Home  »  Edukasi   »   Penyajian Hasil Wawancara Biasanya Dapat Dilakukan Dengan Dua Cara Yaitu

Penyajian Hasil Wawancara Biasanya Dapat Dilakukan Dengan Dua Cara Yaitu

By | 13 Agustus 2022

Penyajian Hasil Wawancara Biasanya Dapat Dilakukan Dengan Dua Cara Yaitu.

Wawancara – Konotasi, Tujuan, Jenis, Tahap dan Contoh
– Kerjakan pembahasan bisa jadi ini kami akan mengulas adapun
Wawancara
yang dimana dalam hal ini membentangi fungsi, pengertian, tujuan, jenis, tahap dan contoh, nah agar bertambah boleh memahami dan mengerti simak ulasan sebaik-baiknya dibawah ini.

Wawancara

Konotasi Wawancara

Wawancara yakni konversasi antara 2 orang atau kian dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Yang pamrih dari wawancara ialah bagi mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan cak bertanya-pertanyaan bagi dijawab oleh khalayak yang diwawancarai.


Berikut ini terdapat beberapa pengertian wawancara menurut para tukang, terdiri atas:


Dengar pendapat adalah konversasi dengan maksud-maksud tertentu. Sreg metode ini peneliti dan responden berhadapan serempak (face to face) bakal mendapatkan keterangan secara lisan dengan intensi mendapatkan data nan dapat menguraikan permasalahan investigasi.


Wawancara adalah gawai yang sangat baik bakal mengetahui tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivations, serta proyeksi seseorang terhadap masa depannya ; mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk mengincar masa lampau seseorang serta gerendel-rahasia hidupnya.

Baca Juga Artikel nan Kelihatannya Berkaitan :Contoh Iklan Baris


Wawancara yakni cara menghimpun korban-incaran keterangan yang dilaksanakan dengan mengamalkan tanya jawab lisan secara sepihak,  berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan nan mutakadim ditentukan.


Tanya jawab langsung merupakan temu duga yang dilakukan secara langsung antara pewawancara (interviewer) atau temperatur dengan cucu adam nan diwawancarai (interviewee) alias peserta didik tanpa melalui perantara, sedangkan wawansabda tidak langsung artinya pewawancara maupun guru menanyakan sesuatu kepada peserta didik melalui perantaan khalayak lain atau media. Jadi, tidak menemui serempak kepada sumbernya.


Pamrih Wawancara

Menurut Zainal (2010) intensi wawancara merupakan ibarat berikut :

  1. Buat memperoleh informasi secara sekalian guna menjelaskan suatu peristiwa alias situasi dan kondisi tertentu.
  2. Lakukan melengkapi satu penyelidikan ilmiah.
  3. Bakal memperoleh data kiranya dapat memengaruhi situasi ataupun orang tertentu.

Jenis-Jenis Temu ramah

Adapun variasi-macam wawancara yang diantaranya yaitu:


1. Wawancara Bersistem

Wawancara terpimpin dikenal dengan istilah wawanrembuk berstruktur atau temu ramah sistematis. Bentuk interviu berstruktur, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban agar sesuai dengan barang apa yang terkandung internal tanya tersebut. Pertanyaan-soal yang diajukan sudah direncanakan secara rinci dan jelas dan dijadikan sebagai pedoman wawancara.

Baca Kembali Kata sandang yang Mungkin Berkaitan :Pengertian Kurikulum Menurut Para Pandai


Dalam dengar pendapat terpimpin, evaluator mengerjakan interviu lisan dengan pihak-pihak yang diperlukan, misalnya wawansabda dengan peserta didik, orang tua, maupun wali petatar n domestik rancangan menghimpun bahan-bahan maklumat untuk penilaian terhadap peserta didiknya.


2. Temu duga Tidak Bersistem

Wawancara tidak terpimpin dikenal dengan istilah wawancara keteter atau konsultasi enggak berstruktur, maupun wawancara bebas. Bentuk tanya bukan sistematis, yaitu tanya nan bersifat terbuka. Peserta jaga secara adil menjawab pertanyaan tersebut.


Pertanyaan semacam ini tidak menjatah struktur jawaban kepada peserta tuntun karena jawaban dalam soal itu bebas. Dalam tanya jawab tidak bersistem, evaluator mengajukan pertanyaan kepada murid didik atau sosok tuanya tanpa dikendalikan maka dari itu pedoman tertentu.

Baca juga:   Pernyataan Berikut Yang Merupakan Bagian Definisi Umum Adalah

Tahap-Tahap Soal jawab

Adapun tahap-tahap wawancara yang diantaranya yaitu:


1. Jenjang Anju Wawancara

  • Menentukan maksud atau harapan wawancara “topik wawancara”.
  • Menentukan embaran nan akan dikumpulkan maupun didata.
  • Mengidas instansi atau orang-orang yang akan dijadikan andai narasumber yang boleh mengasihkan informasi butir-butir atau data yang diperlukan.
  • Menghubungi narasumber sebelum wawancara dilaksanakan sekaligus menenangkan dengan mereka hal-peristiwa nan berkaitan dengan teknik pelaksanaan soal jawab misalnya mengenai hari, tempat dan sebagainya.
  • Menyusun daftar pertanyaan yang akan digunakan privat pelaksanaan wawancara.

2. Janjang Pelaksanaan Wawancara

a) Tahap pembukaan

  1. Pewawancara memperkenalkan diri sekligus mengemukakan maksud dan tujuan interviu.
  2. Pewawancara hendaknya menirukan tata aturan dan kesopanan baik dalam pengejawantahan maupun penggunaan bahasa.
  3. Pewawancara sepatutnya berpenampilan rapi, ceria dan enak dipandang.
  4. Pewawancara moga menggunakan tutur kata yang sopan dan tidak menyinggung pikiran orang yang diwawancarai.
  5. Kendati proses konsultasi berlangsung dengan baik akan bertambah baik apabila pewawancara mengenal lebih lanjut mengenai identitas atau deklarasi-keterangan yang berkenaan dengan pribadi narasumber.
  6. Pewawancara kiranya mengenal informasi pribadi yang dimiliki oleh narasumber dengan baik, mulai dari jenama, keahlian setakat sreg pekerjaan atau jabatannya.

Baca Juga Kata sandang yang Mungkin Berkaitan :Pengertian Berita Menurut Para Ahli


b) Tahap inti

  • Ajukanlah pertenyaan secara sistematis.
  • Kemukakan soal itu secara jelas dan pendek.
  • Jumlah pertanyaan agar disesuaikan dengan situasi dan waktu.
  • Pertanyaan-soal disampaikan dengan ramah sehingga dapat menciptakan suasana akrab dengan orang yang diwawancarai.
  • Sepanjang proses dengar pendapat berlangsung, pewawancara hendaknya berpose misal pihak yang objektif, artinya engkau lain pro pada satu konflik pendapat, situasi ataupun konflik-konflik lainnya yang mungkin dikemukakan narasumber.
  • Pewawancara hendaknya tidak pula mempengaruhi sikap, pendirian atau emosi-emosi narasumber.
  • Pewawancara sekali lagi harus mempunyai kesiapan dan teknik-teknik khusus dalam membereskan kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi misalnya jawaban yang dikemukakan narasumber dan sebagainya.
  • Pewawancara hendaknya punya kemampuan medengar yang akurat, catatlah data terdepan yang dikemukakan makanya makhluk yang diwawancarai, apabila perekaman data menggunaklan tape recorder, moga berdasarkan persetujuan narasumber tambahan pula dahulu. Namun demikian walaupun sudah memperalat tape recorder sebaiknya pewawancara setia mengamalkan pencatatan nan cukup berupa kata-kata ki akal dari pendapat nan dikemukakan narasumber. Coretan ataupun kata-kata kunci itu gunanya untuk membantu pewawancara seharusnya bisa merencanakan pertanyaan baru berikutnya dan membantu pewawancara buat mencari gerendel-pokok penting dalam pita kaset sehingga mempermudah proses penganalisisnya.

c) Tahap penghabisan

  1. Akhiri kegiatan wawancara dengan kesan nan baik dan menyenangkan, pewawancara sebaiknya menyatakan ucapan syukur. Tambahkan juga pengharapannya agar kedua pihak bisa bersabung pun pada kesempatan lain.
  2. Tetaplah pelihara hubungan baik dengan narasumber.
  3. Sebelum hasil wawancara itu dikerjakan atau dipublikasikan hendaknya narasumber memafhumi memori alias tulisan bermula pendapat-pendapat nan telah dikemukakannya itu. Pendirian ini dapat meghindari kesalahpahaman di samping memberikan kesempatan kepada narasumber buat mengoreksi kekeliruan yang bisa jadi terjadi berpunca nan telah dikatakannya.
Baca juga:   Pidato Bahasa Inggris Pola Hidup Sehat

Kemujaraban dan Kekurangan Wawansabda

Soal jawab mempunyai beberapa kelebihan dan kesuntukan, kelebihan soal jawab antara tidak :


1. Guna Wawancara

Terdiri atas:

  • Dapat berkomunikasi secara langsung kepada peserta didik sehingga informasi yang diperoleh dapat diketahui objektivitasnya
  • Bisa memperbaiki proses dan hasil belajar
  • Pelaksanaan wawancara lebih variabel, dinamis, dan personal
  • Memungkinkan untuk mengajukan banyak tanya yang memerlukan waktu nan hierarki.
  • Memungkinkan bagi pewawancara untuk memahami kompleksitas masalah dan menjelaskan maksud eksplorasi kepada responden.
  • Partisipasi responden lebih tinggi dibandingkan teknik kuesioner.

Baca Pun Artikel nan Barangkali Berkaitan :Analogi adalah


2. Kelemahan Wawancara

Adapun kelemahan wawancara antara lain sebagai berikut :

  1. Jika besaran peserta didik sepan banyak, maka proses soal jawab banyak menggunakan waktu, tenaga, dan biaya.
  2. Kadang kala terjadi wawancara nan bertele-tele tanpa arah, sehingga  data kurang dapat menetapi apa yang diharapkan.
  3. Situasi dengar pendapat mudah dipengaruhi mileu seputar.
  4. Menuntut penguasaan keterampilan bahasa yang baik berbunga interviewer.
  5. Adanya pengaruh subyektif pewawancara yang dapat mempengaruhi hasil wawansabda.
  6. Adanya kekuasaan subjektifitas bermula interviewer terhadap hasil wawancara.
  7. Camar timbul sikap nan kurang baik dari petatar didik yang diwawacarai dan sikap overaction berpangkal hawa sebagai pewawancara.

Bagi mengendalikan kelemahan-kelemahan yang boleh jadi terdapat dalam wawancara, akan halnya upaya-upaya kerjakan mengatasinya adalah :

  • Kondisikan kejadian agar bertambah baik sehingga tidak tergoyahkan keadaan lingkungan nan sedikit baik.
  • Bahasa yang digunakan bisa disesuaikan dengan klien agar klien mengerti dan faham.
  • Minimalkan masa, tenaga, dan biaya yang ada.

Pedoman Wawancara

Menyusun pedoman dengar pendapat bisa mengikuti persiapan-anju sebagai berikut:

  1. Memformulasikan harapan wawancara.
  2. Membuat kisi-ganggang alias layout dan pedoman wawancara.
  3. Menyusun pertanyaan sesuai dengan data nan diperlukan dan gambar pertanyaan yang diinginkan. Untuk itu perlu diperhatikan kata-kata yang digunakan, pendirian bertanya, dan jangan membuat pelajar jaga bersifat defensive.
  4. Melaksanakan uji coba kerjakan melihat kelemahan-kelemahan tanya yang disusun agar dapat diperbaiki lagi.
  5. Melaksnakan wawancara internal situasi nan sebenarnya.

Celah-Kisi Pedoman Tanya jawab

No. Masalah Maksud Pertanyaan Gambar

Pertanyaan



Matra Pedoman Dengar pendapat

No. Aspek-aspek yang diwawancara Ringkasan Jawaban Ket.
1
2
3
4
5
6


Hal-kejadian yang Harus Diperhatikan Sebelum Soal jawab

Dalam    melaksanakan    konsultasi,    cak semau    bilang    situasi    yang    harus diperhatikan adalah :

  1. Hubungan baik antara pewawancara dengan turunan yang  diwawancarai wajib dipupuk dan dibina sehingga akan tampak hubungan yang karib dan harmonis.
  2. Internal tanya jawab jangan plus normatif, tunjukkan sikap yang bersahabat, bebas, baik hati, melangah, dan adaptasikan diri dengannya.
  3. Perlakukan responden itu sebagai sebagai sesama manusia secara jujur.
  4. Hilangkan prasangka-prasangka nan kurang baik sehingga pertanyaan- tanya nan diajukan secara bebas.
  5. Pertanyaan agar jelas, tepat dengan bahasa yang sederhana.

Baca Pun Artikel yang Mungkin Berkaitan :Pemakaian Keunggulan Baca


Hal-Hal Mempengaruhi Hasil Wawancara

Berikut ini terwalak beberapa hal-situasi mempengaruhi hasil wawanrembuk, terdiri atas:

Baca juga:   Cara Menyambungkan Airpods Ke Iphone 7 Plus


  • Pewawancara

Koteng pewawancara nan baik harus menepati persyaratan, sebagai halnya kelincahan mewawancarai, motivasi yang tinggi, dan rasa tenang dan tenteram. Ia tidak ragu dan bersimbah menyampaikan pertanyaan. Pewawancara lagi harus menyampaikan pertanyaan yang, seksi responden bagi menjawabnya, menggali jawaban, dan mencatat semua hasil soal jawab tersebut. Bila persyaratan wawancara terpenuhi hasil wawancara akan bermutu.



  • Informan

Informan boleh mempengaruhi hasil wawancara karena dur jawaban yang diberikan tergantung sreg apakah dia dapat menangkap isi pertanyaan dengan tepat dan bersedia menjawabnya dengan baik. Seorang pewawancara harus bisa mengarahkan responden dan panjang hati menghadapinya.


  • Topik Studi

Topik penelitian atau daftar pertanyaan dapat mempengaruhi kelancaran dan hasil temu duga. Keberadaan responden kerjakan menjawab tersidai pada apakah dia tercantol pada masalah itu dan apakah topik tersebut labil watak alias tidak.


  • Situasi wawancara

Kejadian wawancara adalah kejadian yang timbul karena faktor-faktor perian, wadah, ada tidaknya khalayak ketiga, dan sikap masyarakat puas umumnya.


Contoh Wawancara

Berikut ini terdapat sejumlah contoh wawancara terdiri atas:


  1. Contoh terbit wawanrembuk sistematis

No

Soal

Pilihan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah cak bagi engkau alat penglihatan kursus ilmu hitung meredam emosi ?
2 Apakah      anda      mempunyai       pokok       pelajaran matematika ?
3 Apakah    anda    pasif    saat    pembelajaran    ain pelajaran matematika sedang berlantas ?
4 Apakah bilamana ujian netra pelajaran matematika yakni pelajaran yang tersulit ?

Baca Juga Kata sandang yang Mungkin Berkaitan :Bibliografi yakni


2. Sempurna berpangkal dengar pendapat tidak berstruktur

Daftar soal :

  1. Bagaimana hasil panen padi tahun ini pak ?
  2. Apakah hasil panen tersebut boleh ditingkatkan kembali ?
  3. Bagaimana dan persiapan apa semata-mata yang bapak lakukan untuk meningkatkan hasil panen bapak ?

Wawancara
:

Siswa : Bagaimana hasil penuaian padi waktu ini cangkang ? Petani : Hasil panen waktu ini pas baik.

Siswa : Apakah hasil pengetaman tersebut dapat ditingkatkan lagi? Orang tani : Bisa, hasil panen bisa ditingkatkan lagi.

Pesuluh : Bagaimana dan langkah segala saja yang buya untuk lakukan meningkatkan hasil panen bapak ?

Orang tani : Untuk meningkatkan hasil panen dapat dilakukan dengan cara pemberian pupuk yang berkualitas, membasmi wereng, serta pengairan nan cukup.



Daftar Pustaka
:

  1. Arifin, Z. (2010).
    Evaluasi Penataran.
    Bandung: PT Remaja Rosdakarya .

  2. Erlina, E. (2014, Juni 26).
    Temu ramah Perumpamaan Alat Ukur Evaluasi Berlatih.

  3. Dikutip Oktober 2016, dari http://ernaerlina1.blogspot.co.id/2014/06/tanya jawab-sebagai-alat-ukur- evaluasi.html?m=1.
  4. Harian, S. (2013, Mei 10).
    Kelebihan dan Kekurangan Metode Soal jawab kerumahtanggaan Peneletian.
    Dikutip Oktober 2016, berpokok

  5. Sudijono, A. (2012).
    Pengantar Evaluasi Pendidikan.
    Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

  6. Sudjana, D. (2008).
    Evaluasi Programa Pendidikan Luar Sekolah.
    Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Demikianlah pembahasan akan halnya



Wawancara – Signifikasi, Tujuan, Jenis, Tahap dan Contoh


 semoga dengan adanya ulasan tersebut boleh menambah wawasan dan publikasi dan semua, cak dapat kasih banyak atas kunjungannya.

Barangkali Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan




Penyajian Hasil Wawancara Biasanya Dapat Dilakukan Dengan Dua Cara Yaitu

Source: https://www.dosenpendidikan.co.id/wawancara/