang menciptakan menjadikan makhluk mati dan kegelapannya pekat. Allah bersumpah dengan makhluk nan Dia kehendaki. sementara itu makhluk tidak bisa bersumpah dengan selain khaliknya,karena kualat dengan selain Allah ialah syirik. Tuhanmu (wahai nabi),tidak meninggalkanmu dan tidak berang kepadamu hanya karena menahan tanzil darimu.




Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Kata tambahan Riyadh, di dasar pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah kedelai Humaid (Padri Masjidil Haram)

3. Rabbmu -wahai Rasul- enggak akan meninggalkanmu dan tidak pula memurkaimu seperti mana ucapan orang-individu musyrik tatkala wahyu terputus darimu.




Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim al-Qur’an di radiks sensor Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur’an Perhimpunan Islam Madinah

3. Kemudian disebutkan isi berbunga laknat bahwa ajaran yang diturunkan kepadamu tidak terhambat hai Rasulullah; dan Allah belum menghentikan penurunan ayat-ayat-Nya kepadamu. Dan Tuhanmu tidaklah menengah murka kepadamu ketika wahi tidak drop bilang perian.


GRATIS!
Dapatkan pahala jariyah dan pusat Jalan Rahim Berlimpah, klik di sini untuk detailnya



Zubdatut Kata keterangan Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris adverbia Universitas Selam Madinah

3. مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ (Tuhanmu tiada menjauhi kamu)
Yakni tidak memutus aliansi denganmu, dan petunjuk juga belum buntung darimu.

وَمَا قَلَىٰ( dan tiada (pula) benci kepadamu)
Yakni bukan murka terhadapmu.




Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar kedelai Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari’ah Universitas Qashim – Saudi Arabia

Pada suatu ketika utusan tuhan bersedih disebabkan visiun terhalang turun kepadanya selama dua maupun tiga perian, karena sesungguhnya al-Qur’an ialah bekal untuk rasul disetiap pengembaraan panjangnya, dan cahaya baginya di segala apa ketaksaan, kemudian Allah segera menurunkan wahyu buat menenangkan kepiluan beliau : { مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ } , maka betapa menakjubkan orang yang menghindari al-Qur’an dan menjauh darinya selama berhari-hari dengan alasan sibuk dengan pekerjaan ! sedemikian itu berfaedah kah pekerjaanmu sehingga sira tidak memberi ruang bagi dirimu bersama al-Qur’an ?!!

Baca juga:   Manfaat Kemasan Plastik Pada Kerajinan Berbahan Serat Adalah




Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan adverbia kewedanan Suriah

3. Dan Tuhanmu tidak meninggalkanmu, tidak menyelit kombinasi denganmu, lain mengabaikanmu dan tidak murka denganmu. Itu yaitu jawaban berbunga qasam


Percuma!
Dapatkan pahala jariyah dan buku Kronologi Rahim Berlimpah, klik di sini bakal detailnya



Adverbia Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Tuhanmu lain meninggalkanmu} tak meninggalkanmu {dan enggak pun membencimu} tidak murka kepadamu




Tafsir as-Sa’di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, pakar tafsir abad 14 H

1-3. Tuhan bersumpah dengan siang bila cahayanya mulai tersebar, yaitu waktu dhuha, dan juga dengan malam, “apabila telah mati,” dan gelap pekat, atas perhatian Almalik terhadap RasulNya seraya mengomong, “Rabbmu tiada meninggalkan kamu,” adalah tidak meninggalkanmu sejak Dia memperhatikanmu dan tidak menelantarkanmu sejak memelihara dan merawatmu, tapi Dia senantiasa mendidikmu dengan pendidikan yang minimal sempurna dan mengangkatmu satu derajat demi satu derajat, “dan tiada (sekali lagi) benci kepadamu,”maksudnya Allah tidaklah membencimu, sejak Sira mencintaimu, karena menafikan kebaikan sesuatu menunjukkan penegasan atas kebalikannya. Penafian semata bukanlah penghargaan kecuali bila penafian tersebut mengandung penegasan kesempurnaan. Inilah peristiwa Rasulullah sebelum dan sesudahnya, merupakan kondisi yang paling kamil. Kecintaan Yang mahakuasa padanya serta terus berlalunya cinta itu, senantiasa naiknya derajat kesempurnaan Rasulullah dan perhatian Allah plong beliau.




Tafsir Juz ‘Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

{ مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ } Tuhanmu tidak meninggalkanmu wahai Muhammad, { وَمَا قَلَىٰ } dan enggak pula benci kepadamu, ayat ini roboh ketika tanzil dari Yang mahakuasa terhenti bagi bilang detik kepada Rasulullah ﷺ , dan Rohulkudus kembali tak kunjung menclok menghamiri beliau sampai akhirnya Rasulullah ﷺ merasa duka dengan peristiwa yang ia hadapi detik itu, dan saat itulah para kaum kuffar berkata kepada Rasulullah ﷺ : duhai Muhammad sesungguhnya tuhanmu telah berhenti memperhatikanmu dan menyayangimu, bahkan sebagian dari merka cak semau nan mengatakan : kami tidak melihat syaithonmu melainkan sudah lalu meninggalkanmu duhai Muhammad, mereka menyebut segala apa yang menclok kepada Nabi Muhammad ﷻ berpangkal wahyu ialah syaithon, maka Rasulullah ﷺ kembali merasa sempit hatinya dan pening, yang diragukan maka dari itu beliau bukanlah Tuhanya melainkan perkataan para kaum Kuffar lah yang membuatnya sano.

Baca juga:   Pola Untuk Mencapai Kesehatan Fisik Yang Bagus Adalah

Hingga kesudahannya Allah ﷻ kobar Rasul-Nya dengan menurunkan ayat ini { مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ } Tuhanmu lain meninggalanmu wahai Muhammad, sebagai halnya yang dikatakan oleh orang-cucu adam kufur { وَمَا قَلَىٰ } dan tidak pula membencimu, ayat ini turun perumpamaan pembantah terhadap bacot kaum kuffar kepada Nabi Muhammad ﷺ .


GRATIS!
Dapatkan pahala jariyah dan siasat Jalan Peranakan Fertil, klik di sini untuk detailnya



Tafsir Juz ‘Amma / Syaikh Muhammad kedelai Shalih al-Utsaimin, jamhur besar abad 14 H

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ ” Tuhanmu tiada menghindari engkau ” Maknanya: Tidak merelakan dan meneantarkanmu وَمَا قَلَى ” dan tiada (pun) benci kepadamu,” Makanya: Tidak memurkaimu, bahkan belia ialah makhluk nan minimal Sang pencipta cintai (sebatas pengetahuan kita), Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Maka itu karenya Allah memilihnya cak bagi mengemban risalah terbesar, kepada umat terbaik, dan menjadikannya penutup para nabi. Maka enggak ada nabi setelahnya shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

Rasulullaah shallallahu a’alaihi wa sallam merupakan keseleo satu dari dua Khalil (puspa hati)-Nya yang mendapatkan keistimewaan dengan kriteria ini adalah khullah (kakasih), khullah adalah tingkat kecintaan termulia, dan tidak cak semau puas hamba-insan sebatas informasi kami nan menjadi Khalil Allah selain Ibrahim dan Muhammad ‘alaihimassholatu wassalaam, seperti Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam berujar: إِنَّ الله اتَّخَنِي خَلِيْلًا كَماَ اتَّخَذَ إِبْرَاهِيْمَ خَلِيْلًا “Sepatutnya ada Tuhan telah menjadikanku kekasih sebagaimana Ibrahim pun telah dijadikan kekasih” (1)

Allah ‘Azza Wajalla berkata kepada Utusan tuhan-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam: وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا ” Dan bersabarlah intern menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam pandangan (mata) Kami, “(Ath-Thur: 48) Mata Allah Ta’ala melindung, mengaram dan menjaganya, dialah yang Yang mahakuasa berkata kedanya shallallaahu ‘alaihi wa sallam : الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ (218) وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ ” Yang mengawasi kamu momen beliau berdiri (bikin sembahyang), dan (mematamatai kembali) transisi gerak badanmu di antara khalayak-orang yang sujud. “(QS. Asy-Syu’ara: 218-219) Almalik ‘Azza wa Jalla enggak membiarkan rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi Almalik meliputinya dengan ilmu, hadiah saying dan perhatian-Nya dan lainnya yang menunjukkan tingginya kedudukan beliau di dunia dan alam baka, seperti Allah berfirman dalam kopi setelahnya: وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ ” Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (jenama)mu. “(Asy-Syarh: 4)

(1) Dikeluarkan Muslim (532) berpokok hadits Jundub Kedelai Abdillah al-Bajaliy radhiyallaahu ‘anhu.

Baca juga:   Pada Rangkaian Paralel Sumber Energi Listriknya Disusun Secara




An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ad-Dhuha ayat 3: Kemudian hinggap jawaban atas sumpah, Tuhan berkata : Betapa Allah tidaklah meninggalkanmu wahai Rasul, semenjak Ia memilih engkau kerjakan membentangkan risalah-Nya dan tidak juga engkau diabaikan, serta marah kepadamu.




Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an / Ustadz Marwan Hadidi kedelai Musa, M.Pd.I

Maksudnya, ketika turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terhalang buat darurat waktu, insan-khalayak musyrik berkata, “Tuhannya (Muhammad) telah meninggalkannya dan benci kepadanya.” Maka turunlah ayat di atas untuk membandel ucapan orang-orang musyrik itu, yakni, “Tuhanmu tidak menyingkir engkau (Muhammad) dan tak (pun) membencimu,” yakni Halikuljabbar Subhaanahu wa Ta’aala tidaklah pergi Kamu dan membiarkannya sejak Anda mengurus dan mengolah Sira, bahkan Dia senantiasa mengurus dan mendidik Beliau dengan pendidikan yang sebaik-baiknya serta menyaringkan Beliau proporsional demi sederajat.

Yakni Dia tak membencimu sejak Anda mencintaimu. Inilah hal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam nan dahulu dan yang sekarang; merupakan keadaan yang minimal ideal; kecintaan Yang mahakuasa untuk Ia dan tetap terus semacam itu serta diangkatnya Anda kepada kesempurnaan, dan tetap terusnya mendapatkan perhatian dari Halikuljabbar Subhaanahu wa Ta’aala. Adapun keadaan Engkau pada masa mendatang, maka sama dengan firman-Nya, “Dan alangkah, yang kemudian itu makin baik bagimu daripada yang mula-mula.”


Cuma-cuma!
Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berharta, klik di sini untuk detailnya



Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ad-Dhuha Ayat 3

Wahai rasul, bukan adanya visiun nan merosot kepadamu dalam beberapa masa ini bukan karena Allah membencimu. Tuhanmu yang mutakadim memilihmu bak nabi dan rasul tidak akan memencilkan beliau sorangan dalam menyorongkan risalah dan enggak pula membencimu. 4. Dan sungguh, yang kemudian itu bertambah baik bagimu dari yang mula-mula. Akhirat beserta pahala yang Almalik sediakan untukmu itu lebih baik daripada dunia ini. Kenikmatan alam baka bersifat lestari, sedangkan spirit bumi hanya darurat.


Percuma!
Dapatkan pahala jariyah dan buku Jalan Rezeki Berpunya, klik di sini bikin detailnya

Demikian beraneka penjelasan dari beragam ahli ilmu terhadap isi dan arti tindasan Ad-Dhuha ayat 3 (arab-latin dan artinya), hendaknya-moga bermakna bagi kita semua. Dukunglah perjuangan kami dengan
memberi tautan
ke halaman ini atau ke jerambah depan TafsirWeb.com.

Maa Wadda Aka Rabbuka Wamaa Qalaa

Source: https://tafsirweb.com/12813-surat-ad-dhuha-ayat-3.html