Prasasti Prasasti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Umumnya Berbahasa

By | 15 Agustus 2022

Prasasti Prasasti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Umumnya Berbahasa.

Jakarta, CNN Indonesia





Kerajaan


Sriwijaya yang takut di Pulau Sumatera sejak abad ke-7 ini yakni bunyi bahasa kesuksesan




Nusantara



pada masanya.

Distrik dominasi berpokok kerajaan bercorak Budha ini membentang di sejumlah area Sumatera terutama Palembang, dulu Kalimantan Barat, Jazirah Malaya, hingga India Timur.

Mengutip pelafalan peneliti Balai Arkeologi Sumatera Selatan Retno Purwati melalui laman Arkeologi Sumsel Kemdikbud, ada bukti sahih berpangkal peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Retno, petilasan tersebut berlokasi di Ujana Purbakala Kerajaan Sriwijaya, nan berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan.

Di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya itu, penduduk bisa menemukan jejak pusaka berwujud Batu bersurat Kedukan Argo, Haud Bujukan dan Talang Tuo.


Warisan Kekaisaran Sriwijaya

Selain itu, ada sekali juga peninggalan Kerajaan Sriwijaya nan bertuliskan tentang catatan sejarahnya dalam sebuah prasasti dan didapati di provinsi Sumatera, Jawa hingga asing area.

1. Batu bertulis Kedukan Jabal

[Gambas:Instagram]

Keberadaan batu bertulis Kedukan Argo ditemukan di Kampung Kedukan Bukit, Palembang, Sumatera Daksina, di tepi Kali besar Tatang nan mengalir ke Bengawan Musi.

Dikutip berpokok bermacam rupa sumur, ahli aksara menunjukkan bahwa sreg prasasti tertua Sriwijaya itu terdapat sebuah coretan yang di catat sreg waktu 605 saka, sekitar 683 Kristen.

Tulisan pada epigraf Kedukan Bukit pintar tentang Dapunta Hyang Sri Jagayana yang mengadakan penjelajahan sejati menggunakan perahu bersama 20 ribu personil.

Momen ini, Engkau bisa meluluk epigraf Kedukan Ancala dengan dimensi 45 cm x 80 cm, di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.

2. Prasasti Calo Tuo

[Gambas:Instagram]

Prasasti Talang Tuo n kepunyaan matra 50 cm x 80 cm, dan disimpan di Museum Kewarganegaraan Indonesia, Jakarta, beserta duplikatnya.

Baca juga:   Salah Satu Contoh Fauna Yang Terdapat Di Brunei Darussalam Adalah

Keberadaan batu bertulis Calo Tuo ditemukan seorang petani,dahulu diserahkan ke residen Palembang, Louis Constant Westenenk (koteng diplomat,linguis dan pamong praja Belanda).

Terwalak 14 baris karangan plong prasasti Perantara Tuo, cermin dengan leter Pallawa, bersopan santun Melayu Kuno, dan ditulisa sekitar 606 Saka atau 684 Serani.

Isi pesan prasasati Blantik Tuo membersihkan adapun petuah pembangunan taman (Sriksetra), nan dibuat pada perian kepemimpinan Dapunta Hyang Sri Jagayana maupun Sri Jayanasa.

3. Batu bertulis Situ Batu

Foto: ANTARA FOTO/
Ilustrasi. Pusaka Kerajaan Sriwijaya maujud Epigraf Situ Bujukan saat ini disimpan dalam Museum Kewarganegaraan Indonesia (Monas).

Penemuan batu bertulis Danau Rayuan tak jauh menginjak sejak sekeliling tambak Tasik Biru, di Kota Palembang, Sumatera Daksina, plong musim 1935.

Sekarang ini, batu bersurat Danau Alai-belai disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, dengan nomor D.155.

Gubahan nan tertera puas dinding prasasti Telaga Batu menjelaskan akan halnya kutukan untuk kali hanya nan mengerjakan kejahatan dan tidak mematuhi peraturan kerajaan.

Perkiraan perian berasal goresan batu berkirim surat Telaga Rayuan ini selingkung 686 Serani, dengan jumlah tulisan 28 derek.

4. Batu bersurat Kota Kapur

[Oyong:Instagram]

Batu bersurat Kota Kapur masih tercatat warisan Kerajaan Sriwijaya, nan ditemukan di Kota Kapur, Pulau Bangka, Bangka Belitung, faktual papan batu bersurat.

Diperkirakan suka-suka sejak 656 Serani, batu bertulis Ii kabupaten Kapur berisi pesan mengenai permintaan kepada Dewa cak bikin menjaga kesendirian dan persatuan Sriwijaya.

Selain itu, wanti-wanti tak dari epigraf ini memuat akan halnya azab bagi mana tahu saja yang mengamalkan kejahatan ataupun berkhianat atas titah Raja.

Sebelumnya, bencana bertulis Ii kabupaten Kapur kreatif di Museum Kekaisaran Negeri Belanda. Tapi saat ini, prasasti itu sudah disimpan di Museum Kebangsaan Jakarta dengan nomor inventaris D90.

Baca juga:   Dibawah Ini Persyaratan Bibit Doc Kecuali

5. Epigraf Karang Libido

Seterusnya ada batu bersurat Karang Seksualitas berbunga zaman Sriwijaya yang terletak di Desa Karang Seks, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi.

Mempublikasikan laman Kemdikbud, Prasasti ini bertuliskan abc Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno, ditemukan pada tahun 1904 oleh L. Berkhout, seorang kontrolir Belanda.

Keikhlasan batu bersurat Karang Berahi ditaksir sejak 686 Masehi, yang mandraguna tulisan kutukan kerjakan kewedanan yang tak menyerah pada Kekaisaran Sriwijaya.

Batu bersurat Karang Berahi peninggalan Imperium Sriwijaya ini, semata nan ada di Jambi, karena wilayah tersebut strategis, kerjakan membereskan jalur pelayaran dan pedagangan di Selat Malaka.

(avd/fef)

[Ketola:Video CNN]

Prasasti Prasasti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Umumnya Berbahasa

Source: https://asriportal.com/prasasti-prasasti-peninggalan-kerajaan-sriwijaya-umumnya-berbahasa/