Sumber Daya Alam Yang Banyak Dijumpai Di Pulau Jawa Adalah

By | 15 Agustus 2022

Sumber Daya Alam Yang Banyak Dijumpai Di Pulau Jawa Adalah.

Taman nasional Komodo

IUCN Kategori II (Yojana Nasional)

Komodo-dragon-1.jpg

Komodo di Cagar alam Komodo

Peta memperlihatkan letak Taman Nasional Komodo

Peta memperlihatkan letak Taman Nasional Komodo

TN Komodo

Tampilkan peta Flores

Peta memperlihatkan letak Taman Nasional Komodo

Peta memperlihatkan letak Taman Nasional Komodo

TN Komodo

Tampilkan atlas Nusa Tenggara Timur

Letak di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur

Letak Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Koordinat


8°32′36″S
119°29′22″E


 / 

8.54333°S 119.48944°E
 /
-8.54333; 119.48944




Koordinat:



8°32′36″S
119°29′22″E


 / 

8.54333°S 119.48944°E
 /
-8.54333; 119.48944




Luas 1,733 km²,[1]
Didirikan 1980
Pengunjung 45.000 (tahun 2010)
Pihak koordinator Departemen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Situs Pusaka Dunia UNESCO
Tolok Kalimantang: vii, x
Referensi 609
Stabilitas 1991
(Sesi ke-15)

Cagar alam Komodo
terletak di provinsi administrasi Provinsi Nusa Tenggara Timur

Cagar alam ini terdiri atas tiga pulau segara Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau mungil lainnya. Kewedanan darat yojana kebangsaan ini 603 km² dan wilayah total merupakan 1817 km².

Pada tahun 1980, taman nasional ini didirikan buat melindungi komodo dan habitatnya. Di ujana nasional ini terdapat 277 variasi dabat yang ialah perpaduan hewan yang berasal berpokok Asia dan Australia, yang terdiri dari 32 spesies hewan menyusui, 128 spesies kalam, dan 37 spesies reptilia. Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies dabat darat dan butuh termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang sedikit maupun terbatasnya pendakyahan mereka. Selain itu, di kawasan ini terdapat pula terumbu karang. Sedikitnya terdapat 253 jenis karang pembentuk terumbu nan ditemukan di sana, dengan sekitar 1.000 jenis lauk. Kegantengan terumbu ini menarik minat wisatawan asing untuk berenang ataupun menyelam di perairan ini.

Pulau-pulau ini aslinya merupakan pulau vulkanis. Besaran penduduk di distrik ini minus kian adalah 4.000 usia. Pada perian 1991 cagar alam ini masin lidah sebagai Situs Pusaka Dunia UNESCO.

Pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders sudah mengiklankan jago darurat, dan Yojana Nasional Komodo masuk kedalam jajaran kampiun tersebut bersama dengan, Pangan Amazon, Teluk Halong, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Wai Pangkal Persil Puerto Princesa, dan Table Mountain.[2]
Suaka alam Komodo mendapatkan suara minor terbanyak.[3]

Kawasan Taman Nasional Komodo

[sunting
|
sunting sumber]

Taman nasional Komodo kaya di antara Pulau Sumbawa dan Pulau Flores di gugusan pulau Indonesia Tengah. Secara administrative tercantum n domestik Wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Kawasan Nusa Tenggara Timur. Kawasan ini ditetapkan sebagai Cagar alam Komodo pada tanggal 6 Maret 1980 dan dinyatakan bak Cagar Manusia dan Biosfer pada tahun 1977 dan pula perumpamaan Situs Warisan Dunia makanya UNESCO plong tahun 1991, laksana Fon Kewarganegaraan maka dari itu Presiden RI plong tahun 1992, andai Kawasan Penjagaan Laut pada tahun 2000 dan kembali bagaikan pelecok satu Taman Nasional Teoretis di Indonesia sreg periode 2006.

Yojana Nasional Komodo punya luas
173.300 ha
meliputi provinsi daratan dan lautan dengan panca pulau terdepan ialah Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca, Gili Motang, Nusa Kode dan kembali pulau-pulau katai lainnya. Kepulauan tersebut dinyatakan sebagai Cagar alam untuk melindungi Komodo yang terancam punah dan habitatnya serta keanekaragaman hayati di n domestik distrik tersebut. Taman lautnya dibentuk untuk melindungi biota laut nan adv amat beragam yang terletak disekitar kepulauan tersebut, termasuk nan terkaya di bumi.

Ujana Nasional komodo terdapat di wilayah Wallacea Indonesia. Kewedanan Wallacea terbentuk dari perjumpaan dua benua yang membentuk deretan unik kepulauan bergunung api, dan terdiri atas campuran burung serta hewan dari kedua benua Autralia dan Asia. Terdapat 254 spesies tumbuhan nan berusul berpunca Asia dan Australia di Suaka alam Komodo. Selain itu, juga terletak 58 varietas binatang dan 128 jenis titit. Perpaduan bermacam rupa vegetasi di Suaka alam Komodo memberikan lingkungan yang baik buat berbagai jenis binatang dalam daerah ini.

Terdapat catur kampung di dalam Cagar alam Komodo. Pulau Komodo memiliki satu kampung adalah kampung Komodo; Pulau Rinca memiliki dua kampung yakni Rinca dan Kerora, dan Pulau Papagarang memiliki satu kampung yakni kampung Papagaran. Hingga perian 2010, masyarakat nan tinggal di privat negeri berjumlah
4.251 orang
dan sebagian besar masyarakat bermata pencaharian misal Penjala. Mayoritas umum memeluk agama Islam.

Sejarah Pengelolaan

[sunting
|
sunting sumber]

Binatang Komodo menjadi populer di manjapada ilmu maklumat sejak periode 1911 ketika Peter Ouwens, seorang komentator puas Museum Zoologi Bogor, menerima laporan tentang penciptaan fauna ini terbit Perwira Pemerintah Hindia Belanda J.K.H. Van Steyn, nan seterusnya diberi nama
Varanus komodensis Ouwens
puas hari 1912 pada tulisan Pieter Antonie Ouwens nan berjudul “On a Large Species from The Island of Komodo”. Semenjak invensi ini muncul kognisi bersumber majemuk pihak lakukan menjaga kelestarian satwa ini, peristiwa ini terlihat adanya beberapa kanun yang memuat upaya perlindungan Dabat Komodo, yaitu:

  • SK. Sinuhun Bima tahun 1915 tentang Konservasi Komodo (Verordening van het Sultanat van Bima).
  • SK Pemerintah Provinsi Manggarai hari 1926 mengenai Penjagaan Komodo (Besluit van het Zelfbestuur van het Landschap Manggarai).
  • SK Residen Timor periode 1927 tentang pengesahan SK Pemerintah Daerah Manggarai sreg butir 2 di atas.

Akan halnya kronologis pembentukan Taman nasional Komodo adalah sebagai berikut:

  • Zelfbestuur van Manggarai, verordening No. 32/24 September 1938 tentang Pembentukan Suaka Margasatwa Pulau Padar, Putaran Barat dan Selatan Pulau Rinca.
  • Residen van Timor en onder horigheden No. 19/27 Januari 1939 (Pengesahan Peraturan Daerah sreg butir 1)
  • Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.66/Dep.Keh/1965 tanggal 21 Oktober 1965 tentang Penunjukkan Pulau Komodo umpama Suaka Margasatwa seluas 31.000 Ha.
  • Surat Keputusan Gubernur KDH Tk. I Nusa Tenggara Timur No.32 Tahun 1969 tanggal 24 Juni 1969 adapun penunjukkan Pulau Padar, Pulau Rinca dan Daratan Wae Wuul/Mburak sebagai
    Wana Wisata/ Suaka Liwa seluas
    20.500 Ha.
  • Surat Keputusan Dirjen Kehutanan No.97/Tap/Dit Bina/1970, adapun Pembentukan Memberahikan PPA di Labuan Bajo.
  • Pemberitahuan Nayaka Petanian copot 6 Maret 1980 tentang Pembentukan Cagar alam Komodo.
  • Keputusan Dirjen PHPA No.46/Kpts/VI-Sek/84 terlepas 11 Desember 1984 tentang Penunjukkan Area Kerja Cagar alam Komodo.
  • Keputusan Nayaka Kehutanan No.306/Kpts-II/92 rontok 29 Februari 1992 mengenai Perubahan Faedah Suaka Margasatwa Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar seluas
    40.728 Ha
    serta Penunjukkan Perairan Laut di sekitarnya seluas
    132.572 Ha
    yang terletak di Kabupaten Dati II Manggarai Negeri Dati I Nusa Tenggara Timur menjadi Taman Kebangsaan dengan label Cagar alam Komodo.
  • Waktu 1992, Komodo ditetapkan maka itu Kepala negara RI sebagai
    Bunyi bahasa Dabat Nasional
    melintasi
    Keppres No. 4 Tahun 1992
    tanggal 9 Januari 1992.
  • Tahun 1992, Perlintasan fungsi Suaka Margasatwa Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Pulau Padar seluas
    40.728 Ha
    dan Penunjukan Perairan Laut seluas
    132.572 Ha
    menjadi Taman Kebangsaan Komodo.
  • Tahun 2000, ditetapkan kawasan proteksi pan-ji-panji perairan oleh Nayaka Kehutanan dengan luas
    132.572 Ha.
  • Tahun 2006, Cagar alam Komodo tercantum 21 Taman Kebangsaan Ideal di Indonesia sesuai dengan SK Direktur Jenderal PHKA Nomor SK.128/IV-Sek/2006 tentang Pergantian Keputusan Direktur Jenderal PHKA Nomor SK.69/IV-Set/HO/2006 tentang penunjukkan 20 (Dua puluh) Taman nasional sebagai Yojana Nasional Model.

Variabilitas Hayati

[sunting
|
sunting sumber]

Potensi Flora

[sunting
|
sunting perigi]

Ekosistem Cagar alam Komodo dipengaruhi makanya iklim yang dihasilkan dari tuarang strata, suhu udara hierarki dan guyur hujan angin minus. Disamping itu Taman Kebangsaan Komodo terletak dalam zonasi perubahan antara flora dan fauna Asia dan Australia. Ekosistem perairannya dipengaruhi oleh dampak El-Nino/La Nina, yang bertelur memanasnya lapisan air laut di sekitarnya dan sering terjadi arus laut yang kuat. Berikut adalah tipe-varietas vegetasi nan terwalak di Cagar alam Komodo ;

Padang Jukut dan Hutan Savana
Terdapat Padang Rumput dan Alas Savana yang luasnya mencapai tekor kian 70% dari luas Taman Nasional Komodo. Tumbuh berbagai macam suket di antaranya;
Setaria adhaerens,
Chloris barbata,
Heteropogon contortus,
Themeda gigantea
dan
Themeda gradiosa
yang diselingi maka dari itu pokok kayu lontar (Borassus flobellifer) yang merupakan tumbuhan unik pecah Bekas ini.

Rimba Tropis Masa (di bawah 500 m dpl)
Seputar 25% berpunca luas negeri Komodo meruapakan vegetasi pangan tropis masa dengan macam tumbuhan, antara lain: kesambi (Schleichera oleosa), asem (Tamarindus indica), kepuh (Sterculia foetida), dan bilang jenis tumbuhan lainnya.

Jenggala di atas 500 m dpl
pada kebesaran di atas 500 m dpl. Di puncak-puncak bukit, vegetasinya antara lain;
Collophyllum spectobile,
Colona kostermansiana,
Glycosmis pentaphylla,
Ficus urupaceae,
Mischarpus sundaicus,
Podocarpus netrifolia,
Teminalia zollingeri,
Uvaria ruva, rotan (Callamus sp.), bambu (Bambusa sp.), dan pada tempat yang cukup teduh biasanya ditemukan lumut nan hidup menempel di bebatuan.

Potensi Fauna

[sunting
|
sunting sumber]

Jenis-jenis Hewan yang terdapat di Taman nasional Komodo antara enggak;

Komodo
(Varanus komodoensis)

Komodo atma di bilang pulau kecil di bagian tenggara Indonesia. Di internal daerah Ujana Kebangsaan Komodo, komodo hanya ditemukan di Pulau Komodo, Pulau Rinca, Gili Motang dan Nusa Kode. Komodo tidak ditemukan di tempat lain kembali di atas bumi ini, selain di tempat tadi.

Waktu ini, terdapat
2,793 ekor
komodo di dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
1,288 ekor
terdapat di Pulau Komodo,
1,336 ekor
di Pulau Rinca,
83 ekor
di Gili Motang dan
86 ekor
di Nusa Kode. Padahal di Pulau Padar komodo tidak ditemukan kembali. Komodo bisa ditemukan hampir di semua tempat di Komodo, Rinca, Gili Motang dan Nusa Kode. Mereka bisa ditemukan di hutan hujan, n domestik Savanna dan di Rantau.

Komodo merupakan binatang pemakan daging alias karnivora. Komodo yang masih muda memangsa insek, cecak dan kontol bak makanannya. Komodo muda ini hingga berusia dua tahun menghabiskan sebagian osean periode mereka di pohon cak bagi mereservasi diri bersumber serangan komodo yang bertambah besar atau predator lainnya seperti babi hutan. Komodo dewasa memangsa kijang, kartu ceki hutan, kuda, dan munding air. Komodo juga meratah mayat sato.

Komodo memperalat lidahnya bikin merebeh bau dan dapat kejedot bau hingga jarak 5 km. air liur komodo mengandung banyak bakteri mematikan. Terdapat makin dari 60 jenis bakteri nan terdapat di dalam ludah komodo dan paling kecil tidak salah satu di antaranya dapat menyebabkan keracunan plong darah. Mangsa yang digigit dapat mati privat waktu sehari sampai beberapa minggu akibat keracunan dalam darahnya.

Waktu aliansi komodo terjadi plong wulan Juli – Agustus. Komodo betina dapat menghasilkan telur makin bersumber
30 butir
setiap sarang dan akan menetas
6 – 9 wulan
kemudian.

Mamalia
Antara lain, rusa (Cervus timorensis), kera hutan (Cuon alpinus), babi alas (Sus scrofa), Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), aswa gelap (Equus caballus) dan kerbau liar (Bubalus bubalis), musang (Paradoxurus hermaphroditus), tikus ki akbar Rinca (Ratus ritjanus), dan kalong buah (Cynopterus brachyotis
dan
Pteropsis sp.)

Kontol
Tercatat terdapat
111 jenis kalam, antara tak ; burung gosong (Megapodius reinwardt), kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea), merbuk (Geopelia streptriata), tekukur (Streptopelia chinensis), pergam hijau (Ducula aenea), Philemon buceroides, burung yamtuan udang (Halcyon chloris), dan burung kacamata laut (Zosterops chloris).

Reptil

Terwalak
34 jenis Reptil. Disamping reptil Komodo, jenis reptil lainnya, antara lain; ular cabai kobra (Naja naja), i beludak russel (Viperia russeli), ular pohon bau kencur (Trimeresurus albolabris), ular bura sanca (Python sp.), ular laut (Laticauda colubrina), cecak tanah (Scinidae,
Dibamidae, dan
Varanidae), tokek (Gekko sp.), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hijau (Chelonia mydas).

Potensi Flora

[sunting
|
sunting sumber]

Terdapat di teluk yang terlindungi berusul hempasan gelombang. Variasi vegetasinya, antara lain;
Rhizophora sp.,
Rhizophora mucronata, dan
Lumnitzera racemosa
merupakan jenis vegetasi yang dominan. Namun secara umum terdapat pula api-api (Avicennia marina),
Bruguiera sp.,
Capparis seplaria,
Ceriops tagal, dan
Sonneratia alba. Peguyuban Mangrove di Taman nasional Komodo yakni penghalang/kubu fisik alami terhadap Erosi Persil dan akarnya menjadi tempat pemijahan, berpijah, dan daerah perlindungan bagi ikan, kepiting, udang, dan moluska.

Potensi Sumber Daya Perikanan

[sunting
|
sunting sumber]

Terumbu karang di perairan Taman Kewarganegaraan Komodo termasuk yang terindah di dunia. Bervariasi bentuk dan warna karang persisten dan karang lunak adv amat menganjur cak bagi dilihat. Terdapat lebih dari
1000 variasi ikan,
260 spesies karang
dan
70 tipe karet busa
(sponge) dan banyak Invertebrata bukan yang bisa dijumpai di banyak tecorampat di Cagar alam Komodo.
Acropora spp,
Favites sp,
Leptoria sp,
Fungia sp,
Sarcophyton sp
dan
Xenia sp
adalah jenis karang yang awam dijumpai.

Selain itu dapat dijumpai juga bermacam rupa tipe macam
gorgonians,
sea fan,
sea pens, anemon dengan clown fish, Bintang Laut,
christmas tree worms, kima (Tridacna sp), lobster, nudibranchs, dll. Berbagai lauk karang kehidupan di sini, di antaranya
Chaetodon spp,
Amychiprion spp, 8 jenis kereapu dan Napoleon (Chelinus undulatus). Selain itu perairan Cagar alam Komodo merupakan jongkong Migrasi 5 macam Paus, 10 jenis Babi duyung dan Duyung (Dugong Dugon).

Bahan Daya Tarik Wisata Pan-ji-panji

[sunting
|
sunting sumber]

Resep tarik utama Yojana Kewarganegaraan Komodo yaitu adanya reptil raksasa purba Biawak Komodo (Varanus komodoensis), semata-mata keotentikan dan kekhasan alamnya, khususnya panorama Savana dan Panorama bawah laut, merupakan kancing tarik pendukung yang potensial. Wisata bahari misalnya, memepas, selam satah, diving, kano, berperahu. Padahal di daratan, potensi ekoturisme yang dapat dilakukan ialah pengamatan sato, hiking, dan camping. Mengunjungi Taman nasional Komodo dan menikmati pemandangan alam yang sangat menawan adalah pengalaman yang tidak akan pernah sebun.

Objek wisata yang meruntun di antaranya;

Loh Terowongan di Pulau Komodo

[sunting
|
sunting sendang]

Loh Liang merupakan pintu timbrung dan negeri pariwisata terdahulu di Pulau Komodo. Aktivitas nan dapat dilakukan di Loh Lubang antara lain pengamatan dabat komodo, kijang, nangui alas, pengamatan burung, pemanjatan (Loh Liang – Jabal Ara), penjelajahan (Loh Liang – Loh Sebita), Photo hunting, video shooting, Menyelam dan selam permukaan di Pantai Merah (Pink beach).

Pantai Berma yaitu tepi laut tohor yang indah dengan terumbu karang yang memenjara. Aktivitas yang biasa dilakukan makanya turis yang menyekar ialah selam satah, diving dan mandi surya. Loh Sebita merupakan daerah mangrove dan aktivitas yang pas menjajarkan bikin dilakukan adalah pengamatan burung serta treking. Di Loh Liang terdapat kemudahan nan tersedia untuk pengunjung yakni pondok pariwisata, pusat informasi, cafetaria, bom, shelter dan jalan setapak.

Loh Buaya di Pulau Rinca

[sunting
|
sunting sumber]

Loh Buaya yaitu pusat kunjungan wisatawan di Pulau Rinca. Pelawat dapat menyaksikan pangan bakau, padang savana serta satwa liar misalnya komodo, rusa timor, kerbau gelap, monyet ekor panjang, jaran liar serta berbagai macam jenis burung. Aktivitas yang ditawarkan kepada pelawat di Loh Buaya antara enggak pengamatan binatang bawah tangan, pertualangan (Loh Buaya – Wae Waso, Loh Buaya katak – Golo Kode), photo hunting, video shooting, pengamatan kalong di Pulau Kalong (depan Kampung Rinca) dan pengamatan bujukan balok di kampung Rinca.

Fasilitas yang tersedia di Loh Buaya antara tidak pondok wisata, cafetaria, shelter dan jalan selangkah. Di Pulau Kalong, aktivitas yang dapat dilakukan antara bukan pengamatan koloni kelelawar kerumahtanggaan jumlah nan cukup besar. Pengamatan minimum menarik dilakukan pada saat sore periode saat kelelawar berangkat keluar cak bagi berburu bersantap. Dari puncak giri yang dikenal dengan Golo Kode, pengunjung dapat menyaksikan panorama dan bentang pan-ji-panji nan cukup fantastik karena keterwakilan berbagai tipe ekosistem dapat disaksikan berbunga tempat ini.

Pulau Padar

[sunting
|
sunting sumber]

Padar yakni Pulau kecil yang terdapat di antara pulau Komodo dan Pulau Rinca. Pulau Padar n kepunyaan pantai yang tinggal mulia dan tempat yang lampau baik untuk menyelam dan snorkling.

Zonasi

[sunting
|
sunting sumber]

Tipe-spesies Zonasi di Taman Nasional Komodo;

  • Zona Inti, zona ini memiliki luas
    34.311 Ha
    dan merupakan zona yang mutlak dilindungi, di dalamnya tidak diperbolehkan adanya perubahan apapun oleh aktivitas manusia, kecuali yang bersambung dengan ilmu pengumuman, pendidikan dan penelitian
  • Zona Pangan, zona ini memiliki luas
    66.921,08 Ha
    adalah zona yang di dalamnya tidak diperbolehkan adanya aktivitas makhluk begitu juga pada zona inti kecuali kegiatan wisata lingkungan terbatas.
  • Zona Konservasi Bahari, zona ini memiliki luas
    36.308 Ha
    adalah area dari garis pantai sampai 500 m ke arah luar berpangkal garis isodepth 20 m sekeliling bats karang dan pulau, kecuali pada zona pemakaian tradisional maritim. Pada zona ini tidak boleh dilakukan kegiatan pengambilan hasil laut, seperti halnya pada zona inti kecuali kegiatan ekopariwisata tekor.
  • Zona Pemakaian Wisata Daratan, zona ini punya luas
    824 Ha
    dan diperuntukkan secara intensif hanya bagi wisata alam daratan.
  • Zona Pemanfatan Wisata Maritim, zona ini memiliki luas
    1.584 Ha
    dan diperuntukkan secara intensif bagi pariwisata alam perairan.
  • Zona Pendayagunaan Tradisional Daratan, zona ini n kepunyaan luas
    879 Ha, zona yang bisa dilakukan kegiatan untuk mengakomodasi kebutuhan bawah penduduk tahir dalam kawasan dengan izin eigendom khusus pemakaian maka itu Kepala Balai TN. Komodo.
  • Zona Pemanfaatan Tradisional Bahari, zona ini memiliki luas
    17.308 Ha, zona yang dapat dilakukan kegiatan cak bagi mengakomodasi kebutuhan dasar penduduk safi dalam daerah dengan izin hoki khusus penggunaan makanya Kepala Balairung TN. Komodo. Pada zona ini dapat dilakukan pemungutan hasil laut dengan instrumen yang baik hati mileu (pancing, gambar, huhate, dan paying).
  • Zona Tunggal Permukiman, zona ini n kepunyaan luas
    298 Ha, zona bikin bertempat hanya bagi penduduk ceria dengan regulasi tertentu terbit kepala Auditorium TN. Komodo berkreasi ekuivalen dengan pemerintah daerah setempat.
  • Zona Khusus Pelagis, zona ini memiliki luas
    59.601 hektare. Pada zona ini dapat dilakukan kegiatan penggerebekan ikan dan pengambilan hasil laut lainnya yang bukan dilindungi dengan alat yang amah lingkungan (pancing, bagan, huhate, dan payang) serta kegiatan pariwisata/ rekreasi.

Galeri

[sunting
|
sunting sumber]

Referensi

[sunting
|
sunting sumur]


  1. ^

    World Heritage Site Database

  2. ^


    “Kopi arsip”. Diarsipkan berpokok varian nirmala copot 2016-03-05. Diakses copot
    2021-04-21
    .





  3. ^

    http://www.detiknews.com/read/2011/11/12/080701/1765930/10/new7wonders-baru-resmikan-7-keluarbiasaan-dunia-sreg-sediakala-2012

Pranala asing

[sunting
|
sunting sendang]

  • Situs Formal Cagar alam Komodo Diarsipkan 2012-07-19 di Wayback Machine.
  • (Inggris)
    Komodo National Park Diarsipkan 2017-09-06 di Wayback Machine.
  • (Inggris)
    Komodo Island is The NEW 7 Wonders of The World
  • (Inggris)
    Komodo National Park – UNESCO: World Heritage List



Sumber Daya Alam Yang Banyak Dijumpai Di Pulau Jawa Adalah

Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Komodo

Baca juga:   Apa Manfaat Cermin Yang Digunakan Seperti Pada Gambar Disamping