Perhatikan Gambar Berikut Senyawa Yang Dihasilkan Dari Reaksi Tersebut Adalah.
Konotasi Alkohol.
Alkohol yakni senyawa organik yang memiliki satu maupun lebih gugus keefektifan hidroksil (-OH) nan terikat pada elemen karbon puas satu rantai alifatis atau siklis.
Dalam anasir alkohol, Gugus khasiat –OH berikatan secara kovalen dengan atom zat arang.
Alkohol atau alkanol (R–OH) dapat dianggap bak turunan alkana (R–H), melintasi penggantian gugus –H pada alkana oleh gugus –OH.
R ialah lambang berpangkal sintesis alkil, yaitu hidrokarbon rantai terbuka.
R = gugus alkil = CnH2n+1
Alkohol memiliki rumus umum CnH2n+1OH atau R-OH. Gugus fungsional -OH puas alkohol bertabiat polar, sedangkan gugus -R (alkil) bersifat nonpolar.
Penggolongan alkohol berlandaskan lega adanya gugus hidroksil –OH yang terikat pada atom karbon.
Gugus Kelebihan Dan Gugua Alkil Alkohol
Gugus maslahat merupakan adegan unsur nan mempunyai kereaktivan kimia. Senyawa yang n kepunyaan gugus fungsi sama akan mengalami reaksi kimia yang sama.
Gugus guna adalah molekul atau gugus zarah yang menjadi ciri khas suatu deret homolog. Model rumus struktur Etena dan etanol yang menunjukkan gugus alkil dan gugus OH dapat dilihat plong gambar berikut:
Contoh Struktur Gugus Fungsi Dan Gugua Alkil Alkohol
Kedua senyawa di atas punya jumlah atom C dan H setara, doang mempunyai sifat yang farik.
Perbedaan sifat kedua senyawa di atas disebabkan oleh satu elemen H sreg etana digantikan makanya gugus –OH. Gugus –OH inilah yang menyebabkan perbedaan sifat antara etana dengan etanol. Gugus –OH ini dikenal dengan sebutan gugus fungsi
Alkohol
Gugus Alkil
Suatu alkana yang kekurangan satu hidrogen disebut sebagai alkil. Gugus alkil tidak yakni gugus yang stabil sehingga alkil tidak bisa menggermang sendiri. Alkil merupakan satu substituen dari molekul lain nan lebih besar.
Diversifikasi Jenis Alkohol
Berdasarkan kedudukan gugus OH dalam rantai atom C, maka alkohol dibagi atas:
1). Alkohol Primer
Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus OH-nya terkesan plong atom C primer. Unsur karbon primer yakni molekul C nan cuma mengikat satu unsur C tidak.
Oksidasi terhadap alkohol primer boleh berlangsung dua tahap, tahap purwa akan terasuh senyawa alkaloida, sedangkan tahap berikutnya akan membentuk bersut karboksilat. Kuat atau lemahnya oksidasi alkohol tersampir pada oksidatornya.
Contoh Alkohol Primer
Hipotetis alcohol primer diantaranya adalah metanol, etanol dan propanol.
Teladan Rumus Alkohol Primer adalah CH3 – CH2 – OH dan CH3 – CH2 – CH2 – OH
2). Alkohol Sekunder
Alkohol sekunder adalah alcohol yang gugus OH-nya terikat plong unsur C sekunder. Atom karbon sekunder ialah molekul C yang telah terikat pada dua biji zakar molekul C lain.
Contoh Alkohol Sekunder
Hipotetis alcohol sekunder diantaranya adalah isopropanol, isoamil alkohol. Oksidasi sintesis ini dapat menyebabkan terbentuknya senyawa denngan gugus fungsi keton, dan tidak bisa dioksidasi lebih lanjut.
3). Alkohol Tersier
Alkohol tersier adalah alcohol yang gugus OH-nya terikat lega atom C tersier. Anasir zat arang tersier adalah elemen C yang telah diikat maka itu tiga atom C bukan.
Cermin Alkohol Tersier
Eksemplar alcohol tersier adalah tersier butil alkohol. Campuran tersier butil alkohol tidak bereaksi terhadap KMnO4 atau oksidator lainnya
Kamil Rumus Struktur Alkohol Primer Alkohol Sekunder Dan Alkohol Tersier
Contoh Rumus Struktur Alkohol Primer Alkohol Sekunder Dan Alkohol Tersier dapat dilihat pada gambar berikut:
Contoh Rumus Struktur Alkohol Primer Alkohol Sekunder Dan Alkohol Tersier
Perhatikan pada ikatan antara karbon posisi tengah dengan posisi karbon di sekitaranya yang terikat dengan hidrogen. Nikah karbonnya ditandai dengan garis abang.
Rumus Dan Nama Struktur Sintesis Alkohol
Bilang nama dan rumus kimia dan stuktur senyawa alcohol diantaranya adalah
Metanol = CH3OH = CH3–OH
Etanol = C2H5OH = CH3–CH2–OH
Propanol = C3H7OH = CH3–CH2–CH2–OH
Butanol = C4H9OH = CH3–CH2–CH2–CH2–OH
Pentanol = C5H11OH = CH3–CH2–CH2–CH2–CH2–OH
Isomer Alkohol
Alkohol memiliki isomer rangka, isomer posisi dan isomer maslahat.
Isomer Posisi Alkohol
Isomer posisi adalah senyawa yang n kepunyaan rumus molekul setinggi, gugus khasiat sama sahaja posisi gugus fungsinya berbeda.
Keisomeran alcohol akibat posisi gugus keistimewaan adalah keisomeran yang terjadi karena perbedaan letak gugus fungsional hidroksil (–OH) n domestik atom alkohol.
Beralaskan posisi gugus hidroksil, hampir semua alkohol memiliki isomer, yang disebut isomer posisi. Isomeri ini memengaruhi adat-rasam fisika alkohol.
Keisomeran posisi dalam alkohol start terletak pada propanol yang mempunyai dua isomer, yaitu 1–propanol dan 2–propanol.
Transendental Isomer Posisi Alkohol Propanol
CH3– CH3– CH2–OH dinamakan 1–propanol
isomernya adalah
CH3– CH(OH)–CH3 dinamakan 2–propanol
Kalau digambarkan struktur kedua propanol tersebut adalah seumpama berikut
Acuan Rumus Struktur Isomer Posisi Alkohol Propanol
Cara Menentukan Jumlah Isomer Posisi Alkohol
Mengenai pendirian menentukan jumlah isomer posisi alcohol adalah
a). Membuat kemungkinan kerangka elemen C.
b). Menentukan kemungkinan letak gugus –OH puas posisi yang berbeda plong setiap rajah kerangka unsur C.
Isomer Khasiat Alkohol
Isomer fungsi adalah isomer nan disebabkan oleh perbedaan gugus fungsi di antara dua paduan nan mempunyai rumus zarah sekelas.
Eter dan alcohol yang jumlah atom karbonnya sama merupakan isomer. Ini artinya alcohol mempunyai rumus yang sama dengan eter, namun memiliki gugus arti yang berbeda. Alkohol memiliki gugus fungsi (–OH) dan eter n kepunyaan gugus fungsi (–O–)
Contoh Isomer Arti Pada Alkohol
Konseptual alkohol berisomer fungsi dengan eter yakni isomer C4H10O atau C4H9OH adalah sebagaimana berikut
Alkohol yang punya rumus C4H10O yaitu 1-butanol, 2-butanol, 2-metil-1-propanol, dan 2- metoil-2-propanol dan isomernya sebagai eter adalah metil propil eter, dieter eter, metil isopropyl eter,
Contoh Isomer Gugus Faedah Pada Alkohol Dan Eter
Isomer Optik Alkohol
Keisomeran optik berkaitan dengan adat optik, adalah kemampuan suatu campuran bikin dapat memutar bidang cahaya terpolarisasi.
Isomer optis dapat terjadi lega sintesis nan mempunyai anasir karbon (C) tidak simetris. Campuran tersebut dapat juga disebut sebagai senyawa kiral.
Senyawa Kiral
Fusi kiral yaitu benda nan dapat dikenal melintasi paparan abstrak. Senyawa tersebut lain identik alias tak dapat diimpitkan dengan bendanya sendiri.
Atom Karbon Asimetris
Padahal yang dimaksud atom zat arang (C) tidak simetris yakni elemen C yang menambat catur gugus yang farik. Atom C asimetris diberi logo asterik (*). Zarah C tidak simetris (asimetris) disebut pula pusat kiral.
Banyaknya isomer optik dapat dicari dengan rumus 2n, dengan horizon = total partikel C asimetrik.
2–butanol n kepunyaan 1 atom C asimetrik, sehingga isomer optic 2–butanol adalah:
Jumlah Isomer 2-batanol = 2(1) = 2
Isomer Optik Alkohol
Kedua fusi tersebut mengalami keisomeran optis dan disebut enantiomer. Kaprikornus, dua isomer yang merupakan gambaran cermin satu dengan yang lainnya disebut enantiomer.
Sintesis karbon yang memiliki struktur geometris berbeda tersebut mempunyai kemampuan untuk memutar bidang cahaya terpolarisasi, sehingga punya sudut tertentu dari aslinya.
Campuran nan mengalir ke kanan disebut (dextro) dan diberi keunggulan d(+), sebaliknya takdirnya berputar ke kiri disebut levo dan diberi tanda l(–).
Senyawa Okuler Aktif
Fusi nan memiliki isomer optis dapat memutar bidang polarisasi kilauan dan disebut senyawa optis aktif.
Senyawa yang mengandung 1 partikel C kiral (misalnya 2 butanol) mempunyai 2 bentuk konfigurasi di mana bentuk yang satu merupakan bayang lengkap dari yang tak.
Apabila berkas cahaya terpolarisasi dilewatkan melalui hancuran yang mengandung enantiomer 2 butanol, permukaan polarisasi akan terputar 13,52° ke kanan dan satu kembali memutar 13,52° ke kiri.
Tatanama Alkohol
Ada dua cara pemberian nama pada alkohol, yakni secara trivial dan Sistem IUPAC
1). Tata Jenama Alkohol Secara Trivial
Penamaan secara trivial, ialah dimulai dengan menuliskan stempel gugus alkil yang terikat pada gugus –OH kemudian diikuti kata alkohol.
Abstrak Nomenklatur Alkohol Secara Trivial
CH3–CH2-–OH Nama Trivial Alkoholnya adalah Etil alkohol
CH3–CH2–CH2–OH Nama Trivial Alkoholnya ialah Propil alkohol
2). Nomenklatur Alkohol Sistem IUPAC
Pencadangan bagi senyawa organik menunggangi sistem IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Pencadangan sistem IUPAC mengikuti deret homolog.
Penamaan secara sistem IUPAC, ialah dengan mengganti akhiran “a” pada alkana
dengan akhiran “ol” (alkana
menjadi alkanol)
Transendental Nomenklatur Alkohol Sistem IUPAC
CH3–CH2–OH Nama Sistem IUPAC- nya yaitu Etanol
CH3–CH2–CH2–OH Nama Sistem IUPAC-nya adalah Propanol
Cara Menentukan Urutan Nama Senyawa Alkohol
Tatanama alkanol (R-OH; memiliki gugus faedah –OH, hidroksil) tetap mengacu puas tatanama yang berlaku pada paduan alkana (hidrokarbon). Adapun urutan penentuan nama paduan alcohol berusul rumus struktur adalah sebagai berikut
1).
Menentukan rantai induk nan didasarkan lega rantai C terpanjang yang mengandung gugus–OH dan cabangnya.
2). Memberi nomor puas atom zat arang di rantai induk bikin menunjukkan posisi gugus fungsi maupun cabang- cagak rantai indung. Penomoran rantai atom C dimulai mulai sejak zarah C yang terhampir dengan gugus –OH.
3). Pencadangan alkohol (R-OH) menunggangi keunggulan hidrokarbon indung dari derek alkana dengan huruf -a buncit diubah menjadi –ol.
Urutan pencalonan sistem IUPAC bakal senyawa alcohol harus mengandung catur fiil nan terdiri dari
lokant, anju, campuran emak, dan suatu sufiks,
seperti di jelaskan pada gambar berikut
Cara Menentukan Sekaan Logo Senyawa Alkohol Lokant Awalan Indung Sufiks IUPAC
Lega rangka di atas, sintesis alcohol memiliki label sebagai 2-metil-1-propanol, maka manfaat ke empat notasi yang merepresentasikan nama 2-metil-1-propanol dapat dijelaskan seperti berikut
Lokant (Pertama) merupakan nomor atom yang mencantumkan cagak (anju). Angka ini menyatakan letak atau posisi substituen gugus alkil (metil) laksana langkah (cabang) yang tergoda puas rantai indung yaitu di atom karbon nomor 2.
Awalan
adalah label senyawa cabang. Persiapan menyatakan substituent berupa gugus alkil metil yang terikat sreg rantai induk.
Lokant (Kedua)
adalah nomor atom karbon yang mengeluh gugus OH. Poin ini menyatakan letak atau posisi gugus hidroksil (OH) pada kalung induk yaitu di atom karbonium nomor 1.
Induk
ialah senyawa alcohol. Induk menyatakan kalung indung (terpanjang) yang menjadi paduan alcohol yaitu propanol
Sufiks
adalah bagian berusul akhir keunggulan campuran alcohol
yaitu “ol”. Akhiran menyatakan bahwa fusi berpokok rantai induk merupakan alcohol.
Sifat Sifat Fisik Alkohol
1). Alkohol rantai pendek berkarbon C1-C4 merupakan cair yang tak berwarna dan mudah bercampur dengan air.
2). Alkohol berantai karbon C5-C12 merupakan cairan yang menyerupai minyak, padahal alkohol dengan karbonium nan bertambah tangga merupakan padatan tak- berwarna.
3). Semakin tinggi rantai karbonnya, semakin sulit alkohol untuk bercampur dengan air, dan lebih sulit pun disuling.
2). Metanol merupakan zat cair tak berwarna, berbau dan rasanya mirip etanol, mudah sagu betawi internal air, mudah pupus, dan mudah terbakar.
3). Etanol merupakan zat cairan tak-berwarna, mudah lulus, mudah beraduk dengan air, dan mudah terbakar. Dalam keseharian dan kodian etanol sering disebut “alkohol”. Alkohol independen air disebut “alkohol- totaliter”.
4). Spritus merupakan etanol yang telah didenaturasi dengan metanol. Spiritus selayaknya enggak-berwarna; sedangkan warna biru pada spritus yang dijual di murahan disebabkan oleh zat warna yang ditambahkan dengan maksud seharusnya tidak sebatas terminum.
Sifat Adat Kimia Reaktivitas Alkohol
Alkohol lebih reaktif terbit alkana sehingga boleh bereaksi dengan zat zat lain, di antaranya yaitu:
1). Reaksi Alkohol dengan Logam Natrium
Alkohol dapat bereaksi dengan logam tanggap misalnya dengan Na alias K dengan membentuk alkoksida dan gas hidrogen.
Kamil Reaksi Alkohol Dengan Natrium
Reaksi alkohol dengan logam sodium secara umum dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi berikut
2 R–OH + 2 Na → 2 R–ONa + H2
Reaksi dapat dipergunakan sebagai reaksi buat pengenal alkohol.
2). Reaksi Alkohol dengan Hidrogen Halida
Jika alkohol direaksikan dengan senyawa halida akan terbentuk haloalkana dan air. Reaksi dengan halogen terjadi penggantian -OH oleh halogen.
Arketipe Reaksi Alcohol dengan Halida
C2H5OH + PCl5 → C2H5Cl + H3PO4
3). Reaksi Oksidasi Alkohol
Alkohol rantai karbonium pendek mudah terbakar maupun teroksidasi dengan melepaskan hangat api tingggi.
Cermin Reaksi Oksdasi Alkohol
Alkohol + O2 → H2O + CO2 + hangat api.
4). Reaksi Oksidasi Alkohol Primer Sekunder Tersier
— Alkohol primer teroksidasi membentuk aldehid dan dapat teroksidasi kian lanjut membuat bersut karboksilat.
— Contoh Reaksi Oksidasi Alkohol Primer
RCH2−OH + O2 → RCOOH + H2O.
— Alkohol sekunder dioksidasi akan menghasilkan keton.
— Alkohol tersier enggak bisa dioksidasi oleh KMnO4 alias K2Cr2O7.
5). Reaksi Esterifikasi – Pembentukan Ester Berbunga Alkohol
Reaksi esterifikasi yaitu reaksi pembentukan ester. Jika alkohol direaksikan dengan senderut karboksilat, maka akan dihasilkan ester dan air.
Contoh Reaksi Esterifikasi Alkohol
R–OH + R–COOH → R–COOR + H2O
6). Reaksi Dehidrasi Alkohol
Alkohol jika dipanaskan dengan asam kuat, maka akan terjadi alkena dan air.
Paradigma Reaksi Dehidrasi Alkohol
2 C2H5OH → C2H5−Udara murni−C2H5 + H2O
2 C2H5OH → 2 C2H4 + 2 H2O
Pereaksi Pengenal Gugus Keefektifan Alkohol
Beberapa pereaksi pengenal gugus fungsi dicontohkan di bawah ini.
a).
Pereaksi Metal Na
Pereaksi ini penunjuk adanya gugus –OH pada suatu paduan organik; ditandai maka itu timbulnya gelembung gas H2. Sebaliknya, berarti senyawa tidak punya gugus –OH.
Reaksi: 2 R–OH + 2 Na → 2 R–ONa + H2
b). Pereaksi Fehling
Pereaksi ini mengandung ion Cu2+ (berwarna biru transparan); penunjuk adanya gugus aldehid (–CHO) makanya timbulnya endapan Cu2O (abang bata). [Gugus aldehid mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+]
Dari unsur alcohol dapat dilepaskan molekul air (dehidrasi).Reaksi ini bisa membentuk alkena atau eter bergantung pada kondisi reaksi dengan asam sulfat atau Al2O3 andai zat pendehidrasi.
CH3CH2OH → CH2=CH2 + H2O
Polialkohol
Senyawa polialkohol ialah senyawa alcohol yang mempunyai gugus –OH lebih pecah satu struktur.
Polialkohol yang mempunyai dua gugus –OH diberi tanda alkanadiol. Sedangan Polialkohol nan mempunyai tiga gugus –OH diberi nama alkanatriol.
Polialkohol yang lampau berharga ialah 1,2-etanadiol (etilen glikol ataupun glikol) dan 1,2,3-propanatriol (gliserol atau gliserin).
Polialkohol Etilen Glikol
Etilen Glikol adalah suatu zat larutan yang kental, tak berwarna, mudah larut privat air, rasanya manis dan bersifat racun.
Etilen glikol punya merek IUPAC 1,2-etanadiol dengan rumus strukturnya seperti berikut:
Etilen glikol memiliki keunggulan IUPAC 1,2-etanadiol
Etilen glikol dibuat dengan mengoksidasi etena dengan oksigen atau oksidator kuat lain, dilanjutkan dengan proses hidrolisis.
Reaksi pembuatan etilen glikol dilakukan sreg hawa 250 °C dengan memperalat katalisator abu Ag.
Etilen glikol digunakan sebagai pelarut, bahan pelembut, korban lumrah pembuatan rabuk, dan seumpama zat antibeku plong radiator oto.
Polialkohol Gliserol
Gliserol mempunyai sifat yang mirip dengan glikol, yakni zat hancuran yang mudah larut intern air, rasanya manis, wujud-nya duga kental, bersifat higroskopis.
Gliserol diperoleh pada reaksi pembuatan sabun. Nama IUPAC gliserol adalah 1,2,3–propanatriol dengan rumus struktur:
Polialkohol Gliserol 1,2,3–propanatriol
Gliserol digunakan sebagai bahan pemanis untuk penderita kencing manis. Selain itu lagi digunakan untuk takhlik alamat mega nitrogliserin, bahan baku pembuatan plastik, pelembap sreg sisik, dan bahan kosmetik.
Pembuatan Alkohol Metanol Etanol Glikol Gliserol
a). Reaksi Pembuatan Metanol (CH3OH)
Metanol dibuat dengan melakukan hidrogenasi terhadap gas CO lega temperatur 400°C dan tekanan 200 atm dengan bantuan katalisator Cr2O3 atau ZnO.
Reaksi pembentukannya adalah seperti berikut
CO + 2H2 → CH3OH
b). Reaksi Pembuatan Etanol (C2H5OH)
Dalam bidang industri, etanol dibuat dengan fermentasi ceng tebu yaitu larutan sakarosa yang tidak mengkristal/menghablur menjadi sukrosa.
Reaksi pembentukan etanol seperti berikut
C12H22O11(gula) + H2O → C6H12O6(glukosa)+ C6H12O6(fruktosa)
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2
Kerjakan memperoleh etanol pekat dilakukan destilasi/penyulingan.
c). Reaksi Pembuatan Glikol (CH2OH-CH2OH)
Glikol dibuat dengan pendirian mengoksidasi etana dengan oksigen kemudian dilanjutkan hidrolisis. Reaksi dilakukan pada guru 250°C dengan katalisator serbuk perak.
Reaksi Pembuatan Glikol
Glikol dibuat mulai sejak etena yang dioksidasi kemudian dihidrolisis.
d). Reaksi Pembuatan Gliserol
Gliserol diperoleh berusul hasil samping sreg pembuatan sabun.
Reaksi Pembuatan Gliserol
Kegunaan Manfaat Dan Dampak Alkohol
Beberapa senyawa alkohol yang luas penggunaannya antara lain yakni
Kebaikan Kegunaan Metanol
Metanol
adalah andai sasaran bakar. Metanol dapat dicampurkan dengan bahan bakar bensin sampai kadar 15 % tanpa menyangkal konstruksi mesin sarana.
Metanol sebagai pelarut. Metanol digunakan umpama pelarut bagi menciptakan menjadikan polimer dan senyawa organik nan lain begitu juga ester. Metanol sebagai pelarut bagi minyak, lemak, lak, dll.
Metanol sebagai sasaran dasar lakukan pembuatan formalin.
Manfaat Kegunaan Etanol
Etanol
Umumnya buat bahan minuman dengan kadar alkohol tertentu, misalnya bir ±4%(volum); anggur (7-15%); dan kerumahtanggaan whisky, brandy, minuman keras (40%-50lebih).
Etanol di satah industri sebagai pelarut (untuk senyawa organik, zat warna, vernis, lak, kosmetika, pelamar-obatan) dan bahan asal buat pembuatan eter.
Etanol digunakan sebagai enceran bakal thermometer, karena titik bekunya cacat, ialah seputar 1190C.
Etanol digunakan sebagai bahan bakar, bahkan bagaikan sasaran bakar alternatif lakukan wahana.
Etanol burung laut dimanfaat cak bagi antiseptik dengan kadar 70-100% volum.
Manfaat Kegunaan Gliserol
Gliserol atau gliserin yaitu zat cair yang kental, tak berwarna, dan memiliki rasa manis. Gliserol mudah larut dalam air dengan segala perbandingan.
Senyawa ini digunakan seumpama pelembap sreg tembakau dan kembang gula, pelarut penawar-obatan, dan membuat nitrogliserin (bahan pereka cipta peledak).
Gliserol diperoleh perumpamaan hasil sampingan dari industry sabun. Sabun dibuat dari lemak atau minyak dengan larutan NaOH. Lemak dan patra yakni ester dari gliserol dengan asam-asam lemak.
Manfaat Kegunaan Glikol
Sreg negara maupun negeri bermusim tawar rasa, glikol digunakan bakal zat anti beku pada radiator mobil. Glikol pula digunakan umpama bahan baku privat industri serat campuran dan pelarut
Dampak Subversif Penggunaan Alkohol
Metanol bersifat venom bagi makhluk hidup. Uapnya dapat merusak mata (tambahan pula boleh mengakibatkan kebutaan).
Metanol jika terminum sampai 15 mL menyebabkan kebutaan dan kelumpuhan dan kalau terminum hingga 50 mL boleh mengakibatkan mortalitas.
Etanol bukan beracun, tetapi berwatak memabukan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas pengambil inisiatif atas. Etanol juga bersifat candu.
Minuman beralkohol (minuman keras; miras) dapat mengganggu sistem syaraf. Minum jebah berakibat fatal (kematian). Semata-mata 2% berasal alkohol nan diminum tersepak lewat urin, selebihnya mengalami pembakaran dalam tubuh dan terserap n domestik pembawaan.
Bernas dalam pengaruh minuman berkanjang dapat mengakibatkan seseorang kehilangan kognisi (mabuk) dan berperilaku melantur. Resan meminum miras dalam jangka lama menyebabkan kebinasaan puas hati, menurunkan kiat ingat, dan dapat menyebabkan kecanduan berat.
1). Contoh Pertanyaan Menentukan Logo Senyawa Alkohol C5H12O
Tentukanlah nama paduan alcohol nan memiliki rumus kimia
C5H12O
dengan rumus struktur seperti berikut:
Contoh Cak bertanya Menentukan Stempel Senyawa Alkohol C5H12O
Menentukan Rantai Utama Campuran Alkohol C5H12O
Rantai terdepan adalah rantai karbon terpanjang yang memiliki gugus hidroksil OH pada karbon dengan nomor terkecil. Posisi atom karbonium terdekat dengan gugus OH ditandai dengan nomor 1. Gugus OH terwalak pada elemen karbon nomor 1.
Dari buram struktur dketahui bahwa Rantai utama n kepunyaan kuantitas karbon sebanyak 4 elemen. Sehingga nama alkoholnya adalah butanol. Gugus OH terwalak pada karbonium nomor 1. Sehingga ditulis 1-butanol.
Pada zat arang nomor 2 terdapat cabang yang diisi dengan senyawa karbon adalah metil. Dengan demikian metil ini ditulis dengan 2-metil
Jadi, secara keseluruhan senyawa alcohol dengan rumus kimia
C5H12O
diberi cap 2-metil 1-butanol. Angka 1 terkadang tidak dituliskan,
2). Teoretis Soal Pembahasan Menentukan Etiket Senyawa Alkohol Berasal Rumus Strukturnya
Tentukanlah Nama dari fusi alcohol yang punya rumus struktur seperti berikut
Contoh Soal Pembahasan Menentukan Nama Paduan Alkohol Dari Rumus Strukturnya
Menentukkan Rantai Indung Atau Kalung Karbonium Terpanjang Senyawa Alkohol
Kalung indung yakni rantai terpanjang nan mengandung gugus hidroksil (OH) dengan nomor atom karbon terkecil. Posisi zarah karbonium terdamping dengan gugus OH ditandai dengan nomor 1. Gugus OH terletak plong atom karbon nomor 2.
Sreg gambar diketahui bahwa kalung terpanjang adalah rantai dengan jumlah zarah karbonium 9. Label alcohol dengan jumlah karbonium 9 adalah
nonanol.
Pada rantai terpanjang tersebut, gugus hidroksil terletak pada posisi nomor 2. Sehingga nonanol dituliskan 2-nonanol. Selain itu pada atom C nomor 7 terdapat gugus metil dan metil ini ditulis 7-metil
Makara, tanda teladan sintesis alkoholnya yaitu 7–metil–2–nonanol.
3). Contoh Cak bertanya Cara Menentukan Kuantitas Isomer Posisi Pada Alkohol C4H10O
Suatu alkohol memiliki rumus partikel C4H10O. Berapa jumlah isomer posisi yang ada dan gambarkan strukturnya.
Pembahasan
Untuk menentukan jumlah isomer n domestik sintesis karbonium harus digambarkan semua struktur yang mana tahu terbentuk.
Struktur Isomer Purwa Alkohol C4H10O Dengan Struktur Lurus Linear
H3C—CH2—CH2—CH2—OH
Rantai utama maupun emak terpanjangnya mengandung 4 elemen C, sehingga tera alkoholnya merupakan butanol.
Gugus fungsional hidroksil —OH terletak puas atom karbon nomor 1. Struktur alkohol butanol ini dinamakan n–butanol maupun normal butanol atau 1-butanol
Struktur Isomer Kedua Alkohol C4H10O Dengan Gugus OH Pada Kalung Karbon Utama
Struktur Isomer Kedua Alkohol C4H10O Dengan Gugus OH Pada Rantai Karbon Utama
Rantai utama ataupun induk terpanjangnya mengandung 4 zarah C, sehingga nama alkoholnya adalah butanol.
Gugus guna OH terletak pada atom C nomor 2, sehingga butanol ini dinamakan dengan 2-butanol
Struktur Isomer Ketiga Alkohol C4H10O Dengan Cabang Gugus Alkil Metil
Struktur Isomer Alkohol C4H10O Dengan Cabang Gugus Alkil Metil
Rantai terdepan atau induk terpanjangnya mengandung 3 atom C, sehingga nama alkoholnya adalah propanol (bukan butanol),
Gugus OH terletak pada atom karbon C nomor 2 sehingga propanol ditulis 2-propanol. Pada zat arang nomor 2 terletak metil, kemudian metil ini diberi logo 2-metil.
Sehingga, secara keseluruhan alcohol ini dinamakan 2-metil 2-propanol.
Beralaskan struktur nan dapat digambarkan maka C4H10O memiliki 4 biji kemaluan isomer posisi.
4). Cermin Cak bertanya Menentukan Jenama Sintesis Alkohol Dari Rumus Struktur Kimia
Tentukanlah nama paduan alcohol nan n kepunyaan rumus struktur berikut
Contoh Soal Menentukan Tera Fusi Alkohol Berpokok Rumus Struktur Kimia
Jawab
Berasal struktur kimianya, dapat diketahui bahwa senyawa alkohol ini memiliki 4 elemen C dengan segel butanol. Gugus –OH-nya berada pada atom C nomor 1 sehingga merek alkoholnya adalah ialah 1-butanol.
5). Pola Tanya Batik Rumus Struktur Senyawa Alkohol 2-Butanol
Gambarkanlah rumus struktur senyawa alkohol 2-butanol
Menentukan Rumus Ilmu pisah Rantai Karbonium Alkohol 2-Butanol
Untuk menuliskan struktur senyawa alkohol, tentukan lebih lagi terlampau rantai karbonnya. Kemudian, tempatkan gugus – OH.
Rumus mahajana kimia pecah senyawa butanol adalah C4H9—OH. Jumlah anasir karbonium C plong rantai utama butanol yaitu 4 unsur.
Menentukan Posisi Gugus Karboksil OH Alkohol 2-Butanol
Posisi letak gugus – OH puas alcohol 2-butanol adalah plong atom karbon nomor 2
Jadi, struktur ilmu pisah 2-butanol adalah ibarat berikut:
Menentukan Posisi Gugus Karboksil OH Alkohol 2-Butanol
6). Contoh Tanya Menentukan Rumus Struktur Alkohol 2-Metil-1-Propanol
Gambarkanlah rumus struktur senyawa alkohol 2-metil -1-propanol
Menentukan Rumus Rantai Karbonium Dan Posisi Gugus Karboksil OH Alkohol 2-Metil-1-Propanol
Rantai terdahulu atau rantai terpanjang dari 2-metil-1-propanol ialah propanol. Rumus umum kimia propanol merupakan C3H8O–OH mengandung 3 atom karbon. Letak gugus OH pada 1-propanol adalah pada karbonium nomor 1.
Pada rantai propanol ini terdapat senyawa 2-metil. Ponten dua menyatakan letak metil sreg rantai propanol yaitu pada karbon nomor 2.
Sehingga rumus struktur 2-metil-1-propanol yakni
Menentukan Rumus Rantai Karbonium Dan Posisi Gugus Karboksil OH Alkohol 2-Metil-1-Propanol
Versi Lama
Alkohol nan memiliki satu gugus –OH disebut dengan monoalkohol, sedangkan yang memiliki lebih semenjak suatu gugus –OH disebut dengan polialkohol. Alkanol merupakan monoalkohol bani adam alkana. Rumus umum berasal alkohol aalah CnH2n+1 OH atau ditulis R-OH, suatu atom H bermula alkana diganti makanya gugus OH.
Manfaat Alkohol Bagi Manusia
Aturan-Sifat Senyawa Alkohol
Alkohol yakni zat yang memiliki titik didih relatif tangga dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon yang kuantitas atom karbonnya sama. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya antarmolekul dan adanya ikatan hidrogen antarmolekul alkohol akibat gugus hidroksil yang polar. Senyawa alkohol memiliki adat-kebiasaan fisika dan aturan-adat kimia sebagai berikut:
- Alkohol memiliki sifat yang mudah gosong
- Alkohol memiliki sifat yang mudah tercampur, terlarut dengan air, kelarutan ini disebabkan oleh adanya paralelisme struktur antara alkohol (R–OH) dan air (H–OH).
- Alkohol dengan jumlah atom karbon sebanyak satu setakat catur konkret gas atau cair. Alkohol dengan jumlah atom panca sampai sembilan berupa cairan kental seperti minyak, sementara itu yang memiliki atom dasa atau lebih berupa zat padat.
- Alkohol berkarakter heterepolar. Memiliki sifat polar dari gugus –OH dan nonpolar dari gugus –R (alkil). Resan polarnya tergantung berpokok panjang rantai alkilnya. Semakin panjang kalung alkilnya, maka sifat kepolarannya menyusut. Hal ini menyebabkan berkurangnya sifat kelarutannya. Alkohol dengan suku adv minim sama dengan metanol dan etanol lebih mudah sagu belanda dalam pelarut-pelarut nan polar seperti air.
- Titik didih alkohol lebih janjang daripada tutul didih alkana. Hal ini disebabkan oleh gugus fungsi –OH yang silam polar, sehingga mode tarik-menarik antarmolekul alkohol mejadi sangat kuat.
Manfaat, Kegunaan Alkohol.
Plong umumnya alkohol digunakan sebagai campuran pelarut, dan umpama alamat minuman beralkohol. Mengenai Beberapa paduan yang banyak digunakan intern nasib sehari-masa yakni:
Arti Alkohol Metanol
Metanol yakni jenis alkohol yang banyak digunakan sebagai pelarut getah dan resin. Alkohol dapat dibuat menjadi senyawa lain sama dengan senyawa ester. Digunakan bagi mewujudkan polimer jenis plastik, dengan merubah metanol menjadi metanal atau formaldehid.
Di industri, metanol digunakan sebagai objek baku pembuatan formaldehid, laksana cairan antibeku, dan pelarut, seperti vernish. Pada alat angkut bermotor, metanol digunakan untuk bahan bakar mobil formula.
Manfaat Alkohol Etanol
Etanol merupakan jenis alkohol yang sudah dikenal dan digunakan sejak zaman tinggal, baik sebagai pelarut pelamar-obatan (tingtur), kosmetikam alias sebagi bahan minuman, seperti bir, anggur, dan whiskey.
Etanol dapat dibuat menerobos teknik pembusukan, yaitu proses perubahan senyawa golongan polisakarida, seperti bibit dihancurkan menjadi rancangan nan bertambah sederhana dengan sambung tangan enzim (ragi).
Etanol merupakan jenis alkohol yang demap digunakan sebagai objek bakar, untuk membuat senyawa organik lain, dan bisa dikonversi menjadi etanal atau asetaldehid kerjakan digunakan sebagi bulan-bulanan pelarut.
Guna Alkohol Etilen Glikol
Etilen Glikol merupakan variasi alkohol yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan antibeku pada radiator oto. Digunakan juga sebagai bahan baku industri serat sintetik begitu juga dacron. Alkohol variasi ini banyak digunakan kembali sebagai pelarut dan incaran pelunak atau pelembut.
Manfaat Alkohol Gliserol
Gliserol yaitu varietas alkohol nan banyak dimanfaatkan umpama target pelembab pada tembakau dan kembang gula. Etanol digunakan kembali bak pelarut bervariasi obat-obatan. Digunakan pula kerjakan mewujudkan nitrogliserin (gliserin trinitrat) adalah sasaran bakal peledak alias dinamit.
Signifikansi Alkohol. Alkohol yakni senyawa organik yang punya satu maupun kian gugus fungsi hidroksil (-OH) nan kasmaran plong elemen karbon pada …
Pengertian Pembakaran: Reaksi pembakaran yaitu reaksi antara bahan bakar dengan oksigen yang akan menghasilkan panas (kalor) dan gas hasil pembakaran…
1). Contoh Soal Perhitungan Kalor Pembakaran Karbon Perhatikan reaksi pembakaran karbon menjadi asap karbon dioksida seperti ditunjukan dengan persamaan…
Pengertian Unsur: Elemen dibangun oleh partikel- anasir subatom merupakan elektron, proton dan neutron. Proton dan neutron terletak dalam inti molekul, sementara itu…
Pengetian Tendensi Van de Waals. Gaya van der waals yakni gaya tarik listrik yang terjadi antara zarah – zarah nan mempunyai pikulan. Elemen – pa…
Signifikansi Hukum Avogadro. Syariat Avogadro menyatakan, bahwa sreg temperatur dan tekanan nan sama, gas- gas dengan debit yang sama, akan mempunyai j…
Signifikansi Sistem Pada Termokimia: Sistem adalah episode berusul segenap, baik faktual alias konseptual yang dibatasi oleh batas batas tubuh tertentu atau …
Pengertian Syariat Faraday: Michael Faraday merupakan sendiri pandai Kimia-Fisika Inggris. Faraday menyatakan bahwa sel elektrolisis boleh digunakan buat menentukan…
Syariat Boyle – Gay Lussac yakni hubungan dari tiga hukum yang menjelaskan tentang perilaku variabel gas, merupakan hukum Boyle, Hukum Charles, dan hukum G…
Denotasi Hukum Hess. Hukum Hess menyatakan bahwa kalor (dalam keadaan ini entalpi) nan menyertai suatu reaksi kimia tidak gelimbir pada jalan yang d…
Daftar bacaan:
- Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Pendirian Cara Kimia Terkini”, Gemblengan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
- Sunarya, Yayan, 2013, “Ilmu pisah Asal 2, Bersendikan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
- Syukri, S., 1999, “Kimia Bawah 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
- Chang, Raymond, 2004, “Ilmu pisah Bawah, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
- Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
- Brady, James, E., 1999, “Kimia Institut Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
- Alkohol: Pengertian Rumus Menentukan Tatanama IUPAC Struktur Varietas Sifat Isomer Posisi Fungsi Optik Karbon Asimetrik Kiral, Signifikansi Pola Jenis Struktur Alkohol Primer Sekunder Tersier Monoalkohol Polialkohol, Pengertian Kamil Tatanama Alkohol Trivial Substitif IUPAC, Mandu Penamaan Sistem IUPAC Alcohol Catur Karakter Locant Awalan Induk dan Sufiks, Resan Awak Kimia Reaksi Oksidasi Esterifikasi Dehidrasi Alkohol,
Perhatikan Gambar Berikut Senyawa Yang Dihasilkan Dari Reaksi Tersebut Adalah
Source: https://berikutyang.com/senyawa-senyawa-alkohol-di-bawah-ini-yang-termasuk-optis-aktif