Pembentukan Motif Kain Lurik Dilakukan Pada Proses.
Proses Penyekiran (Sumber: http://warisanmultitenun.com)
5. Proses Pengeboman
Proses Pengeboman adalah proses ki memengaruhi lungsin dari tambur (bom besar) ke kerumahtanggaan bom kecil yaitu bom penggulung benang lungsi. Dermaga kecil inilah yang nantinya tersimpan pada alat tenun ATBM. Proses ini juga bertujuan agar ketegangan dan paritas benang sama dan seandainya terserah kesalahan internal proses penyekiran dapat diketahui.
6. Proses Penyucukan
Proses Penyucukan adalah proses untuk memasukkan sutra-benang lungsi berpokok bom kerdil (benang lungsi sudah dikres bilamana penggulungan berpunca sekir) satu demi suatu benang tersebut dimasukkan puas indra penglihatan gun nan sesuai dengan rencana tenun, kemudian lawai tersebut dimasukkan ke intern tertusuk, kemudian ditata, disetel dan digulung sreg bom penggulung cemping. Pada bagian ini, harus dilakukan maka dari itu dua orang, yang satu mengklasifikasikan kenur satu persatu dan menyerahkannya kepada partnernya, sementara itu partner satunya mengakui dan memasangkan pada alat tenunnya.
Garu tenun Gun (Sumber: http://warisanmultitenun.com)
Proses Penyucukan (Sumber: http://warisanmultitenun.com)
7. Proses Menenun
Proses Menenun yaitu proses memperalat alat tenun manual atau yang dikenal dengan ATBM (Perabot Tenun Bukan Mesin). Proses penyilangan benang pakan diantara utas lungsi, disesuaikan dengan eksemplar atau desain yang diinginkan, setakat menjadi kain. Keahlian menenun akan mempengaruhi hasil tenunannya, sehingga harus dilakukan secara teliti. Proses penenunan dilakukan melangkaui beberapa kampanye ki akal yaitu:
- Penyetelan sebagai proses tadinya terbit penggalan makao melangkaui pemasangan dermaga lungsi menuju persinggahan kain dan dilakukan juga pemisahan lawai dengan nomor ganjil dengan benang nomor genap.
- Membuka perkataan lungsi dikerjakan dengan menenangkan benang-kenur lungsi ke internal mata gun. Mata gun dibagi menjadi dua penggalan, penggalan yang satu ditarik ke atas dan bagian nan lainnya ditarik ke bawah. Peristiwa ini akan boleh bersirkulasi faali apabila dilakukan satu injakan pada radas tenun tersebut.
- Meluncurkan cak semprong, dimaksudkan untuk menurunkan benang pakan diantara lungsin lungsi yang telah terbuka, namun di dalam teropong sebelumnya telah diisi dengan benang dalam bentuk paletan. Setiap peluncuran benang pakan selalu diikuti penyilangan-penyilangan benang lungsi.
- Pengentakan sisir bantingan dimaksudkan untuk merapatkan benang pakan dengan kaidah injakan diinjak, teropong diluncurkan, injakan dilepas dan dilakukan pengentakan.
- Penguluran lungsi dari bom lungsi, mengingat benang lungsi yang menganyam akan semakin tegang, maka benang lungsi wajib dikendorkan agar proses penenunan boleh berlangsung dan sewaktu dilakukan penggulungan kain ke dalam bom penyimpan ataupun penggulung kain.
Proses Menenun (Sumber: http://warisanmultitenun.com)
8. Proses Finishing
Proses Finishing adalah proses penyempurnaan pada hasil produksi. Meliputi menghilangkan sambungan lawai yang terlalu besar pada kain agar menjadi lebih baik, berniat meningkatkan kualitas cemping dengan sendirinya akan meningkatkan harga jualnya.
Proses Finishing (Sumber: http://warisanmultitenun.com)
Tags: jual kain, jual kain batik, jual batik, jual kejai menulis murah, toko karet, toko kain batik, toko batik, toko menulis online, toko kain menulis online, beli kain, beli kain batik, beli batik, batik indonesia, belanja batik, belanja menggambar online, motif menggambar, harga batik
Proses pembuatan lorek menerobos beberapa jenjang yang cukup pelik dan membutuhkan kecermatan dan kesabaran. Proses-prosesnya andai berikut:
1. Proses Pewarnaan
Proses pewarnaan adalah proses memberi warna benang nan akan ditenun. Daya warna dibuat untuk satu pak lungsin yang terdiri mulai sejak 6 ikat terdiri dari 25-26 streng kenur maupun 2,5 golek. Benang-lungsin nan akan diwarna disusun dalam stok, suatu cadangan terdiri mulai sejak 2 ikat. Zat pewarna nan digunakan biasanya napthol. Napthol memerlukan bahan sokong tak seperti (TRO/ Turkis Red Oil, kostik soda, tepung tajin dan asam cuka). Cara mengerjakan pewarnaan benangya yaitu:
- Benang direndam dalam bagaikan nan berisi air dan larutan TRO kurang lebih satu malam, paginya dicuci dan diperas. Resep yang digunakan cak bagi satu pak untai, napthol 100 gram ditambah kostik natrium hidroksida 8 gram ditambah TRO 8 gram yang dilarutkan dengan air merangsang, kemudian ditambah air 10 liter air dalam bak I. Garam diazo 200 gram ditambahkan10 liter air dalam bak II.
- Masukkan benang ke laksana I sangka-taksir 10 menit, kemudian diangkat dan diperas suntuk dicelupkan ke intern bak II, rendam kira-terka 10menit, ulangi proses tersebut sampai 4 siapa.
- Makao dicuci kalis dan dimasukkan ke dalam bak yang sudah digdaya air yang dicampur dengan larutan cuka, cuci bersih dan diperas.
- Lawe direbus dalam dandang yang digdaya air dan TRO kira-kira 10 menit, kemudian diangkat diperas sangat dicuci ke dalam air yang sudah dicampurkan dengan larutan bubur sagu dan seterusnya diperas, diangin-anginkan sebentar. Adv amat benang dijemur.
Proses Pewarnaan (Mata air: Pengarsipan Pribadi)
2. Proses Pengelosan
Proses Pengelosan yakni proses ki memengaruhi benang bersumber rajah benang streng ke internal bagan kelos, dengan memperalat instrumen pintal (erek). Tujuannya untuk memperbaiki tali yang masih kurang sempurna, selain itu juga bikin mendapat rencana puntalan kelosan yang nantinya digunakan bagi proses penyekiran yaitu menyusun benang cak bagi lungsi.
Proses Pengelosan (Mata air: http://warisanmultitenun.com)
3. Proses Pemaletan
Proses Pemaletan adalah proses menularkan lawai berpangkal bentuk streng ke privat keleting sehingga menjadi tali dalam bentuk paletan dengan menggunakan instrumen pintal (erek). Untai yang dipalet tidak boleh melewati ujung (pucuk) keleting karena dapat mengakibatkan tali dari teropong terik ditarik atau keluar. Kerjakan mempermudah lembar keluar dari teropong, sentralisasi susunan benang plong keleting lebih banyak lega episode tengahnya.
Teropong (Sumber: Pengarsipan Pribadi)
Kelenting dan Utas (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Proses Malet (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
4. Proses Penyekiran (Penghanian)
Sekiran ialah perangkat untuk memformulasikan kenur lungsi, intern proses ini motif sudah bisa ditentukan. Proses ini merupakan pekerjaan penggulungan sutra dari bentuk kelos ke dalam tambur (persinggahan besar), dalam keadaan proporsional satu sama enggak dan membentuk sepuhan. Seluruh benang yang tergulung dan tersusun harus mempunyai ketegangan yang sama, dan apabila cak semau benang potol lega saat digulung harus selekasnya disambung agar pada detik penenunan enggak terjadi kekenduran maupun lobang puas reja. Kerumahtanggaan proses ini dituntut kecermatan dalam mencacat total kenur tata corak kenur dan lancarnya adegan kelos plong sekiran. Sebab kekeliruan lega proses ini akan merepotkan dalam proses penenunan. Proses ini adalah proses minimal rumit, karena koteng penyekir harus menata makao-benang tipis bilang 2100 helai benang untuk menghasilkan satu motif tertentu cemping lurik selebar 70 cm. Tiap-tiap motif memiliki rumus nan farik. padahal motif cemping lurik sendiri berjumlah puluhan. Baik motif klasik atau motif mutakhir.
Proses Penyekiran (Sumber: http://warisanmultitenun.com)
5. Proses Pengeboman
Proses Pengeboman merupakan proses menularkan lawai mulai sejak tambur (bom besar) ke n domestik bom kecil yaitu bom penggulung benang lungsi. Bom kecil inilah nan nantinya tersimpan pada alat tenun ATBM. Proses ini juga berujud agar krisis dan kesejajaran tali sebanding dan seandainya ada kesalahan dalam proses penyekiran dapat diketahui.
6. Proses Penyucukan
Proses Penyucukan adalah proses buat memasukkan benang-benang lungsi berpunca dermaga kecil (rayon lungsi sudah dikres pada saat penggulungan berpunca sekir) satu demi suatu benang tersebut dimasukkan puas mata gun yang sesuai dengan lembaga tenun, kemudian tali tersebut dimasukkan ke internal sisir, kemudian ditata, disetel dan digulung lega pelabuhan penggulung kain. Pada bagian ini, harus dilakukan oleh dua orang, yang satu memilah benang satu persatu dan menyerahkannya kepada partnernya, sedangkan partner satunya memufakati dan memasangkan pada alat tenunnya.
Tersengsam tenun Gun (Mata air: http://warisanmultitenun.com)
Proses Penyucukan (Sumber: http://warisanmultitenun.com)
7. Proses Menenun
Proses Menenun merupakan proses menggunakan alat tenun manual ataupun yang dikenal dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Proses penyilangan benang pakan diantara benang lungsi, disesuaikan dengan pola atau desain yang diinginkan, sampai menjadi kain. Keahlian menenun akan mempengaruhi hasil tenunannya, sehingga harus dilakukan secara teliti. Proses penenunan dilakukan melalui sejumlah propaganda sosi adalah:
- Penyetelan andai proses awal berasal putaran tali melalui pemuatan bom lungsi condong pelabuhan kain dan dilakukan pula pemisahan benang dengan nomor ganjil dengan benang nomor genap.
- Membuka mulut lungsi dikerjakan dengan mendamaikan kenur-benang lungsi ke dalam alat penglihatan gun. Mata gun dibagi menjadi dua bagian, babak yang satu ditarik ke atas dan babak yang lainnya ditarik ke radiks. Hal ini akan boleh bergerak otomatis apabila dilakukan satu injakan plong alat tenun tersebut.
- Meluncurkan cak semprong, dimaksudkan bagi menempatkan benang pakan diantara benang lungsi yang telah membengang, saja di kerumahtanggaan teropong sebelumnya telah diisi dengan benang dalam buram paletan. Setiap peluncuran utas pakan belalah diikuti penyilangan-penyilangan benang lungsi.
- Pengentakan kesisipan bantingan dimaksudkan buat merendengkan benang pakan dengan cara injakan diinjak, teropong diluncurkan, injakan dilepas dan dilakukan pengentakan.
- Penguluran lungsi dari bom lungsi, mengingat lungsin lungsi yang menganyam akan semakin tegang, maka lawe lungsi perlu dikendorkan agar proses penenunan bisa berlantas dan simultan dilakukan penggulungan reja ke dalam bom penyimpan alias penggulung reja.
Proses Menenun (Sumber: http://warisanmultitenun.com)
8. Proses Finishing
Proses Finishing yakni proses penyempurnaan lega hasil produksi. Menghampari menghilangkan sambungan benang yang terlalu besar pada kain agar menjadi lebih baik, bertujuan meningkatkan kualitas kejai dengan sendirinya akan meningkatkan harga jualnya.
Proses Finishing
(Sumber: http://warisanmultitenun.com)
Tags: jual kain, jual kejai batik, jual batik, jual kejai menggambar murah, toko tiras, toko perca batik, toko batik, toko batik online, toko cemping menggambar online, beli kain, beli perca batik, beli batik, menggambar indonesia, belanja batik, belanja batik online, motif batik, harga menggambar