Mengapa Penelitian Sejarah Harus Mengikuti Metode Ilmiah Jelaskan

By | 15 Agustus 2022

Mengapa Penelitian Sejarah Harus Mengikuti Metode Ilmiah Jelaskan.

Berbunga Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia independen

Thucydides (ca. 460-ca. 400 BC) disebut kembali “bapak sejarah ilmiah”

Metode sejarah
adalah langkah-langkah yang digunakan privat studi sejarah.[1]
Tujuan dari metode album adalah mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif, menilainya secara kritis, dan menyervis suatu campuran termuat atas hasil yang dicapai. Metode sejarah merupakan satu sistem prosedur yang bersusila untuk pencapaian kebenaran melewati strata heuristik, kritik, parafrase, dan historiografi. Tahapan-tahapan dalam metode sejarah dilakukan setelah penentuan topik penelitian dan perumusan persoalan dan pertanyaan investigasi sejarah. Pencapaian maksud metode album dilakukan dengan menerimakan cara dan aturan nan disusun secara bersistem bakal kontributif penumpukan mata air-sumber sejarah.[2]

Celaan sumber

[sunting
|
sunting sumber]

Suara sumur (alias evaluasi informasi) yaitu proses mengevaluasi kualitas mulai sejak sumber informasi, seperti validitas, reliabilitas, dan relevansi terhadap subjek nan madya diteliti.

Gilbert J Garraghan memberi kritik sumber menjadi enam bagian:[3]

  1. Kapan
    sumber, tertulis atau bukan, dibuat (tanggal)?
  2. Dimana
    sumber, dibuat (lokalisasi)?
  3. Makanya siapa
    sumber dibuat (kepenulisan)?
  4. N domestik buram bersih apa
    itu dibuat (integritas)?
  5. Apa nilai bukti
    dari isinya (keterjaminan)?

Empat bagian pertama dikenal misal kritik bertambah tinggi; yang kelima dikenal sebagai kritik lebih adv minim; dan jikalau digabung dikenal sebagai celaan sumber.

R. J. Shafer mengenai kritik eksternal: “Kadang kritik sumur berfungsi negatif, sahaja menyelamatkan kita terbit penggunaan bukti ilegal; sedangkan kritik internal punya fungsi positif dengan memberi tahu kita bagaimana memperalat bukti yang terkonfirmasi.”[4]

Melihat bahwa sedikit arsip yang diterima sebagai tepercaya sepenuhnya, Louis Gottschalk takhlik peraturan umum, “kerjakan setiap akta, proses untuk menentukan kredibilitasnya harus dilakukan secara terpisah sonder membidas kredibilitas umum dari penulisnya.” Kepercayaan seorang penyadur n domestik secara awam membuat probablitias latar belakang untuk pertimbangan setiap pernyataannya, tapi setiap cucuk bukti yang diambil harus dinilai secara individu.

Baca juga:   Pernyataan Sifat Muatan Listrik Berikut Yang Kurang Tepat Adalah

Tahapan

[sunting
|
sunting sumber]

Metode sejarah mutakadim digunakan sejak penulisan memori dilakukan secara ilmiah. Para ahli sejarah melakukan penulisan memori melalui prosedur kerja nan didasarkan pada pusaka-warisan keadaan zaman dulu alias sumber-sumber rekaman. Metode sejarah diawali dengan berburu jejak-jejak masa lepas dan meneliti jejak-jejak tersebut secara kritis. Berdasarkan mualamat yang telah diperoleh semenjak jejak-jejak tersebut, dilakukan pengisahan tentang kejadian masa lampau dulu hasil-hasil rekonstruksi imijinatif tentang masa sangat dibentuk menjadi suatu imajinasi yang bersifat ilmiah.[5]

Ancang

[sunting
|
sunting sumber]

Metode memori diawali dengan awalan yaitu memilih dan menentukan topik. Penentuan topik diawali dengan melakukan identifikasi masalah dan penyaringan dan pengumpulan mata air-sumber laporan. Tahap persiapan dilanjutkan ke kegiatan verifikasi dan tes serta penyusunan secara teratur dan penulisannya.[6]

Heuristik

[sunting
|
sunting sumber]

Heuristik merupakan kegiatan menemukan dan mengumpulkan sumber atau data alias pembuktian sejarah. Perigi sejarah nan dikumpulkan dapat privat bentuk terjadwal, lisan atau benda. Sumber terjadwal ditemukan di berbagai tempat nan mengoleksi bahan tertulis, sebagai halnya taman pustaka dan arsip. Sumber lisan dapat diperoleh melangkaui wawancara dengan para pelaku sejarah, saksi sejarah atau orang yang memiliki masa kehidupan yang sama dengan para saksi. Sumber lisan dimanfaatkan buat melengkapi sumber tertulis dan sebagai sumur utama bakal keadaan-keadaan nan tidak ditemukan sumber tertulisnya. Sementara itu perigi benda dapat ditemukan pada tempat nan mengoleksi benda sebagaimana di museum dan di lapangan. Sumber manifesto berbentuk benda dapat berupa gambar, foto-foto, denah, bangunan, pakaian, dan hasil rekaman audio visual.
[7]

Kritik

[sunting
|
sunting sumur]

Dalam metode sejarah, celaan adalah kecurigaan atau kecurigaan terhadap semua sumber rekaman nan telah ditemukan dan dikumpulkan. Ahli sejarah memperalat sikap reseptif terhadap semua sumber tanpa ada pembedaan. Suara miring loyal dilakukan kendati sumber informasi sulit diperoleh, memerlukan masa yang sangat lama buat diperoleh maupun memerlukan biaya nan raksasa untuk diperoleh.[8]

Baca juga:   Tahu Tentang Salam Pramuka Motto Arti Lambang Gerakan Pramuka

Kritik bertujuan untuk meningkatkan mutu validitas sejarah. Dalam mengerjakan kritik, dilakukan bineka macam teknik pengkajian dan penggunaan aji-aji-guna-guna pendukung. Kritik dilakukan dengan keterusterangan terhadap ilmu sosial dan humaniora serta keterampilan unik dalam berbagai silang keilmuan sejarah. Konsep-konsep yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial dan manusiawi digunakan kerumahtanggaan ilmu sejarah lakukan menghasilkan kritik yang tepat. Sedangkan keahlian idiosinkratis diperlukan karena histori telah terbagi menjadi cabang-cabang keilmuan nan makin berkembang.[9]

Tafsiran

[sunting
|
sunting mata air]

Tahap interpretasi dilakukan terhadap fakta dari sendang yang sudah lalu teruji. Proses tafsiran dilakukan dengan memberikan uraian dan menyatukan pernyataan. Penjelasan akan halnya fakta-fakta sejarah diuraikan dengan menunggangi teori ataupun konsep-konsep ilmu sosial.[10]
Tahap analisis dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kognisi. Interpretasi dilakukan dengan mempertimbangkan kelainan seleksi dan keahlian intern mengorganisir alias mengelompokkan data. Selain itu, dilakukan penyusunan perencanaan jangka sumir sebagai langkah persiapan di dalam penulisan sejarah.[11]

Historiografi

[sunting
|
sunting sumber]

Historiografi adalah proses membangun ulang penjelasan masa lampau dengan membentuk kisah secara imajinasi. Keruntutan kejadian sejarah dilakukan dengan penulisan dan penyusunan laporan berdasarkan serialisasi dalam bentuk kronologis, kausalitas dan imajinasi. Dalam penulisan sejarah, aspek jalan digunakan untuk membentuk pemikiran yang bersistem.[12]
Dalam guna-guna memori, perubahan sosial tidak dibedakan berdasarkan bidang keilmuan. Histori menerapkan penjelasan tentang persilihan sosial dengan mengurutkan perkembangan terjadinya peristiwa.[13]

Lihat juga

[sunting
|
sunting sumber]

  • Antik
  • Arkeologi
  • Penelitian arsip
  • Aji-aji pelengkap sejarah
  • Provokasi Cina
  • Kritik sejarah
  • Historiografi
  • Daftar jurnal sejarah
  • Filsafat sejarah
  • Metode akademis
  • Metode ilmiah
  • Celaan sumber

Teks dan pranala luar

[sunting
|
sunting sumber]


  1. ^

    Irwanto dan Syair 2014, hlm. 10.

  2. ^

    Wilaela 2016, hlm. 23.

  3. ^


    Gilbert J. Garraghan and Jean Delanglez
    A Guide to Historical Method
    p. 168

  4. ^


    A Guide to Historical Method, p. 118

  5. ^

    Irwanto dan Syair 2014, hlm. 11-12.

  6. ^

    Irwanto dan Syair 2014, hlm. 11.

  7. ^

    Wilaela 2016, hlm. 24.

  8. ^

    Miftahuddin 2020, hlm. 22.

  9. ^

    Miftahuddin 2020, hlm. 24.

  10. ^


    Thohir, dkk. (2018).
    Historiografi dan Sejarah Islam Indonesia. Bandung: Pusat Pendalaman dan Penerbitan LP2M UIN Sunan Ardi Djati Bandung. hlm. 1–2. ISBN 978-602-51281-6-5.





  11. ^

    Wilaela 2016, hlm. 33.

  12. ^

    Sudrajat, dkk. 2017, hlm. 152.

  13. ^

    Sudrajat, dkk. 2017, hlm. 152-153.
Baca juga:   Larutan H2 So4 Di Dalam Air Akan Terionisasi Dengan Reaksi
  • Introduction to Historical Method oleh Marc Comtois
  • Philosophy of History Diarsipkan 2005-09-05 di Wayback Machine. makanya Paul Newall
  • Federal Rules of Evidence internal hukum Amerika Serikat

Daftar bacaan dan pustaka lanjutan

[sunting
|
sunting sumber]

  1. Irwanto, D. dan Puisi, A. (2014).
    Metodologi dan Historiografi Sejarah. Yogyakarta: Eja Publisher. ISBN 978-1407-41-7.



  2. Miftahuddin (2020).
    Metodologi Pengkajian Sejarah Lokal
    (PDF). Yogyakarta: UNY Press. ISBN 978-602-498-139-6.



  3. Sudrajat, dkk. (2017).
    Meneguhkan Ilmu-ilmu Sosial Keindonesiaan
    (PDF). Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta. ISBN 978-602-60578-2-2.



  4. Wilaela (2016).
    Rekaman Selam Klasik
    (PDF). Pekanbaru: Fakultas Ushuluddin, UIN Sultan Syarif Kasim Riau. ISBN 978-602-6302-02-1.



  • Gilbert J. Garraghan,
    A Guide to Historical Method, Fordham University Press: New York (1946). ISBN 0-8371-7132-6
  • Louis Gottschalk,
    Understanding History: A Primer of Historical Method, Alfred A. Knopf: New York (1950). ISBN 0-394-30215-X.
  • Martha Howell and Walter Prevenier,
    From Reliable Sources: An Introduction to Historical Methods, Cornell University Press: Ithaca (2001). ISBN 0-8014-8560-6.
  • C. Behan McCullagh,
    Justifying Historical Descriptions, Cambridge University Press: New York (1984). ISBN 0-521-31830-0.
  • R. J. Shafer,
    A Guide to Historical Method, The Dorsey Press: Illinois (1974). ISBN 0-534-10825-3.



Mengapa Penelitian Sejarah Harus Mengikuti Metode Ilmiah Jelaskan

Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Metode_sejarah