Nama Tahun Kelahiran Rosulullah Sholallahu Alaihi Wasallam.
Muhammad |
|
---|---|
![]() Kaligrafi Muhammad |
|
Gelar | Akhir Para Rasul Rasul Nabi Syahidan (Saksi) Mubasysyiran (Pemberi Siaran Gembira) Nadzir (Pemberi Peringatan) Da’i (Penyeru kepada Sang pencipta)[1] Shalallahu alaihi wa Salam |
Kun-yah | Abul Qasim[2] [3] |
Nasab |
Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay polong Kilab kacang Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik kedelai An-Nadhr kedelai Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah polong Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad kacang Adnan bin Ismail kedelai Ibrahim[4]
Aminah binti Wahb bin Abdu Manaf kacang Zuhrah bin |
Nisbah | Al-Makki |
Lahir |
Muhammad polong Abdullah 570 M (Tahun Gajah) Mekkah |
Wafat | 8 Juni 632 M Madinah |
Dimakamkan di | Rumah Aisyah, di kompleks Sajadah Nabawi[6] |
Nama tidak | Ahmad |
Kebangsaan | Selam (sebagai imperium Teokrasi). |
Etnis | Arab |
Zaman | Pra Hijriah – Abad pertama Hijriah |
Wilayah aktif | Jazirah Arab |
Jabatan | Rasul Islam Penasihat Negara |
Mazhab Akidah | Tauhid |
Penghargaan |
|
Istri | Khadijah binti Khuwailid Saudah binti Zum’ah Aisyah binti Abu Bakar Hafshah binti Umar Zainab binti Khuzaimah Hindun binti Abi Umayyah Zainab binti Jahsy Juwairiyah binti al-Harits Ramlah binti Abu Sufyan Shafiyah binti Huyay Maimunah binti al-Harits Maria binti Syama’un |
Anak cucu | Al-Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah, dan Ibrahim |
Ayah bunda | Abdullah kacang Abdul Muththalib Aminah binti Wahab |
Muhammad
[10]
(bahasa Arab:
محمد; lahir di Mekkah, 570 – meninggal di Madinah, 8 Juni 632)[11]
adalah seorang utusan tuhan dan nabi terakhir bagi umat Muslim.[12]
Muhammad memulai penyebaran ajaran Selam untuk seluruh umat cucu adam dan mewariskan pemerintahan spesial Islam. Muhammad sekufu-sama menegakkan ilham tauhid cak bagi menyatukan Allah seperti yang dibawa nabi dan utusan tuhan sebelumnya.[13]
Lahir pada tahun 570 M di Mekkah, ayahnya bernama Abdullah dan Ibunya bernama Aminah. Ayah Muhammad meninggal dunia momen Muhammad berusia 6 rembulan n domestik perut ibunya, dan ibunya meninggal marcapada detik Muhammad berusia 6 musim. Setelah yatim piatu, Muhammad dibesarkan di bawah asuhan kakeknya Abdul Muthalib sebatas berumur 8 tahun, kemudian Muhammad diasuh makanya pamannya Abu Thalib selama dekat 40 tahun.
Beranjak remaja, Muhammad bekerja misal pedagang. Muhammad terkadang mendekam ke gua sebuah gunung sampai mengendong-lilin batik buat merenung dan beribadat. Diriwayatkan dalam spirit ke-40, Muhammad didatangi Malaikat Rohulkudus dan menerima ajaran pertama dari Allah.[14]
Tiga tahun selepas wahyu pertama, Muhammad mulai berdakwah secara terbuka,[15]
menyatakan kesendirian Allah kerumahtanggaan bentuk penyerahan diri melalui Islam sebagai agama yang sopan dan meninggalkan sesembahan selain Sang pencipta. Muhammad menerima wahyu berangsur-angsur hingga kematiannya.[16]
Praktik ataupun amalan Muhammad diriwayatkan intern hadis, dirujuk makanya umat Selam sebagai sumur syariat Islam bersama Al-Quran.
Muhammad bersama pengikut awal mendapati berbagai bentuk perlawanan dan penyiksaan berusul beberapa kaki Mekkah. Seiring penindasan yang terus berlanjut, Muhammad membenarkan beberapa pengikutnya pengungsian ke Habsyah, sebelum Muhammad memulai misi hijrah ke Madinah pada tahun 622. Peristiwa hijrah menandai tadinya penanggalan Penanggalan Hijriah dalam Islam. Di Madinah, Muhammad mengesakan suku-suku di bawah Pertinggal Madinah. Setelah delapan perian bertahan atas serangan suku-suku Mekkah, Muhammad mengumpulkan 10.000 Muslim bakal mengepung Mekkah. Serangan tidak mendapat perlawanan berjasa dan Muhammad berdampak menggantikan kota dengan sedikit pertumpahan darah. Engkau menghancurkan berhala-berhala. Pada musim 632, beberapa rembulan setelah kembali ke Madinah usai menjalani Haji Wada, Muhammad jatuh sakit dan hingga akhirnya wafat. Muhammad pergi Semenanjung Arab yang telah bersatu dalam pemerintahan solo Islam dan sebagian ki akbar telah menerima Islam.
Nama
Muhammad
(محمد;[17]
diucapkan
[mʊħɑmmæd]
(
simak))[18]
[19]
[20]
yakni bentuk
isim maf‘ul
(kata adat pekerja pasif) dari pengenalan
حمَّد
“banyak memuji”, nan adalah rajah penegasan dari akar tunggang kata tiga hurufnya
ح-م-د
ḥ-m-d
yang lawan katanya adalah
ذم
“mengupas”, sehingga
muhammad
berarti “yang banyak dipuji”.[21]
Selain itu, privat salah suatu ayat Al-Qur’an,[22]
Muhammad dipanggil dengan nama “
Ahmad
” (أحمد), yang kerumahtanggaan bahasa Arab lagi berarti “terpuji”.
Sebelum masa kenabian, Muhammad mendapatkan dua gelar dari suku Quraisy (suku terbesar di Mekkah yang juga kaki berpunca Muhammad) yaitu
Al-Amiin
nan artinya “basyar yang dapat dipercaya” dan
As-Saadiq
yang artinya “nan bermartabat”. Setelah masa kenabian para sahabatnya memanggilnya dengan gelar
Rasul Allāh
(رسول الله), kemudian menambahkan kalimat
Shalallaahu ‘Alayhi Wasallam
(صلى الله عليه و سلم, yang berguna “semoga Tuhan memberi kebahagiaan dan keselamatan kepadanya”; sering disingkat “S.A.W” atau “SAW”) selepas namanya.
Muhammad juga mendapatkan julukan
Abu al-Qasim
[2]
nan berguna “kiai Qasim”, karena Muhammad koalisi memiliki anak pria yang bernama Qasim, tetapi ia meninggal manjapada sebelum sampai ke usia dewasa.
Genealogi
Silsilah Muhammad dari kedua manusia tuanya pun ke Kilab polong Murrah polong Ka’b bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik kacang an-Nadr (Qais) kedelai Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudhar kedelai Nizar kedelai Ma`ad kacang Adnan.[23]
Silsilah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan selepas Adnan terjadi perbedaan pendapat. Adnan secara awam diyakini adalah keturunan dari Ismail kedelai Ibrahim, yang selanjutnya adalah baka Sam bin Nuh.
Walaupun demikian, terdapat ahli tarikh yang menyusun silsilah yang selanjutnya lagi. Muhammad bin Ishaq kedelai Yasar al-Madani, di salah satu riwayatnya menyebutkan alur sebatas Laki-laki. Silsilah tersebut ialah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf kedelai Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy) kedelai Malik polong Nadhr kacang Kinanah kedelai Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas polong Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam bin Nahur kacang Tayrah kacang Ya’rub bin Yasyjub bin Nabit kedelai
Ismail
bin
Ibrahim
bin Tarih (Azar) polong Nahur bin Saru’ bin Ra’u bin Falikh bin Aybir bin Syalikh bin Arfakhsyad bin Sam bin
Nuh
bin Lamikh kedelai Mutusyalikh bin
Akhnukh
kedelai Yarda bin Mahlil polong Qinan kedelai Yanish kedelai
Syits
kacang
Lanang.[24]
[25]
Riwayat
Kelahiran
Para ulama dan dabir
sirah
sepakat bahwa hari kelahiran Muhammad terban pada rembulan Rabiul Awal.[26]
Muhammad lahir di Mekkah, daerah tingkat penggalan selatan Tanjung Arab, sekitar tahun 570, bersanding dengan Tahun Gajah yang yakni tahun kegagalan penyerangan Mekkah makanya pasukan bergajah di pangkal pimpinan Abrahah.[27]
[28]
Pendapat paling mashyur merujuk rontok 12 Rabiul Awal seumpama hari kelahiran Muhammad. Berdasarkan teks hadis, Muhammad menegur perian Senin misal waktu kelahirannya. Juru tulis
ahmar
Sulaiman Al-Manshurfuri dan pandai astronomi Mahmud Basya dalam penelitiannya melacak waktu Senin yang dimaksud bertepatan dengan tanggal 9 Rabiul Awal.
Muhammad berasal berpokok pelecok satu klan suku Quraisy yakni Anak laki-laki Hasyim yang mewarisi silsilah terhormat di Mekkah, kendatipun lain terpandang karena kekayaannya.[29]
Ayahnya, Abdullah meninggal saat Muhammad masih privat kandungan, enam bulan sebelum kelahiran.[30]
Muhammad orok dibawa tinggal bersama tanggungan dusun di pedalaman, mengikuti adat istiadat perkotaan kala itu kerjakan memperkuat tubuh dan menghindarkan momongan semenjak komplikasi perkotaan.[31]
Ia diasuh dan disusui oleh Halimah binti Abi Dhuayb di kampung Anak laki-laki Saad selama dua tahun.[32]
Selepas itu, Muhammad boncel dikembalikan untuk diasuh kepada budak Ummu Aiman. Pada semangat ke-6, Muhammad kehilangan ibunya, Aminah karena gempa bumi.[32]
[33]
Selama dua perian berikutnya, kebutuhan Muhammad ditanggung dan dicukupi oleh kakeknya dari keluarga ayah, ‘Abd al-Muththalib. Saat berumur delapan periode, kakeknya meninggal dan Muhammad berikutnya diasuh oleh pamannya Bubuk Thalib yang tampil sebagai pemuka Bani Hasyim sepeninggal Abdul Muththalib.[32]
[34]
Perkenalan dengan Khadijah
Ketika Muhammad mengaras hayat remaja dan berkembang menjadi seorang nan dewasa, anda mulai mempelajari ilmu bela diri dan memanah, begitupula dengan ilmu lakukan menambah keterampilannya privat berkedai. Perbisnisan menjadi kejadian yang publik dilakukan dan dianggap sebagai keseleo satu pendapatan yang stabil. Muhammad belalah menemani pamannya berlepau ke sebelah Utara dan kabar tentang kejujuran dan sifatnya yang boleh dipercaya menyerak luas dengan cepat, membuatnya banyak dipercaya ibarat agen penjual perantara barang komoditas penduduk Mekkah.
Salah seseorang yang mendengar akan halnya siaran adanya anak taruna yang bersifat andal dan dapat dipercaya kerumahtanggaan berkedai dengan adalah seorang janda yang bernama Khadijah. Anda adalah seseorang yang n kepunyaan status tinggi di galangan kaki Arab. Sebagai sendiri pedagang, kamu pula sering menugasi dagangan dagangan ke majemuk pelosok provinsi di tanah Arab. Reputasi Muhammad membuat Khadijah memercayakannya bakal mengatur produk komoditas Khadijah, Muhammad dijanjikan olehnya akan dibayar dua barangkali bekuk dan Khadijah silam kasmaran ketika sekembalinya Muhammad membawakan hasil bertoko yang kian dari lazimnya.
Seiring perian akhirnya Muhammad menikah dengan Khadijah, mereka menikah pada saat Muhammad berusia 25 tahun. Saat itu Khadijah mutakadim berusia mendekati nyawa 40 musim. Perbedaan umur yang jauh dan status janda yang dimiliki oleh Khadijah bukan menjadi pematang bagi mereka, walaupun pada saat itu kaki Quraisy memiliki budaya yang kian menekankan kepada perkawinan dengan seorang gadis ketimbang janda. Biarpun kekayaan mereka semakin bertambah, Muhammad loyal hayat bak orang nan sederhana, anda lebih memilih cak bagi menggunakan hartanya bagi hal-kejadian yang lebih penting.
Memperoleh gelar
Saat Muhammad berumur 35 tahun, ia ikut bersama kaum Quraisy privat perombakan Ka’bah. Pron bila pemimpin-pemimpin tungkai Quraisy berbantahan adapun siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad, Muhammad dapat mengendalikan problem tersebut dan memasrahkan penyelesaian adil. Saat itu ia dikenal di pematang suku-suku Arab karena aturan-sifatnya yang terpuji. Kaumnya silam mencintainya, hingga risikonya ia memperoleh gelar
Al-Amin
yang artinya “
insan yang dapat dipercaya
“.
Diriwayatkan pula bahwa Muhammad adalah cucu adam nan beriman sebaik-baiknya dengan keesaan Tuhan. Engkau nyawa dengan mandu amat sederhana dan membenci sifat-sifat tamak, sombong dan sombong yang jamak di kalangan bangsa Arab momen itu. Ia dikenal menyayangi orang-hamba allah miskin, janda-janda tak mampu dan anak asuh-anak asuh yatim serta berbagi penderitaan dengan berusaha menolong mereka. Ia juga memencilkan semua ki kebusukan yang sudah membudaya di kalangan bangsa Arab plong masa itu begitu juga berjudi, meminum ciu, berkelakuan kasar dan lain-tidak, sehingga ia dikenal ibarat
As-Saadiq
yang penting “yang benar”.
Kerasulan
Eskatologi Islam | |||||
---|---|---|---|---|---|
|
|||||
|
|||||
|
|||||
|
|||||
Portal Islam |
Gua Hira tempat purwa bisa jadi Muhammad memperoleh wahyu.
Muhammad dilahirkan di tengah-tengah publik primitif yang senang dengan kekerasan dan pertempuran dan menjelang usianya yang ke-40, sira pelalah menyendiri ke Lubang Hira’ sebuah gorong-gorong bukit seputar 6 km sebelah timur kota Mekkah, yang kemudian dikenali sebagai
Dolok An Sinar. Ia dapat berhari-periode bertafakur (merenung) dan mengejar ketenangan dan sikapnya itu dianggap lampau inkompatibel dengan kultur Arab plong zaman tersebut nan senang berkawanan. Dari sini, ia sering berpikir dalam-dalam dengan tekun, dan memohon kepada Allah supaya membasmi kekafiran dan kebebalan.
Muhammad pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari terlepas 17 Ramadhan/ 6 Agustus 611 M, diriwayatkan Malaikat Jibril datang dan membacakan surah pertama semenjak Quran nan disampaikan kepada Muhammad, yaitu surah
Al-Alaq. Muhammad diperintahkan lakukan membaca ayat yang mutakadim disampaikan kepadanya, namun dia mengelak dengan berfirman ia lain bisa membaca. Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad membaca, belaka jawabannya tetap sebabat. Jibril berkata:
(1) Bacalah dengan (menamai) label Tuhanmu yang menciptakan, |
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ![]() |
|
(2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. |
خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ ![]() |
|
(3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Keluhuran, |
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ![]() |
|
(4) Yang mengajar (manusia) dengan pena. |
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ![]() |
|
(5) Beliau mengajarkan insan apa nan tidak diketahuinya. |
عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ![]() |
|
—Quran.com[Al-‘Alaq:1-5] |
Muhammad berusia 40 tahun 6 rembulan dan 8 hari ketika ayat pertama sekaligus pengangkatannya sebagai rasul disampaikan kepadanya menurut prediksi tahun kamariah (penanggalan berdasarkan bulan), alias 39 perian 3 wulan 8 waktu menurut anggaran tahun syamsiah ataupun tahun serani (penanggalan bersendikan matahari). Setelah peristiwa di Gua Hira tersebut, Muhammad kembali ke rumahnya, diriwayatkan kamu merasakan guru tubuhnya panas dan dingin secara bergantian akibat hal nan yunior saja dialaminya dan meminta istrinya sepatutnya memberinya selimut.
Diriwayatkan pula untuk makin menengahi hati suaminya, Khadijah mengajak Muhammad mengarah saudara sepupunya yang juga koteng Nasrani merupakan Waraqah bin Naufal sendiri imam yang buta. Waraqah banyak memafhumi nubuat tentang rasul bontot bersumber kitab-kitab suci Serani dan Ibrani. Mendengar cerita nan dialami Muhammad, Waraqah pun berkata, bahwa kamu sudah dipilih oleh Sang pencipta menjadi koteng utusan tuhan. Kemudian Waraqah menyebutkan bahwa
An-Nâmûs al-Akbar
(Malaikat Jibril) sudah lalu hinggap kepadanya, kaumnya akan mengatakan bahwa ia koteng penipu, mereka akan memusuhi dan melawannya.
Ketika Waraqah wafat, firman Allah enggak hinggap-datang kepada Nabi Muhammad dalam kurun sejumlah perian. Nan mana membentuk beliau begitu sedih, sampai-hingga beliau beranjak ke gunung tinggi dan mencoba bunuh diri. Namun di saat sesampainya di puncak, sebelum sempat melakukannya, Malaikat Roh kudus datang untuk mustakim beliau bahwa engkau yakni benar utusan Sang Ilahi. Sehingga beliau pun menjadi tenang dan mengurungkan niatnya. Dan momen selang waktu turunnya ayat juga menjadi lama, beliau pun kembali mengamalkan keadaan serupa. Akan semata-mata ketika sesampainya di puncak, sekali lagi-lagi Malaikat Rohulkudus nomplok meyakinkan ia bahwa sira adalah utusan Sang Ilahi.[35]
[36]
Muhammad menerima ayat-ayat Quran secara berangsur-angsur n domestik jangka waktu 23 perian. Ayat-ayat tersebut diturunkan berlandaskan kejadian maujud yang sedang terjadi, sehingga dekat setiap ayat Quran turun disertai oleh Asbabun Nuzul (sebab/kejadian yang mendasari penerjunan ayat). Ayat-ayat nan turun sejauh itu dikumpulkan sebagai pusparagam bernama
Al-ushaf
yang juga dinamakan
Al-Qur’an
(referensi).
Sebagian ayat Alquran memiliki kata keterangan ataupun signifikasi nan izhar (jelas), terutama ayat-ayat mengenai syariat Selam, hukum perdagangan, syariat pernikahan dan guri peraturan nan ditetapkan makanya Islam kerumahtanggaan aspek lain. Padahal sebagian ayat lain nan diturunkan pada Muhammad bersifat samar pengertiannya, privat artian perlu ada interpretasi dan pendalaman lebih betul-betul untuk memastikan makna nan terkandung di dalamnya, dalam keadaan ini umumnya Muhammad memberi eksemplar bertepatan penerapan ayat-ayat tersebut n domestik interaksi sosial dan religiusnya sehari-hari, sehingga para pengikutnya mengikutinya sebagai paradigma dan standar n domestik bersifat dan bertata krama internal nyawa bermasyarakat.
Mendapatkan pengikut
Sepanjang tiga tahun pertama sejak pengangkatannya sebagai utusan tuhan, Muhammad semata-mata menaburkan Islam secara terbatas di gudi teman-bandingan dekat dan kerabatnya, hal ini bikin mencegah timbulnya reaksi akut dan masif dari halangan bangsa Arab saat itu nan sudah adv amat terasimilasi budayanya dengan tindakan-tindakan amoral, yang dalam konteks ini bertentangan dengan apa yang akan dibawa dan ditawarkan oleh Muhammad. Kebanyakan dari mereka nan percaya dan meyakini nubuat Muhammad lega masa-periode sediakala yaitu para anggota keluarganya serta golongan masyarakat publik yang intim dengannya di spirit sehari-musim, antara lain Khadijah, Ali, Zaid bin Haritsah dan Bilal. Namun plong awal tahun 613, Muhammad mereklamekan secara melangah agama Selam. Setelah sekian lama banyak tokoh-otak bangsa Arab seperti mana Abu Bakar, Utsman polong Affan, Zubair bin Al Awwam, Abdul Rahman bin Auf, Ubaidah bin Harits, Amr polong Nufail nan kemudian masuk ke agama nan dibawa Muhammad. Kesemua pemeluk Islam pertama itu disebut dengan
As-Sabiqun al-Awwalun
atau
Nan permulaan-tama.
Penyiaran Islam
Seputar hari 613 M, tiga tahun pasca- Selam disebarkan secara mengendap-endap, Muhammad mulai mengamalkan penyebaran Islam secara terbuka kepada masyarakat Mekkah, respons yang anda terima lewat keras dan masif. Ini disebabkan karena ajaran Islam yang dibawa olehnya bertentangan dengan apa yang mutakadim menjadi budaya dan pola pikir umum Mekkah saat itu. Pejabat Mekkah Tepung Jahal menyatakan bahwa Muhammad adalah orang gila nan akan merusak tatanan hidup cucu adam Mekkah. Akibat pertempuran keras nan menclok pecah masyarakat jahiliyyah di Mekkah dan kekuasaan yang dimiliki oleh para bos Quraisy nan menentangnya, Muhammad dan banyak pemeluk Islam sediakala disiksa, dianiaya, dihina, disingkirkan, dan dikucilkan dari pergaulan masyarakat Mekkah.
Walau berbahagia perlakuan tersebut, ia tetap mendapatkan pengikut kerumahtanggaan jumlah besar. Para pengikutnya ini kemudian menyebarkan ajarannya melalui perdagangan ke kawasan Syam, Persia, dan provinsi jazirah Arab. Setelah itu, banyak orang nan penasaran dan tertarik kemudian datang ke Mekkah dan Madinah untuk mendengar serempak dari Muhammad, penampilan dan kepribadian baiknya nan mutakadim tersohor memudahkannya untuk bernasib baik simpati dan dukungan dalam jumlah yang makin besar. Hal ini menjadi semakin mudah ketika Umar bin Khattab dan beberapa ki akbar otak petinggi suku Quraisy lainnya memutuskan bakal memeluk ajaran Islam, meskipun banyak kembali yang menjadi antipati mengingat saat itu sentimen kedaerahan sangat besar di Mekkah dan Medinah. Tercatat sekali lagi Muhammad mendapatkan banyak pengikut pecah negeri Farsi (sekarang Iran), salah satu yang termasuk adalah Salman al-Farisi, seorang intelektual sumber akar Persia yang kemudian menjadi sahabat Muhammad.
Penyiksaan yang dialami karib seluruh pemeluk Islam selama periode ini menolak lahirnya gagasan bakal berhijrah (pindah) ke Habsyah (sekarang Ethiopia). Negus atau raja Habsyah, seorang Kristen yang adil, memperbolehkan orang-muslim berhijrah ke negaranya dan mencagar mereka dari tekanan penguasa di Mekkah. Muhammad koteng, puas tahun 622 eksodus ke Yatsrib, kota nan berjarak sekitar 200 mil (320 km) di sebelah Utara Mekkah.
Hijrah ke Madinah
Umum Arab dari berbagai suku setiap tahunnya datang ke Mekkah untuk beziarah ke Bait Allah atau Ka’bah, mereka menjalankan berbagai tradisi keagamaan dalam kunjungan tersebut. Muhammad mengawasi ini sebagai kemungkinan untuk menyebarluaskan ajaran Islam. Di antara mereka yang tertarik dengan ajarannya ialah sekumpulan orang dari Yatsrib. Mereka menemui Muhammad dan beberapa hamba allah yang sudah tambahan pula dahulu memeluk Selam dari Mekkah di satu palagan bernama Aqabah secara menyuruk. Setelah menganut Selam, mereka dulu bersumpah bagi melindungi para pemeluk Islam dan Muhammad berbunga kekejaman penduduk Mekkah.
Tahun berikutnya, sekumpulan masyarakat Islam dari Yatsrib menclok juga ke Mekkah, mereka menemui Muhammad di ajang mereka bertemu sebelumnya. Abbas bin Abdul Muthalib, yaitu pamannya yang saat itu belum menganut Selam, masuk hadir dalam perjumpaan tersebut. Mereka ulem orang-muslim Mekkah untuk berhijrah ke Yastrib dikarenakan peristiwa di Mekkah yang bukan kondusif untuk keamanan para pemeluk Islam. Muhammad akhirnya menerima ajakan tersebut dan membelakangkan berhijrah ke Yastrib pada tahun 622 M.
Mengetahui bahwa banyak pemeluk Islam berniat menyingkir Mekkah, mahajana jahiliyah Mekkah berusaha mengcegahnya, mereka mengasa bahwa bila dibiarkan berhijrah ke Yastrib, Muhammad akan berkat kemungkinan cak bagi mengembangkan agama Islam ke daerah-daerah yang jauh lebih luas. Setelah selama kurang lebih dua bulan ia dan pemeluk Selam terlibat dalam peperangan dan serangkaian perjanjian, akhirnya publik Mukminat mengimbit dari Mekkah ke Yastrib, yang kemudian setelah kesanggupan rombongan bermula Makkah lega perian 622 dikenal ibarat Madinah atau
Madinatun Nabi
(kota Nabi).
Di Madinah, pemerintahan (kekhalifahan) Selam diwujudkan di bawah pimpinan Muhammad. Umat Selam independen beribadah (salat) dan bermasyarakat di Madinah, begitupun kaum minoritas Masehi dan Ibrani. Internal tahun selepas pemindahan ke Madinah, Muhammad gegares mendapat serangkaian serangan, teror, ancaman genosida dan peperangan yang ia terima dari penguasa Mekkah, akan hanya semuanya dapat teratasi kian mudah dengan umat Islam nan momen itu sudah bersatu di Madinah.
Pembebasan Mekkah
Musim 629 M, waktu ke-8 H selepas pemindahan ke Madinah, Muhammad berangkat kembali ke Makkah dengan mengangkut tentara Muslim sebanyak 10.000 orang, ketika itu dia bermaksud bikin menaklukkan kota Mekkah dan menyatukan para penduduk kota Mekkah dan madinah. Penguasa Mekkah yang lain mempunyai benteng yang memadai kemudian semupakat untuk menyerahkan kota Makkah minus perlawanan, dengan syarat daerah tingkat Mekkah akan diserahkan tahun berikutnya. Muhammad menyetujuinya, dan detik pada tahun berikutnya ketika anda kembali, engkau mutakadim berdampak menengahi Mekkah dan Madinah, dan lebih luas lagi engkau saat itu mutakadim berakibat menyebarluaskan Islam ke seluruh Ancol Arab.
Muhammad memimpin umat Islam menunaikan ibadah haji, memberantas semua kultus nan ada di sekeliling Ka’bah, dan kemudian memberikan belas kasihan umum dan menegakkan peraturan Islam di kota Mekkah.
Kematian
Pada bulan Juni 632 M, dia mengalami sakit ketika tengah berlambak di rumah Maimunah namun kemudian meminta bermigrasi ke apartemen Aisyah. Setelah sebelumnya mengalami demam dan bilang kali semaput, dia meminang kepada Serbuk Bakar untuk menggantikannya mengimami jamaah. Diapun jadinya meninggal dalam aribaan Aisyah dan jenazahnya dikuburkan di rumah istrinya tersebut.
Mukjizat
Kenabian
Sebagai halnya nabi dan rasul sebelumnya, Muhammad diberikan
irhasat
(pertanda) akan datangnya seorang nabi, seperti nan diyakini makanya umat Orang islam telah dikisahkan dalam beberapan kitab suci agama samawi, dikisahkan pula terjadi pertanda plong masa di internal rezeki, masa kerdil dan remaja. Muhammad diyakini diberikan mukjizat sepanjang kenabiannya.
Al-Qur’an
Umat Mukminat meyakini bahwa mukjizat terbesar Muhammad yakni kitab ceria umat Islam yaitu Al-Qur’an. Hal ini disebabkan karena masa itu kebudayaan bangsa Arab yang sedang maju merupakan internal latar ilmu sastra, khususnya bahasa dan syair. Dikatakan sebagai mukjizat karena Al-Alquran dianggap mempunyai tatanan sastra Arab tingkat termulia yang disampaikan oleh seorang buta huruf, dan setiap mukjizat nan dibawa oleh para rasul selalu menandingi arah gejala (kecondongan) yang sedang gempita. Kemudian Al-Qur’an juga menafsirkan total segi hayat bangsa Arab dengan mengirimkan banyak statuta persisten cak bagi menegakkan dasar-bawah angka budaya baru, yang sebelumnya moral dan perilaku mereka sangatlah rusak, begitu juga menyembah ibadat, berjudi, merampok, membunuh anak-anak asuh karena takut akan kemiskinan dan kelaparan, menenggak-minuman berkanjang, saling berperang antarsuku dan lain-bukan.
Isra dan Laksa’raj
Mukjizat lain nan tercatat dan diyakini secara luas oleh umat Islam adalah terbelahnya bulan serta perjalanan Isra dan Mi’raj dari Madinah menuju Yerusalem n domestik perian yang adv amat singkat. Kemampuan enggak yang dimiliki Muhammad yaitu kecerdasan serta kepribadiannya yang banyak dipuji serta menjadi panutan para pemeluk Islam setakat detik ini.
Garis Perian
Jalan Muhammad dari lahir sampai kematian:
Periode | Peristiwa |
---|---|
570 | Sungkap lahir, 20 April di Kota Mekkah |
570 | Perian Gajah, gagalnya Abrahah mengupas Mekkah |
576 | Meninggalnya ibu, Aminah |
578 | Meninggalnya poyang, Abdul Muthalib |
583 | Mengerjakan pelawatan dagang ke Suriah bersama Tepung Thalib |
595 | Bertarung dan menikah dengan Khadijah |
610 | Wahyu mula-mula turun di Gua Hira dan menjadi nabi sekaligus rasul, kemudian mendapatkan sedikit pengikut: As-Sabiqun al-Awwalun |
613 | Menyebarkan Selam kepada umum |
614 | Mendapatkan banyak pengikut |
615 | Pengungsian pertama ke Habsyah |
616 | Semula terbit pemboikotan Quraisy terhadap Ibnu Hasyim |
619 | Akhir dari pemboikotan Quraish terhadap Bani Hasyim |
619 | Tahun kesedihan: Khadijah dan Bubuk Thalib meninggal |
620 | Dihibur maka dari itu Allah melalui Malaikat Jibril dengan kaidah Isra’ dan Mi’raj sekaligus menerima perintah salat 5 waktu |
621 | Bai’at ‘Aqabah mula-mula |
622 | Bai’at ‘Aqabah kedua |
622 | Eksodus ke Madinah |
624 | Perjuangan Badar |
624 | Pengusiran Bani Qaynuqa |
625 | Perkelahian Uhud |
625 | Pengusiran Bani Nadir |
625 | Pertempuran Zaturriqa` |
626 | Penyerangan ke Dumat al-Jandal: Suriah |
627 | Perlawanan Khandak |
627 | Perang Bani Qurayzhah |
628 | Perjanjian Hudaibiyyah |
628 | Melakukan umrah ke Ka’bah |
628 | Perkelahian Khaybar |
629 | Melakukan ibadah haji |
629 | Perbantahan Mu’tah |
630 | Perkenalan awal Kota Makkah |
630 | Pertempuran Hunain |
630 | Sambutan Autas |
630 | Penyerobotan Thaif |
631 | Menguasai sebagian besar Semenanjung Arab |
632 | Pertampikan Tabuk |
632 | Haji Wada’ |
632 | Meninggal (8 Juni): Madinah |
Ciri fisik Muhammad
Beberapa hadis meriwayatkan beberapa ciri jasmani nan diceritakan oleh para sahabat dan istrinya. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Muhammad berperawakan sedang, berkulit putih kemerahan, berjanggut tipis, dan digambarkan memiliki fisik yang sehat dan kuat maka itu orang di sekitarnya. Riwayat lain menyebutkan Muhammad bermata hitam, tidak berkumis, berjanggut sedang, serta memiliki indra bengkok yang sesuai dengan ciri antropologis bangsa Semit pada umumnya.
Pernikahan
Selama hidupnya Muhammad menikah dengan 11 atau 13 orang wanita (terdapat perbedaan pendapat akan halnya hal ini). Sreg umur 25 Waktu ia menikah dengan Khadijah, yang berlantas selama 25 musim sebatas Khadijah wafat.[37]
Akad nikah ini digambarkan sangat bahagia,[38]
[39]
sehingga saat meninggalnya Khadijah (yang bersamaan dengan perian meninggalnya Abu Thalib pamannya) disebut bak tahun awan kelabu.
Sepeninggal Khadijah, Khaulah binti Wasit menyarankan kepadanya untuk menikahi Saudah binti Zam’ah (koteng janda) ataupun Aisyah (pemudi Abu Bakar). Atas perintah Allah, Muhammad menikahi keduanya. Kemudian Muhammad tercatat mengawini beberapa insan wanita lagi hingga kuantitas seluruhnya sekitar 11 orang, sembilan di antaranya masih hidup sepeninggal Muhammad.
Para ahli memori antara lain Watt dan Esposito berpendapat bahwa sebagian besar perkawinan itu dimaksudkan untuk memperapat relasi strategi (sesuai dengan budaya Arab), atau memberikan penghidupan bakal para janda (saat itu janda bertambah susah lakukan menikah karena budaya yang menekankan perkawinan dengan perawan).[40]
Perbedaan dengan rasul dan rasul utama
Dalam mengemban misi dakwahnya, umat Islam percaya seperti yang disebutkan di intern Qur’an dan Hadis, bahwa Muhammad diutus Allah kerjakan menjadi nabi bagi seluruh umat sosok,[41]
sedangkan rasul dan rasul sebelumnya hanya diutus untuk umatnya masing-masing,[42]
[43]
seperti mana halnya Utusan tuhan Musa yang hanya diutus cak bagi Bani Israil hanya.
Padahal ekualitas ajaran nan dibawa Muhammad dengan nabi dan rasul sebelumnya ialah sejajar-sekelas mengajarkan keesaan Allah, merupakan kesaksian bahwa Tuhan yang berhak disembah hanyalah Sang pencipta.[13]
Tatap sekali lagi
![]() |
Wikimedia Commons memiliki media adapun Muhammad . |
Cari luang mengenai Muhammad plong proyek-proyek Wikimedia lainnya: | |
![]() |
Definisi dan terjemahan dari Wiktionary |
![]() |
Gambar dan wahana terbit Commons |
![]() |
Berita dari Wikinews |
![]() |
Kutipan dari Wikiquote |
![]() |
Teks sumber berasal Wikisource |
![]() |
Sentral dari Wikibuku |
- Sunnah
- Ahlul Bait
Pranala luar
-
(Indonesia)
Muhammad sebelum menjadi nabi dan rasul di situs Dakwatuna.com.
[
pranala bebas tugas permanen
]
Referensi
-
^
Pastor Baihaqi menyebutkan bahwa Sang pencipta menyebutkan ia dalam Al-Quran sebagai
Rasul
(utusan),
Rasul,
Syahidan
(Syahid),
Mubasysyiran
(Pemberi Siaran gembira),
Nazhir
(Pemberi Peringatan),
Da’i
(Pensyiar kepada Allah). Sedangkan logo Yasin dan Toha telah di salah-sangkakan sebagai nama dia berlandaskan surah Al-Quran yang memuatnya, kembali tidak riwayat yang absah mengenai gelarnya
Al-Fatih
(Sang Penakluk). Lihat
Tahzhib as-Sirah, sebuah biografi Rasulullah karya Imam Nawawi. -
^
a
b
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Seseorang memanggil rekannya di perkuburan Baqi’ dengan berseru, ‘Hai Abul Qasim!’ Rasulullah ﷺ menoleh kepadanya. Ia berkata, ‘Wahai rasulullah, bukan engkau nan saya pamrih, namun saya menegur si
fulan.’ Maka rasulullah ﷺ berujar, ‘Pakailah namaku doang jangan pakai
kuniyahku’,” (Hadis riwayat Bukhari no. 3537 dan Muslim no. 2131). -
^
Selain terdapat larangan menunggangi label
kuniyah
anda. Ia sendiri sedikit suka dipanggil dengan
kuniyahnya tersebut berdasarkan sabda, “Panggil aku dengan namaku bukan dengan
kuniyahku”. Lihat
Tahzhib as-Abang, sebuah biografi Rasulullah karya Imam Nawawi. -
^
Siyar Alamin Nubala karya Adz-Dzahabi, Al-Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir, Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani, Zad al-Ma’ad karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah; Quraisy yaitu julukan buat salah satu di antara Fihr atau an-Nadhr (Raudhatul Anwar karya Shafiyyurahman al-Mubarakfuri). -
^
Dalam tali peranti Abrahamik, khususnya Islam seseorang tidak dinasabkan melalui jalur ibu kecuali bagi anak nan lahir di luar nikah, atau dengan kelahiran khusus seperti mana untuk Nabi Isa. -
^
Asalnya Utusan tuhan Muhammad dikuburkan di rumah istrinya yang berada tepat di arah Masjid Nabawi, sesuai dengan leluri (sunnah) seorang nabi dikebumikan di tempat dia meninggal, dan seiring perluasan Surau Nabawi, apartemen tersebut kini bakir di lingkupan kompleks Surau Nabawi. -
^
The 100, Michael H. Hart, Carol Publishing Group, Juli 1992, paperback, 576 jerambah, ISBN 0-8065-1350-0 -
^
“Muhammad, prophet of Islam. The Columbia Encyclopedia, Sixth Edition. 2001-07”. Diarsipkan berpangkal versi ceria tanggal 2009-02-10. Diakses copot
2009-02-10
.
-
^
Quran.com -
^
Nama hipotetis:
Muḥammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim
(bahasa Arab:
محمد ابن عبد الله ابن عبد المطلب ابن هاشم) -
^
Elizabeth Goldman (1995), h. 63, menyatakan 8 Juni 632 M, tali peranti Islam yang dominan. Banyak tradisi sebelumnya (umumnya non-Mukminat) merujuk padanya karena masih spirit kapan penyerangan Palestina. Lihat Stephen J. Shoemaker,The Death of a Prophet: The End of Muhammad’s Life and the Beginnings of Islam,
[halaman dibutuhkan]
Pennsylvania University Press, 2011. -
^
Q.S. Al-Ahzab: 40 -
^
a
b
Q.S. Al-Anbiya: 25 -
^
Q.S. Asy-Syu’ara: 192-195 -
^
Muhammad Mustafa Al-A’zami (2003),
The History of The Qur’anic Text: From Revelation to Compilation: A Comparative Study with the Old and New Testaments, h. 26–27. UK Islamic Academy. ISBN 978-1872531656. -
^
Q.S. Al-Isra’: 106 -
^
Unicode has a special “Muhammad” ligature at U+FDF4
ﷴ
-
^
click here(bantuan·info)
for the Artikulasi Arab. -
^
berbagai cap Muhammad internal bahasa Prancis: “Mahon, Mahomés, Mahun, Mahum, Mahumet”; dalam bahasa Jerman: “Machmet”; dan intern bahasa Islandia kuno: “Maúmet” cf Muhammad,
Encyclopedia of Islam
-
^
The sources frequently say that, in his youth, he was called by the nickname “Al-Amin” meaning “Honest, Truthful” cf. Ernst (2004), p. 85. -
^
Lane, Edward William. “حمد”.
Lanes Lexicon
. Diakses copot
18 Maret
2021.
-
^
Surah As-Saff (QS 61:6) -
^
Lings, Martin.
Muhammad: Cerita Jiwa Nabi berdasarkan Sumber Klasik. Jakarta: Penerbit Rongga dada, 2002. ISBN 979-3335-16-5 -
^
Abang Ibnu Hisyam, jilid I, Dzikrun-nasabi az-zaki min Muhammad saw ila Adam as -
^
Kitab Al-Mausu’ah Li Ansabil Imam Al-Husaini, Jilid 1, halaman 9, Nasab Nabi Muhammad SAW sampai Nabi Adam As -
^
Esposito, John L. (ed.) (2003).
The Oxford Dictionary of Islam. hlm. 198. ISBN 978-0-19-512558-0. Diakses copot
19 June
2012.
-
^
-
Conrad, Lawrence I. (1987). “Abraha and Muhammad: some observations apropos of chronology and literary topoi in the early Arabic historical tradition1”.
Bulletin of the School of Oriental and African Studies.
50
(2): 225–240. doi:10.1017/S0041977X00049016.
-
Sherrard Beaumont Burnaby (1901).
Elements of the Jewish and Muhammadan calendars: with rules and tables and explanatory notes on the Julian and Gregorian calendars. G. Bell. hlm. 465.
-
Hamidullah, Muhammad (February 1969). “The Nasi’, the Pengungsian Calendar and the Need of Preparing a New Concordance for the Perpindahan and Gregorian Eras: Why the Existing Western Concordances are Not to be Relied Upon”
(PDF).
The Islamic Review & Arab Affairs: 6–12.
-
Conrad, Lawrence I. (1987). “Abraha and Muhammad: some observations apropos of chronology and literary topoi in the early Arabic historical tradition1”.
-
^
Encyclopedia of World History
(1998), p. 452 -
^
Buhl, F.; Welch, A. Lengkung langit. (1993). “Muḥammad”.
Encyclopaedia of Islam.
7
(edisi ke-2nd). Brill Academic Publishers. hlm. 360–376. ISBN 90-04-09419-9.
-
^
Meri, Josef W. (2004),
Medieval Islamic civilization,
1, Routledge, hlm. 525, ISBN 978-0-415-96690-0, diakses tanggal
3 January
2013
-
^
Watt, “Halimah bint Abi Dhuayb”,
Encyclopaedia of Islam. -
^
a
b
c
An Introduction to the Quran (1895), p. 182 -
^
Watt,
Amina, Encyclopaedia of Islam -
^
Watt (1974), p. 7. -
^
“Sahih al-Bukhari 6982 – Interpretation of Dreams – كتاب التعبير – Sunnah.com – Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)”.
sunnah.com. Diarsipkan dari versi sejati tanggal 2021-08-19. Diakses rontok
2021-08-19
.
-
^
al-Tabari.
History of Tabari – Volume 6 – Muhammad at Mecca. hlm. 76. Diarsipkan dari versi kalis copot 2021-08-19. Diakses rontok
2021-08-20
.
-
^
Esposito, John (1998).
Islam: The Straight Path. Oxford University Press. ISBN 0-19-511233-4. p.18 -
^
Bullough, Vern; Brenda Shelton, Sarah Slavin (1998).
The Subordinated Sex: A History of Attitudes Toward Women. University of Georgia Press. ISBN 978-0-8203-2369-5. p.119 -
^
Reeves, Minou (2003).
Muhammad in Europe: A Thousand Years of Western Myth-Making. NYU Press. ISBN 978-0-8147-7564-6. p.46 -
^
Watt, M.
Aisha bint Abi Bakr. Article at Encyclopaedia of Islam Online. Ed. P.J. Bearman, Th. Bianquis, C.E. Bosworth, E. van Donzel, W.P. Heinrichs. Brill Academic Publishers. ISSN 1573-3912. pp. 16-18 -
^
(“…dan Kami enggak mengutus anda, melainkan kepada umat individu seluruhnya sebagai pemandu berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, namun lazimnya manusia tiada mengetahui.” (Saba’ 34:28). -
^
[“Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila sudah lalu datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan bebas dan mereka (sedikitpun) tak dianiaya. (Yunus 10:47). -
^
“Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-nabi Kami berjajar-jajar. Tiap-tiap seorang rasul nomplok kepada umatnya, umat itu mendustakannya, maka Kami perikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain, dan Kami jadikan mereka buah percakapan (insan), maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Al-Mu’minuun 23:44).
Bibliografi
Al-Mubarakfuri, Shafiyyurrahman (2020).
Sirah Nabawiyah. Diterjemahkan oleh Kathur Suhardi (edisi ke-cetakan ke-20). Jakarta. ISBN 978-979-592-664-1.
Al-Azhmatkhan, Shohibul Faroji (2002).
Kitab Al-Mausu’ah Li Ansabil Pastor Al-Hasan (Ensiklopedi Nasab Al-Rohaniwan Al-Hasan). Diterjemahkan oleh Syarif Ali (edisi ke-4). Jakarta.
Nama Tahun Kelahiran Rosulullah Sholallahu Alaihi Wasallam
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad