Pada Tanaman Jahe Yang Merupakan Tempat Pendukung Pertumbuhan Akar Adalah

By | 13 Agustus 2022

Pada Tanaman Jahe Yang Merupakan Tempat Pendukung Pertumbuhan Akar Adalah.

Ginger The Genus of ZingiberKarangan ini lanjutan dan update dari tulisan sebelumnya (baca di sini). Tulisan ini yakni cuplikan dari Buku Ginger The Genus of Zingiber dan bebeapa sumber journal lain. Sedangkan garitan sebelumnya berusul artikel Liujiu et al, 2010. Mengarifi fase-fase ini berjasa diketahui lakukan para praktisi jahe, terutama kerjakan mengamati pertumbuhan tanamannya, mengatur pemupukan, dan kegiatan-kegiatan teknis budidaya lainnya.

” data-image-caption=”

Fase-fase pertumbuhan jahe: (1) Fase taruk, (2) fase bibit, (3) fase pertumbuhan dan pembungaan, (4) fase rimpang tidur. Rangka bermula buku Ginger The Genus of Zingiber

” data-medium-file=”https://isroi.files.wordpress.com/2015/03/fase-pertumbuhan-jahe.jpg?w=300″ data-large-file=”https://isroi.files.wordpress.com/2015/03/fase-pertumbuhan-jahe.jpg?w=500″ src=”https://isroi.files.wordpress.com/2015/03/fase-pertumbuhan-jahe.jpg?w=500&h=302″ alt=”fase pertumbuhan jahe” width=”500″ height=”302″ class=”size-full wp-image-12290″ srcset=”https://isroi.files.wordpress.com/2015/03/fase-pertumbuhan-jahe.jpg?w=500&h=302 500w, https://isroi.files.wordpress.com/2015/03/fase-pertumbuhan-jahe.jpg?w=1000&h=604 1000w, https://isroi.files.wordpress.com/2015/03/fase-pertumbuhan-jahe.jpg?w=150&h=91 150w, https://isroi.files.wordpress.com/2015/03/fase-pertumbuhan-jahe.jpg?w=300&h=181 300w, https://isroi.files.wordpress.com/2015/03/fase-pertumbuhan-jahe.jpg?w=768&h=465 768w” sizes=”(max-width: 500px) 100vw, 500px”>

Fase-fase pertumbuhan jahe: (1) Fase pertunasan, (2) fase konsentrat, (3) fase pertumbuhan dan perkembangan, (4) fase rimpang tidur. Gambar dari kunci Ginger The Genus of Zingiber

Menurut buku Ginger The Genus of Zingiber, fase pertumbuhan halia bisa dibagi menjadi beberap fase/tataran, yaitu: (1) fase pertunasan, (2) fase bibit, (3) fase pertumbuhan dan perkembangan, dan (5) fase rimpang tidur.


Panduan aplikasi serat anorganik khusus halia

Pupuk Organik.Cair Istimewa Deringo
Aplikasi hormon atau ZPT (zat pengatur tumbuh) Giberelin cak bagi meningkatkan produktivitas jahe


Fase Pertunasan

semi jahe gajah yang sedang berkecambah.

Fase pertunasan dimulai detik tunas tidur menginjak ‘sadar bersumber tidurnya’ samnpai mulai terbuka patera nan permulaan. Para penjual bibit jahe sudah terbiasa dengan fase ini. Rimpang jahe segar tidak bisa langsung ditanam dan bisa bertunas sendiri, tetapi rimpang jahe tua wajib ‘ditidurkan’ dulu alias didormankan. Kalau enggak ditidurkan dulu pertumbuhan taruk enggak bisa maksimal. Rimpang yang digunakan sebagai recup sekali lagi terlazim rimpang tua nan umurnya >8 – 10 bulan. Eklektik dengan penjual bibit nakal yang menggunakan rimpang konsumsi/rimpang mulai dewasa lakukan sari jahe. Hanya karena kepingin boleh harga jual yang kian mahal, rimpang muda dipaksakan makara esensi si pedas. Jelas tidak akan boleh maksimal pertumbuhan tunasnya.

Baca juga:   Makhluk Hidup Biotik Jumlah Makhluk Tak Hidup Abiotik Keterangan

Pada fase dorman alias tidur ini, taruk akan ‘melakoni’ dan bersiap-siap untuk menjelma menjadi tanaman jahe. Untuk menggiurkan pertumbuhan jahe beberapa penelitian sudah dilakukan dengan menggunakan hormon organik maupun zpt. Aplikasi hormon dapat mempercepat proses pertunasan, meningkatkan jumlah dan kualitas recup jahe. ZPT diaplikasikan pada detik mulanya pemeraman dengan konsentrasi tataran. Guru dan pH pemeraman sekali lagi berpengaruh terhadap kualitas taruk jahe. Insya Almalik akan saya telaah di ajang bukan.

Proses pertumbuhan semi halia. Foto dari buku Ginger The Genus of Zingiber

Jadi fase ini biasanya cak semau di penjual benih jahe. Petani lain melewati fase ini. Tapi, kalau cak semau peladang yang membeli rimpang tua, mudah-mudahan melakukan tahapan ini dulu, rimpang berida jangan langsung di tanam, sekadar didormankan dan dikecambahkan terlebih dahulu.

Lama fase pertunasan atau perkecambahan semi kurang kian 50 musim. Ini termuat pemeraman nan mencapai waktu rendah makin satu bulan. Kebutuhan nutrisi kecambah jahe lebih banyak dipenuhi dari simpanan makanan yang ada dirimpang jahe tua.

Fase Bibit

Fase ekstrak diawali dari mulai pembukaan daun pertama hingga terbentuk dua anak uang yunior. Fase ini juga sering disebut dengan fase garpu tiga lapis (the three-ply forks), atau kalau diliteraturnya Lujiu et al. 2010 disebut dengan fase percabangan tiga (three branches stage). Fase ini selama 60-70 masa setelah penanaman, kalau di literatur Lijiu disebutkan 90 – 110 hari setelah reboisasi.

Baca juga:   Jenis Sistem Operasi Untuk Jaringan Berdasarkan Fungsinya Dikategorikan Menjadi

Fase awal ekstrak kebutuhan makanan dipenuhi terbit rimpang dan kemudian dipenuhi berpangkal hasil foto sintesis anakan yang hijau muncul tersebut. Akar-akan akan segera tumbuh dengan cepat. Riset menyebutkan bahwa pertumbuhan akar tunjang mencapai 1-1.5 cm per periode. Sampah penghabisan masa sari, bobot cengkar akarnya mencapai 66.8% dari keseluruhan bobot tanaman. Jadi jangan heran, kalau sebatas umur tiga bulan yang tumbuh lebih banyak akarnya tinimbang daunya. Dan jangan buncah juga kalau setakat umur 3 rembulan rimpangnya masih kecil-kecil. Itu normal kok.

Rimpang deringo umur 3 bulan. Ada tiga anakan dan banyak akar yang tumbuh.

Insya Tuhan, di kancah lain akan saya tunjukkan data pertumbuhan rimpang si pedas. Sehingga bisa mencerca sendiri pertumbuhan pohon dan rimpang jahenya seremonial atau tidak.

Pada fase ini kebutuhan nutrisi deringo masih belum begitu lautan. Ini ditunjukkan dari serapan hara sampai fase pati.

Fase Pertumbuhan dan Perkembangan

Lijiu et al. 2010 membagi fase ini menjadi dua, yaitu fase pertumbuhan cepat (vigorous stage) dan fase jalan rimpang (rhizome expansion stage). Fase pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan waktu 70 – 80 perian setelah fase bibit. Lijiu mengistilahkan fase pertumbuhan cepat adalah arwah 110-130 hst, sedangkan fase kronologi rimpang adalah usia 130-160 hst.

Ini adalah fase pertumbuhan yang paling kecil krusial dan sangat penting. Sreg fase ini terjadi perutumbuhan yang sangat cepat. Tunas dan anakan plonco unjuk, rimpang jahe mulai membentuk percabangan plonco. Tanaman jerangau pada fase ini sangat perlu banyak asupan makanan. Tidak hanya wajib banyak, saja perlu dalam jumlah yang pas dan dosis nan ekuivalen. Artinya pupuk yang diberikan harus bener-bener cukup. Komplikasi nutrisi pohon ini akan saya selidik di tulisan yang lain. Mungkin ini juga menjawab tanya kenapa pada fase bibit jahe banyak sekali membentuk akar susu, ternyata akar-akar tunggang ini dipersiapkan bikin menyerap nutrisi yang banyak pada saat fase pertumbuhan dan perkembangan rimpang.

Baca juga:   Apa Yang Menyebabkan Oven Listrik Menjadi Panas

Detik percabangan rimpang sudah banyak, fase berikutnya adalah jalan dan pembengkakan rimpang. Rimpang adalah batang jahe nan ada di dalam persil. Rimpang pun bagaikan wadah penyimpanan sediaan makanan jahe lakukan calon anak-anaknya belakang hari. Fase ini tanaman jahe suntuk membutuhkan banyak sekali asupan nutrisi, serapan haranya sangat cepat dan buanyak sekali. Kalau sarana tanam kurang makanan, jahenya akan jadi kecil-boncel. Begitu pun kalau komposisi makanannya tidak tepat, peluang deringo lain akan masuk fase pembesaran rimpang tetapi terus berada pada fase pertumbuhan saja. Anak uang bersemi terus, patera tumbuh terus, tetapi rimpangnya taat keci.

Rimpang Jahe Gajah yang bertaruk maksimal

Fase ini adalah fase-fase yang wajib mujur ingatan dari penanam jahe. Harus dijaga bener, terutama asupan haranya. Jangan sampai salah apalagi kurang makanan. Jangan hingga menyesal nantinya.

Semoga bermanfaat. Dilanjutkan lagi di lain waktu.


Panduan aplikasi pupuk anorganik khusus jahe

Cendawan Organik.Cair Unik Jahe
Petisi hormon atau ZPT (zat pengatur tumbuh) Giberelin untuk meningkatkan daya produksi jahe