Uraikan Bentuk Bentuk Dan Tujuan Dari Akomodasi.

10 Bentuk Akomodasi Dalam Interaksi Sosial
Mengenal bentuk akomodasi nan merupakan salah suatu rang interaksi sosial asosiatif adalah salah satu keefektifan ilmu psikologi sosial. Mengingatkan kembali, bahwa sebelumnya halopsikolog telah mempublikasikan kata sandang mengenai
kerangka-bentuk interaksi sosial, baik yang bersifat asosiatif atau disosiatif. Materi tersebut masih berkaitan dengan materi ini karena akomodasi yakni lembaga interaksi sosial.
Akomodasi yaitu resolusi konflik nan terjadi di masyarakat. Dikatakan perumpamaan resolusi konflik karena kemudahan merupakan hasil akibat adanya konflik. Jika bukan ada konflik, maka bukan akan cak semau kebutuhan cak bagi akomodasi. Gillin dan Gillin menggambarkan akomodasi sebagai proses yang terjadi karena adanya persaingan individu dan kelompok yang menimbulkan konflik. Dengan adanya konflik tersebut mereka menyetarafkan pertalian mereka suatu sama bukan untuk tanggulang kesulitan yang keluih dalam pertandingan, pertentangan dan konflik.
- Karakteristik Fasilitas
- Tujuan Akomodasi
- Tulang beragangan Akomodasi
- Koersi/Coercion
- Kompromi/Compromise
- Arbitrasi/Arbitration
- Konsiliasi/Conciliation
- Mediasi/Mediation
- Ketahanan/Toleration
- Konversi/Conversion
- Rasionalisasi/Rationalisation
- Ajudikasi/Adjudication
- Segregasi/Segregation
Karakteristik Akomodasi
- Fasilitas adalah hasil alami berasal konflik. Kalau tidak suka-suka konflik, lain akan ada kebutuhan akomodasi
- Akomodasi yakni mendunia
- Fasilitas merupakan proses yang berkesinambungan
- Akomodasi merupakan campuran dari cinta dan kemuakan
Tujuan Fasilitas
Bentuk-gambar fasilitas bertunas di umum dengan beberapa maksud penting, diantaranya:
- Menggunakan cara baru buat mengatasi kesulitan yang diakibatkan konflik
- Menyatukan perbedaan pendapat antar bani adam dan kelompok
- Mencegah hal-hal buruk karena adanya konflik
- Meluluh kelompok sosial yang memiliki latar bokong berbeda tapi memiliki tujuan sama.
Buram Akomodasi
Susuk-gambar akomodasi ialah orientasi sosial nan mengikutsertakan cara baru kerumahtanggaan kelompok rasial dalam melebarkan ekonomi dan kehidupan sosial dengan penggabungan unsur semenjak kerumunan lain yang saling melengkapi.
Susuk-buram kemudahan ini bertunas sebagai proses penyesuaian agar bisa keluar dari konflik individu dan kelompok. Park dan Burges menyatakan bahwa dalam akomodasi, molekul-unsur antagonisme nan bertentangan akan diatur sementara untuk tercapainya tujuan tertentu. Adapun bentuk-bentuk akomodasi antara tidak:
Koersi/Coercion
Koersi atau pemaksaan ialah bentuk fasilitas nan memperalat kelebihan ataupun ancaman kekerasan untuk mengakhiri konflik. Koersi biasanya melibatkan kekuatan dua pihak yang gempor, dimana pihak yang kalah harus mengidas untuk memenuhi keadaan tertentu laksana rang perdamaian atau pihak kalah tersebut akan dihilangkan.
Contoh berbunga tulang beragangan koersi adalah genjatan senjata ataupun perjanjian perang. Genjatan senjata kebanyakan akan diambil buat memencilkan meningkatnya angka kematian warga sipil karena perang. Transendental tidak berusul gambar koersi adalah perbudakan yang juga memiliki ciri perbedaan level derajat antara budak dan majikannya.
Kompromi/Compromise
Kompromi bisa digambarkan maka itu para pejuang yang memiliki kemujaraban yang sama tetapi mereka meyakini tidak akan berjaya atas kelompok tak. Inilah yang membuat mereka mewujudkan akomodasi dengan menyetujui kompromi. Dalam kompromi tersebut lazimnya masing-masing pihak akan mewujudkan beberapa konsesi dan menghitung juga tuntutan masing-masing.
Kompromi adalah rang akomodasi nan boleh menjadi penghibur bagi kekecewaan dengan setiap kelompok boleh mengidentifikasi bagiannya masing-masing. Kompromi juga terjadi karena setiap satu pihak merasakan dan memahami keadaan pihak lain.
Arbitrasi/Arbitration
Arbitrasi ialah akomodasi yang terjadi menyertakan pihak ketiga yang memiliki kewenangan secara hukum kerjakan menyelesaikan konflik antar kedua belah pihak. Arbitrasi merupakan metode penyelesian konflik yang diakui secara internasional.
Pihak ketiga galibnya dipilih oleh kedua pihak dan punya kedudukan yang kian tinggi dibandingkan kedua belah pihak. Masih ingat friksi antara Valentino Rossi dan Marc Marquez? itu adalah contoh konflik yang menggunakan arbitrasi.
Konsiliasi/Conciliation
Konsiliasi sebenarnya hampir mirip dengan arbitrasi, dimana pihak-pihak yang bertikai menunggangi pihak ketiga. Bedanya konsiliasi biasanya menggunakan pihak ketiga yang secara sukarela membentu menuntaskan permasalahan.
Konsiliator akan diminta oleh kedua pihak cak bagi menyediakan konflik dengan tawaran penyelesaian non-mengeluh. Konsiliator tersebut akan bersifat netral dan memang enggak boleh menyebelahi puas keseleo satu pihak.
Mediasi/Mediation
Mirip dengan konsiliasi yang menggunakan pihak ketiga yang bebas kerumahtanggaan menyelesaikan konflik. Perbedaannya pihak ketiga tidak berkewenangan memberi penuntasan secara baku karena pihak ketiga doang berlaku andai penasihat saja.
Mediator sebagai pihak ketiga biasanya tidak menggunakan proposal penyelesaian karena mereka hanya bermain sebagai penasihat.
Toleransi/Toleration
Toleransi yaitu bentuk akomodasi dimana tidak ada rancangan penyelesaian konflik dengan perjanjian tapi hanya terserah penghindaran konflik membengang. Privat toleransi tidak cak semau konsesi yang dibuat maka dari itu salah satu pihak dan lain ada persilihan dalam kebijakan dasar.
Toleransi mengikutsertakan penerimaan pihak suatu terhadap pihak lainnya dengan keadaan tertentu. Setiap pihak menyadari bahwa bahwa setiap keramaian memiliki tanggung jawab masing-masing. Momen ini toleransi merupakan susuk akomodasi yang sangat dibutuhkan di Indonesia karena banyak kepentingan dapat merusak kebhinneka-an.
Konversi/Conversion
Konversi yakni rancangan fasilitas dimana suatu pihak menyadari bahwa pihaknya salah dan pihak bertambah benar saat terjadi konflik. Konversi dilakukan dengan melihat sesuatu dari ki perspektif pandang nan tak dan menginjak mengindentifikasi diri dengan sudut pandang yang hijau.
Proses konversi biasanya akan mengadopsi kaidah nan dilakukan pihak lain dalam mengamalkan hal tertentu. Alterasi bisa terjadi dalam ketatanegaraan, ekonomi dan bidang lainnya nan berkaitan dengan konflik.
Rasionalisasi/Rationalisation
Akomodasi yang menggunakan rasionalisasi lazimnya melibatkan alasan/penjelasan yang masuk akal busuk terhadap penyakit yang menyebabkan konflik, bukan kecam kekurangan/kesalahan pihak tak.
Ajudikasi/Adjudication
Ajudikasi adalah bentuk akomodasi yang melibatkan pihak pengadilan buat menyelesaikan konflik. Kedua pihak biasanya bertambah memilih mahkamah sebagai pihak ketiga karena akan ada sidang yang akan mengasihkan jawaban tentang konflik nan terjadi.
Segregasi/Segregation
Bentuk akomodasi nan dilakukan kedua pihak dengan saling meninggalkan konflik antara kedua belah pihak. Sikap saling menghindari konflik ini bertujuan hendaknya antara kedua pihak lain terjadi konflik yang berkelanjutan. Segregasi ini dahulu dilakukan warga alat peraba masif dengan penduduk alat peraba hitam semasa masih cak semau politik
apartheid.
Uraikan Bentuk Bentuk Dan Tujuan Dari Akomodasi
Source: https://www.halopsikolog.com/10-bentuk-akomodasi-dalam-interaksi-sosial/