Tuliskan Pesan Moral Dari Cerita Tersebut.
Sabtu, 12 Maret 2022 | 13:25 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 12:37 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 12:21 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 12:16 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 12:12 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 12:00 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 11:59 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 11:48 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 11:30 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 10:55 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 10:35 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 10:25 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 10:20 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 09:55 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 09:30 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 09:20 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 09:10 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 08:55 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 08:40 WIB
Sabtu, 12 Maret 2022 | 08:35 WIB
Page 2
Page 3
Maksud Belanda melaksanakan sistem sewa tanah adalah
organisasi internasional di asia tenggara yakni ASEAN anggota negara Asean waktu ini ini adalah…negara
Tindakan berikut yang mempengaruhi cermin konsumsi seseorang adalah
harap bantuannya ya kak , hari ini kumpulkan
mohon bantuannya ya kak , perian ini kumpulkan
harap bantuannya ya kak , hari ini kumpulkan
Berikut ini nan termasuk kegiatan produksi adalah
5. Buatlah buram sederhana akan halnya siklus air! Setelah itu, jelaskan tiap-tiap tahap padabagan tersebut!sokong jawab yya-!!
Tuliskan 2 semangat sosial budaya negara-negara ASEAN?
tlg jawabb yaa bth bgt
Sosi Jawaban Buku Tema 4 Papan bawah 4 SD
TRIBUNPADANG.COM –
Simak pembahasan soal dan kunci jawaban tema 3 kelas 4 SD jerambah 91 dan 92 Buku Tematik Subtema 2 Pembelajaran 6.
Jawaban pada artikel ini dapat digunakan ibu bapak sebagai pedoman bakal melihat anak belajar di rumah.
Para pesuluh diharap bisa menjawab dengan jawabannya sendiri terlebih dahulu.
Kemudian gunakan jawaban pada kata sandang ini untuk mengoreksi.
Baca sekali lagi: Pusat Jawaban Buku Tema 4 Kelas 4 Halaman 86 87: Luas dan Keliling Ladang Mamak Udin
Berikut Kunci Jawaban Buku Tema 4 Kelas 4 Halaman 91 92:
Ayo Beranggar pena
Baca kembali kisahan adapun Taman Bermain yang Hilang.
Catat pesan akhlak semenjak kisah tersebut.
Jawaban:
Manusia tidak bisa merusak perigi daya alam. Akibat rusaknya sendang pokok standard manusia akan meraskan akibatnya. Misalnya hutan bakau nan rusak mengakibatkan beberapa fauna yang sangat di rimba bakau mengalami kepunahan. Selain itu rusaknya jenggala bakau lagi mengakibatkan ombok langsung dupak darata. Rusaknya pantai mengakibatkan wisatawan enggak mau melawat.
Jerambah selanjutnya arrow_forward
Sumber:
Tribun Padang
Kunci Jawaban Sendi Tema 4 Kelas 4 SD
TRIBUNPADANG.COM –
Simak pembahasan tanya dan kiat jawaban tema 3 kelas 4 SD halaman 91 dan 92 Daya Tematik Subtema 2 Pembelajaran 6.
Jawaban pada artikel ini dapat digunakan individu tua ibarat pedoman lakukan mengawasi momongan belajar di rumah.
Para petatar diharap dapat menjawab dengan jawabannya sendiri terlebih dahulu.
Kemudian gunakan jawaban pada artikel ini untuk merevisi.
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tema 4 Kelas bawah 4 Halaman 86 87: Luas dan Keliling Ladang Mamak Udin
Berikut Sendi Jawaban Buku Tema 4 Kelas 4 Halaman 91 92:
Ayo Berdiskusi
Baca kembali kisah adapun Ujana Bermain yang Hilang.
Tulis wanti-wanti moral dari cerita tersebut.
Jawaban:
Manusia tidak boleh merusak sumber daya alam. Akibat rusaknya perigi daya pan-ji-panji manusia akan meraskan risikonya. Misalnya pangan bakau nan rusak mengakibatkan beberapa dabat yang tinggal di jenggala bakau mengalami kepunahan. Selain itu rusaknya hutan bakau lagi mengakibatkan ombok langsung menerjang darata. Rusaknya pantai mengakibatkan wisatawan enggak cak hendak berkunjung.
Halaman selanjutnya arrow_forward
Sendang:
Tribun Padang
Hai adik-adik kelas 4 SD, berikut ini Osnipa akan menggunjingkan materi mengenai Tuliskan Pesan Adab dari Cerita “Taman Main-main yang Hilang” Kelas 4 SD. Semoga berfaedah.
Taman Bermain nan Hilang
Lilin batik hari ialah malam yang ditunggu oleh Kupi, yuyu kecil. Ia menikmati momen-ketika bepergian pelahan di timbunan ramal bersama ayahnya. Mereka menanti datangnya air pasang, nan akan membawa mereka ke dunia yang berbeda. Ya, Kupi selalu menanti saat-saat mereka terempas oleh air pasang, silam tiba di hutan bakau. Lusa di sana ia pasti akan berpatut kebalikan-teman kecilnya nan lain. Upi sang udang geragau, Kuro si labi-labi, dan jodoh-padanan yang makin besar seperti Bangau Cilik dan Momo si monyet. Di antara akar bakau mereka dapat bermain kejarkejaran, umpet-umpetan, atau tidur di sela akar yang melintang. Seru sekali detik-momen itu.
Sama sekali mereka bererak, terbawa oleh timbul tenggelam, kembali ke laut netral. Belaka, suatu perian mereka bertemu pula dan berperan bersama lagi. Suasana di hutan bakau tentu farik dengan suasana di laut absolusi. Airnya pun berbeda. Bukan masin seperti air laut, tetapi tidak juga sia-sia. Kupi tidak tahu barang apa namanya. Farik, sekadar Kupi dan oponen-p versus tetap boleh bermain dengan nyaman.
Malam itu, di pesisir rantau, Kupi bertanya pada ayahnya. “Ayah, cak kenapa kita tidak pula aliansi dapat bersua dengan Bangau Putih, kutub ayah? Aku juga sudah kangen bertemu dengan sahabat-sahabat kecilku. Aku mutakadim lama sekali tidak berpadan Upi, Kuro, Bangau Cilik, dan Momo. Cak kenapa masa ini pelik sekali kita bertumbuk dengan mereka ya?”
Serampak bepergian lapangan di longgokan batu halus, ayah Kupi menjelaskan pelahan. “Kupi, cangap sekali hutan bakau tempatmu bermain sudah rusak. Ayah tangkap suara pecah Mamak Nelayan, manusia di rantau pantai sana ingin membuat bangunan-gedung yang tinggi menjulang. Mereka titit lahan yang luas. Mereka menebang terlampau hutan bakau. Mereka membangun bangunan tinggi menjulang ke langit di atas yojana bermainmu itu.” Ayah menjelaskan pelahan. Sesungguhnya ia enggak cak hendak Kupi sedih, tetapi bagaimana lagi? Ayah tidak cak hendak Kupi terus menanti tanpa kepastian.
Kupi tertunduk sedih. Pupus sudah lalu harapannya bertemu pun dengan sahabat- sahabat kecilnya.
“Mengapa anak adam begitu biadab, Ayah? Mengapa manusia enggak memikirkan kita, makhluk boncel di pesisir tepi laut? Mengapa insan hanya memikirkan dirinya sendiri?” Kupi meratap pelan, cuma penuh amarah.
Ayah ingin menenangkan hati Kupi. Ia menambahkan, “Sebenarnya, ketika hutan bakau tempatmu bermain ditebang, manusia pun menerima akibat buruknya, Kupi. Air laut akan semakin mudah mencecah daratan. Lain ada lagi pohon bakau yang mencegat. Lama-kelamaan, air lahan di sekitar pantai akan menjadi air asin. Manusia ‘kan tidak dapat minum air masin, Kupi.” Ayah berusaha menjelaskan tinggi lebar.
Ayah kemudian menambahkan. “Dengan rusaknya rantau akibat penggundulan bakau, kegiatan khalayak pun menjadi terganggu. Sekarang wisatawan nan menjenguk ke tepi laut ini semakin berkurang. Para pedagang yang lewat bertoko di selingkung sini tidak cak semau lagi. Pramuwisata yang sah menjelaskan tentang keanggunan rantau dan hijaunya bakau pula mutakadim jarang terpandang. Nelayan yang jamak menjual hasil tangkapan mereka lagi tinggal cacat.”
Kupi tidak terpukau maka dari itu penjelasan ayah. Pikirnya, biarkan saja manusia menerima akibat dari perbuatannya sendiri. Anak adam memang demap tidak bijak. Kupi doang ingin berdoa seyogiannya suatu ketika esok jenggala bakau akan kembali. Kiranya suatu momen besok suka-suka lagi yojana tempatnya berperan.
Sepatutnya suatu ketika nanti ia masih boleh berpadan sahabat-sahabat kecilnya. Kupi doang bisa berdoa, semoga kelak turunan bisa bermain bertambah bijaksana. Seyogiannya!
1. Tuliskan pesan moral pecah cerita tersebut!
Pembahasan:
Pesan etik yang dapat diambil dari kisah “Taman Bermain yang Hilang”(1) Kita lain dapat negatif mileu kalimantang karena akan merugikan kita dan anak adam spirit lainnya.(2) Kita tidak boleh serakah sampai mengorbankan kepentingan orang lain
(3) Kita tak boleh hanya memikirkan diri sendiri karena kita sebagai manusia kehidupan bersebelahan dengan makhluk dan cucu adam tak
2. Apakah pada cerita “Taman Bermain yang Hilang” kamu menemukan sikap-sikap yang baik dan sikap yang tidak baik? Tuliskan puas kolom di bawah ini!
Pembahasan:
Sikap yang Baik | Sikap yang Tidak Baik |
Kupi terlampau menyayangi teman-temannya | Orang merusak hutan bakau |
Kupi terlampau menyayangi hutan bakau tempatnya dolan | Manusia membangun bangunan di tepi laut rantau sehingga cekut habitat hewan laut. |
Demikian pembahasan adapun Tuliskan Pesan Moral dari Narasi “Yojana Main-main nan Hilang” Kelas bawah 4 SD. Semoga berharga.
Tuliskan Pesan Moral Dari Cerita Tersebut
Source: https://kafesentul.com/1-tuliskan-pesan-moral-dari-cerita-tersebut-2-apakah-pada-cerita-taman-bermain-yang-hilang